Protokol Kesehatan Covid yang Harus Dibiasakan untuk Beradaptasi dengan Pandemi

Minggu, 29 Agustus 2021 - 13:20 WIB
loading...
Protokol Kesehatan Covid yang Harus Dibiasakan untuk Beradaptasi dengan Pandemi
Protokol kesehatan Covid yang harus dibiasakan ada beberapa poin, salah satunya memakai masker. Foto Ilustrasi/Matcha
A A A
JAKARTA - Protokol kesehatan Covid yang harus dibiasakan ada beberapa poin. Mengingat belum pasti kapan pandemi Covid-19 akan berakhir, masyarakat tentu harus bersiap diri dalam masa transisi untuk hidup berdampingan dengan virus corona.

Maka itu, setiap institusi maupun pengelola fasilitas publik perlu melakukan pengawasan dan bertanggung jawab atas penerapan protokol kesehatan di tempat masing-masing.



Berikut adalah protokol kesehatan yang harus Anda biasakan, dikutip dari berbagai sumber pada Minggu (29/8).

1. Mencuci Tangan

Rutin mencuci tangan hingga bersih menjadi salah satu protokol kesehatan yang cukup efektif untuk mencegah penularan Covid-19. Untuk hasil yang maksimal, cucilah tangan setidaknya selama 20 detik beberapa kali sehari, terutama saat sebelum memasak atau makan, setelah menggunakan kamar mandi, dan setelah menutup hidung ketika batuk atau bersin.

Untuk membunuh virus dan kuman-kuman lain, gunakan sabun dan air atau pembersih tangan yang mengandung alkohol setidaknya dengan kadar 60%.

2. Memakai Masker

Virus corona jenis SARS-CoV-2 benar-benar baru, sehingga protokol kesehatan bisa berubah-ubah seiring bergulirnya waktu. WHO mengeluarkan imbauan agar semua orang baik yang sehat maupun sakit agar selalu menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah.

Protokol kesehatan virus corona terkait masker pun semakin digalakkan di beberapa negara. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) turut memperbarui pedoman terkait penggunaan masker. CDC mengimbau masyarakat memakai masker meski berada di dalam rumah pada kondisi tertentu.

Menurut CDC, penggunaan masker di dalam rumah perlu dilakukan ketika terdapat anggota keluarga yang terinfeksi Covid-19, terdapat anggota keluarga yang berpotensi terkena Covid-19 karena aktivitas di luar rumah, merasa terjangkit atau mengalami gejala Covid-19, ruangan sempit, serta tidak bisa menjaga jarak minimal dua meter.

3. Menjaga Jarak

Protokol kesehatan ini dimuat dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI dalam “Protokol Kesehatan Bagi Masyarakat di Tempat dan Fasilitas Umum dalam Rangka Pencegahan dan Pengendalian COVID-19.”

Di sana disebutkan bahwa menjaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain untuk menghindari terkena droplet dari orang yang bicara, batuk, atau bersin, serta menghindari kerumunan, keramaian, dan berdesakan.

Bila tidak memungkinkan melakukan jaga jarak, maka dapat dilakukan berbagai rekayasa administrasi dan teknis lain. Rekayasa administrasi dapat berupa pembatasan jumlah orang, pengaturan jadwal, dan sebagainya. Sedangkan rekayasa teknis antara lain dapat berupa pembuatan partisi, pengaturan jalur masuk dan keluar, dan lain sebagainya.



4. Menjauhi Kerumunan

Selain tiga hal di atas, menjauhi kerumunan merupakan protokol kesehatan yang juga harus dibiasakan. Kementerian Kesehatan RI meminta masyarakat menjauhi kerumunan saat berada di luar rumah.

Oleh sebab itu, hindari tempat ramai terutama bila sedang sakit atau berusia di atas 60 tahun (lansia). Menurut riset, lansia dan pengidap penyakit kronis memiliki risiko yang lebih tinggi terserang virus corona.

5. Mengurangi Mobilitas

Virus corona penyebab Covid-19 bisa berada di mana saja. Jadi, semakin banyak menghabiskan waktu di luar rumah, maka semakin tinggi pula terpapar virus.

Oleh sebab itu, bila tidak ada keperluan yang mendesak, tetaplah berada di rumah. Menurut Kemenkes, meski sehat dan tidak ada gejala penyakit, belum tentu saat pulang ke rumah Anda masih berada dalam keadaan yang sama. Pasalnya, virus corona dapat menyebar dan menginfeksi seseorang dengan cepat.

Selain itu diharapkan seluruh masyarakat ikut mendukung program vaksinasi dengan mengikuti vaksinasi yang ada. Vaksinasi berfungsi menciptakan imunitas tubuh sehingga mampu melawan infeksi virus penyebab Covid-19. Dengan imunitas yang terbentuk, maka seseorang tidak akan jatuh pada kesakitan yang parah, dan pada gilirannya menurunkan angka kematian.



"Selama Covid-19 terus beredar dan bermutasi secara global, masih akan terjadi lonjakan infeksi secara berkala. Tetapi jika virus ini berperilaku seperti virus serupa lain, lonjakan ini akan mengecil seiring waktu karena sebagian besar populasi akan memiliki kekebalan, baik melalui vaksinasi atau infeksi sebelumnya, setiap kali ada gelombang baru," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito beberapa waktu lalu.
(tsa)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3426 seconds (0.1#10.140)