Agnez Mo Tak Peduli Disebut Artis Go International Gagal: Fokus pada Tujuan Saja
loading...
A
A
A
JAKARTA - Agnez Mo baru-baru ini mencurahkan isi hatinya akibat komentar negatif dari sebagian masyarakat, khususnya haters. Oleh mereka, penyanyi 35 tahun ini dianggap sebagai artis go international yang gagal. Terlebih di masa pandemi di mana tawaran manggung di kancah dunia nyaris tak ada, karya terbarunya pun tak kunjung keluar.
Agnez sendiri sebenarnya tak terlalu mempedulikan komentar negatif tersebut dan memilih fokus pada tujuan kariernya saja.
"The hardest saat di proses itu, di mana kita tetap harus being real apa yang kita mimpikan, goals kita. Namun di satu sisi, kita manusia, kadang-kadang ingin divalidasi sama orang. Makanya kuncinya satu, fokus pada tujuan," kata Agnez kepada Nanda Persada ketika menjadi bintang tamu bersama Menteri BUMN Erick Thohir di program Nanda Tanya di kanal YouTube V Entertainment.id, seperti dikutip Senin (13/9/2021).
Agnez lalu mencontohkan salah satu pencapaian terbesarnya yang diraih secara bertahap. Sebelum berhasil menang di sejumlah ajang penghargaan musik prestisius, Agnez terlebih dulu menjadi co-host dalam American Music Awards 2010. Saat itu, ia mendapat cibiran karena dianggap belum bisa membuktikan eksistensinya di belantika musik Amerika Serikat, karena "cuma" bisa menjadi co-host.
"Makanya kenapa sekarang saya bisa mencoba menginspirasi, atau share experience, bahwa dari awalnya saya "cuma" co-host di red carpet, kemudian jadi jalan dan diundang di red carpet, kemudian menang di red carpet meski awalnya respons dari orang Indonesia bilang 'yaelah cuma co-host red carpet'," beber penyanyi yang memulai karier sejak berusia enam tahun itu.
Menurut Agnez, saat seseorang sukses dengan sebuah pencapaian yang dibangun dari bawah, hal itu bagaikan dua sisi mata pedang. Pasti ada dukungan, namun banyak pula yang menghujat.
"Orang lain punya privilege membuat kesalahan tanpa orang lain tahu, tetapi kalau kami (Agnez merujuk pada Menteri Erick Thohir), dalam proses belajarnya saat belum jadi apa-apa, atau masih menjadi bagian kecil dari ekosistem yang besar, semua orang sudah melihat, itu susah. Karena sebenarnya banyak orang yang mendukung tapi lebih banyak yang underestimate," ungkapnya.
Mendengar hal tersebut, Erick Thohir lantas memberikan komentar mengenai kiprah Agnez dan sejumlah orang Indonesia yang bersinar di panggung dunia. Erick menyampaikan apresiasinya seraya mengingatkan agar Indonesia tidak menjadi bangsa yang senang menarik bangsa sendiri jatuh.
“Mereka bisa men-challenge diri untuk breakthrough dan ini harus terus. Saya optimis ini bisa menjadi drive new economy. Kita harus mengubah paradigma, justru kita harus menjadi bangsa yang optimis dan saling mendukung. Kita bisa mendorong negara kita beyond the expectation. Sudah waktunya kita go global,” pungkas Erick.
Agnez sendiri sebenarnya tak terlalu mempedulikan komentar negatif tersebut dan memilih fokus pada tujuan kariernya saja.
"The hardest saat di proses itu, di mana kita tetap harus being real apa yang kita mimpikan, goals kita. Namun di satu sisi, kita manusia, kadang-kadang ingin divalidasi sama orang. Makanya kuncinya satu, fokus pada tujuan," kata Agnez kepada Nanda Persada ketika menjadi bintang tamu bersama Menteri BUMN Erick Thohir di program Nanda Tanya di kanal YouTube V Entertainment.id, seperti dikutip Senin (13/9/2021).
Agnez lalu mencontohkan salah satu pencapaian terbesarnya yang diraih secara bertahap. Sebelum berhasil menang di sejumlah ajang penghargaan musik prestisius, Agnez terlebih dulu menjadi co-host dalam American Music Awards 2010. Saat itu, ia mendapat cibiran karena dianggap belum bisa membuktikan eksistensinya di belantika musik Amerika Serikat, karena "cuma" bisa menjadi co-host.
"Makanya kenapa sekarang saya bisa mencoba menginspirasi, atau share experience, bahwa dari awalnya saya "cuma" co-host di red carpet, kemudian jadi jalan dan diundang di red carpet, kemudian menang di red carpet meski awalnya respons dari orang Indonesia bilang 'yaelah cuma co-host red carpet'," beber penyanyi yang memulai karier sejak berusia enam tahun itu.
Menurut Agnez, saat seseorang sukses dengan sebuah pencapaian yang dibangun dari bawah, hal itu bagaikan dua sisi mata pedang. Pasti ada dukungan, namun banyak pula yang menghujat.
"Orang lain punya privilege membuat kesalahan tanpa orang lain tahu, tetapi kalau kami (Agnez merujuk pada Menteri Erick Thohir), dalam proses belajarnya saat belum jadi apa-apa, atau masih menjadi bagian kecil dari ekosistem yang besar, semua orang sudah melihat, itu susah. Karena sebenarnya banyak orang yang mendukung tapi lebih banyak yang underestimate," ungkapnya.
Mendengar hal tersebut, Erick Thohir lantas memberikan komentar mengenai kiprah Agnez dan sejumlah orang Indonesia yang bersinar di panggung dunia. Erick menyampaikan apresiasinya seraya mengingatkan agar Indonesia tidak menjadi bangsa yang senang menarik bangsa sendiri jatuh.
“Mereka bisa men-challenge diri untuk breakthrough dan ini harus terus. Saya optimis ini bisa menjadi drive new economy. Kita harus mengubah paradigma, justru kita harus menjadi bangsa yang optimis dan saling mendukung. Kita bisa mendorong negara kita beyond the expectation. Sudah waktunya kita go global,” pungkas Erick.
(tsa)