Menkes Ungkap 3 Strategi Presiden Jokowi untuk Hidup Bersama Pandemi

Selasa, 24 Agustus 2021 - 10:18 WIB
loading...
Menkes Ungkap 3 Strategi Presiden Jokowi untuk Hidup Bersama Pandemi
Pandemi Covid-19 yang belum berakhir membuat pemerintah terus memutar otak untuk mencegah penularan penyakit di masyarakat. / Foto: iNews
A A A
JAKARTA - Pandemi Covid-19 yang belum berakhir membuat pemerintah terus memutar otak untuk mencegah penularan penyakit di masyarakat.

Baca juga: Vaksin Covid-19 Gratis, Apabila Diminta Pembayaran, Silakan Adukan ke Sini

Dalam rapat terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo , Senin (23/8), orang nomor satu di Indonesia itu mengajak masyarakat untuk hidup bersama pandemi.

Dalam sesi jumpa pers yang disiarkan secara langsung di akun YouTube Sekretariat Presiden, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin menyampaikan tiga poin penting arahan presiden yang perlu ditindaklanjuti terkait dengan strategi hidup bersama pandemi. Ketiga poin penting tersebut antara lain:

1. Protokol kesehatan yang harus diimplementasikan dengan disiplin

Presiden mengimbau masyarakat harus waspada dan protokol kesehatan di masing-masing kota bakal dibuka secara bertahap. Oleh sebab itu, pemerintah sudah bekerjasama dengan beberapa asosiasi dan perkumpulan untuk mulai menyusun protokol kesehatan berbasis teknologi informasi pada aplikasi PeduliLindungi yang akan dipakai secara nasional.

Tujuannya untuk membantu menjaga implementasi dari protokol kesehatan berbasis teknologi informasi. Sehingga protokol kesehatan di sektor perdagangan baik itu modern maupun tradisional, protokol kesehatan di sektor transportasi darat, laut, udara, protokol kesehatan di sektor kerja baik itu industri maupun juga perkantoran. Kemudian, protokol kesehatan di sektor pariwisata juga di bidang pendidikan baik SD SMP SMA universitas, serta di acara hari keagamaan.

2. Testing yang terarah

Dengan sisi aktivitas ekonomi yang terkait dengan kesehatan maka testing adalah hal yang penting sekali. Arahan presiden nantinya testing dan pressing ini harus sangat terarah tidak massal. Akan dilakukan testing epidemiologi, bukan testing untuk skrining yaitu testing yang dilakukan ke suspect dan kotak erat yang memang bergejala.

Sama seperti protokol kesehatan, testing dan tradisi yang kuat sangat diperlukan untuk kita hidup bersama pandemi. Kalau nanti sudah berubah yang tadinya melawan pandemi dan mengatasi pandemi menjadi hidup bersama epidemi.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1744 seconds (0.1#10.140)