Upaya Mengurangi Risiko Rokok degan Terobosan Baru

Jum'at, 10 September 2021 - 14:00 WIB
loading...
Upaya Mengurangi Risiko Rokok degan Terobosan Baru
Tingginya angka prevalensi perokok di Indonesia berpotensi terus menambah masalah terhadap kesehatan publik. / Foto: ilustrasi/ist
A A A
JAKARTA - Tingginya angka prevalensi perokok di Indonesia berpotensi terus menambah masalah terhadap kesehatan publik. Untuk menekan permasalahan tersebut, produk tembakau alternatif dinilai dapat menjadi terobosan baru dalam menurunkan angka perokok.

Baca juga: 5 Artis Indonesia Meninggal Tragis, Kecelakaan Mobil hingga Dibunuh

Wakil Ketua Yayasan Manusia Welas Asih (Mawas), Dimas Syailendra menjelaskan produk tembakau alternatif , seperti produk tembakau yang dipanaskan, rokok elektrik, maupun snus, menerapkan konsep pengurangan risiko (harm reduction). Berdasarkan sejumlah hasil penelitian baik dari dalam dan luar negeri, produk ini lebih rendah risiko hingga 90-95% daripada rokok.

Salah satunya adalah riset yang dilakukan badan eksekutif dari Departemen Kesehatan dan Pelayanan Sosial di Inggris, Public Health England berjudul "Evidence Review of E-Cigarettes and Heated Tobacco Product 2018". Hasil dari kajian ilmiah tersebut menyatakan profil risiko dari produk tembakau alternatif 95% lebih rendah daripada rokok.

"Dengan didukung oleh hasil-hasil riset ilmiah sebagai bukti yang menggambarkan betapa rendah risikonya, jelas itu sebuah terobosan yang baik bagi kesehatan publik," kata Dimas, Jumat (10/9/2021).

Pada Februari 2021, Public Health England juga telah menerbitkan laporan independen ketujuh yang merangkum bukti terbaru tentang rokok elektrik. Pada 2020, sebanyak 27,2% orang menggunakan rokok elektrik sebagai bantuan untuk berhenti merokok dalam kurun waktu 12 bulan dibandingkan dengan 15,5% orang yang menggunakan terapi nikotin, dan 4,4% yang menggunakan obat varenicline.

Dimas berpendapat hasil riset yang mendukung pengurangan risiko ini sejalan dengan misi Mawas, yaitu membangun kesadaran masyarakat terhadap potensi risiko, salah satunya kesehatan. Oleh sebab itu, kehadiran produk tembakau alternatif dapat dimaksimalkan untuk mengurangi prevalensi perokok.

Baca juga: Ini Program-Program Televisi yang Sukses di Saat Pandemi Selain Drama

"Saya pikir adanya produk dengan risiko jauh lebih rendah dari rokok, tentunya akan semakin baik. Masyarakat cerdas yang sadar risiko akan semakin terbentuk untuk menciptakan bangsa yang lebih baik," tutup Dimas.
(nug)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1469 seconds (0.1#10.140)