Perlu Dilakukan Pendekatan Berbeda untuk Tekan Prevalensi Merokok

Senin, 23 Januari 2023 - 19:32 WIB
loading...
Perlu Dilakukan Pendekatan...
Guna mengatasi permasalahan tingginya prevalensi merokok di Indonesia, pemerintah disarankan melakukan pendekatan yang berbeda. / Foto: ilustrasi/Freepik
A A A
JAKARTA - Angka perokok di Indonesia disebut-sebut sudah cukup tinggi. Ketua Masyarakat Sadar Risiko Indonesia (Masindo), Dimas Syailendra R. menyebutkan, angka perokok di Indonesia sudah menembus lebih dari 65 juta orang.

Tingginya angka perokok tersebut, lanjut Dimas, dapat berdampak terhadap kualitas kesehatan masyarakat . Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Dimas menyarankan agar pemerintah melakukan pendekatan yang berbeda, yakni memanfaatkan penggunaan produk tembakau alternatif.

Produk tembakau alternatif, seperti produk tembakau yang dipanaskan, rokok elektrik atau vape, dan kantong nikotin, disebut-sebut berhasil menurunkan angka perokok di sejumlah negara maju.

Baca juga: 6 Manfaat Black Garlic bagi Kesehatan, Nomor 4 Tak Disangka

Dimas menjelaskan jika pemanfaatan produk tembakau alternatif sebagai alat bantu untuk mengatasi permasalahan rokok sudah diberdayagunakan Inggris, Jepang, dan Swedia. Berkat ragam produk tersebut, angka perokok di ketiga negara tersebut mengalami penurunan.

Berkat pemanfaatan produk tembakau alternatif, jumlah perokok di Inggris pada 2021 mencapai sebesar 13,3 persen atau setara 6,6 juta jiwa. Angka ini mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2020 yang mencapai 14 pereen. Sedangkan di Jepang, prevalensi merokok pada 2020 sekitar 20,10 persen, mengalami penurunan 0,40 persen dari tahun 2019.

Selain itu, prevalensi merokok di Swedia pada 2022 menurun menjadi sekitar 5,6.persen dari total populasi. Hal ini membuat Swedia menjadi negara dengan tingkat prevalensi merokok paling rendah di Uni Eropa, bahkan salah satu yang terendah di dunia.

"Keberhasilan Inggris, Jepang, dan Swedia dalam mengurangi prevalensi merokok dapat menjadi acuan bagi Pemerintah Indonesia untuk menerapkan strategi serupa sebagai pelengkap dari berbagai program yang telah dijalankan selama ini. Kehadiran produk tembakau alternatif dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki kualitas kesehatan masyarakat," papar Dimas, dalam keterangannya di Jakarta, Senin (23/1/2023).

Berdasarkan hasil sejumlah kajian ilmiah, produk tembakau alternatif memiliki risiko yang lebih rendah karena tidak melalui proses pembakaran. Dengan tanpa proses pembakaran, produk tembakau alternatif tidak menghasilkan asap yang mengandung TAR yang bisa memicu berbagai penyakit berbahaya bagi penggunanya.

Menurut Dimas, sebagai langkah awal dalam pemanfaatan produk tembakau alternatif, pemerintah dan para pemangku kepentingan terkait, seperti kementerian/lembaga, perguruan tinggi, akademisi, pelaku usaha, dan komunitas perlu memberikan edukasi bagi masyarakat, khususnya perokok dewasa, mengenai informasi yang akurat tentang produk tersebut.

Baca juga: Bukan Hanya Diet, Ini Beragam Manfaat Puasa buat Kesehatan Tubuh

"Masih banyak misinformasi yang beredar di masyarakat yang menyebutkan bahwa produk tembakau alternatif memiliki risiko yang lebih tinggi daripada rokok. Hal ini salah. Faktanya, karena tidak melalui proses pembakaran, produk tembakau alternatif tidak menghasilkan asap dan memiliki risiko yang jauh lebih rendah daripada rokok," ujar dia.
(nug)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Perokok Berisiko Terkena...
Perokok Berisiko Terkena Kanker Kandung Kemih 6 Kali Lipat
Proses Sophia Latjuba...
Proses Sophia Latjuba untuk Berhenti Merokok dan Ngopi: Perjalanan yang Gampang-Gampang Susah
5 Makanan untuk Membantu...
5 Makanan untuk Membantu Berhenti Merokok, Termasuk Permen Karet
Viral! Paru-Paru Remaja...
Viral! Paru-Paru Remaja Pria Bocor Akibat Kebiasaan Merokok Bertahun-tahun
Apa yang Terjadi pada...
Apa yang Terjadi pada Tubuh setelah Berhenti Merokok?
Langsung Merokok setelah...
Langsung Merokok setelah Buka Puasa Bisa Bikin Asam Lambung Naik
10 Hal yang Terjadi...
10 Hal yang Terjadi pada Tubuh saat Berhenti Merokok
Jumlah Perokok Indonesia...
Jumlah Perokok Indonesia Posisi Pertama di Dunia, Salip China
Viral Video Nicholas...
Viral Video Nicholas Saputra Duduk di Lantai Sambil Merokok, Disebut Mirip Abang-abang Biasa
Rekomendasi
Netanyahu Tunjuk Eks...
Netanyahu Tunjuk Eks Komandan Angkatan Laut sebagai Bos Baru Shin Bet
Ada Diskon BBM Rp300...
Ada Diskon BBM Rp300 per Liter dari Pertamina, Begini Caranya!
7 Contoh Teks Pidato...
7 Contoh Teks Pidato Halalbihalal Idulftri 1446 H untuk Segala Suasana
Berita Terkini
Luna Maya Dilamar Maxime...
Luna Maya Dilamar Maxime Bouttier setelah 3 Tahun Pacaran
22 menit yang lalu
Mualaf, Ruben Onsu Temukan...
Mualaf, Ruben Onsu Temukan Ketenangan dan Kedamaian yang Sudah Lama Dicari
1 jam yang lalu
Pernyataan Lengkap Kim...
Pernyataan Lengkap Kim Soo Hyun soal Kasusnya dengan Kim Sae Ron
2 jam yang lalu
Ini Alasan Utama Ruben...
Ini Alasan Utama Ruben Onsu Mualaf dan Mantap Masuk Islam
3 jam yang lalu
Raja Charles III Izinkan...
Raja Charles III Izinkan Pangeran William Cabut Gelar Harry Asalkan Ratu Camilla Urus Keuangan Kerajaan
4 jam yang lalu
Alasan Aneh Meghan Markle...
Alasan Aneh Meghan Markle Tetap Memiliki Gelar Kerajaan Meski Tak Lagi Jadi Bangsawan
5 jam yang lalu
Infografis
5 Manfaat Kurma untuk...
5 Manfaat Kurma untuk Berbuka Puasa, Bisa Mengontrol Nafsu Makan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved