IDI Sebut 2 Cara Ini Mampu Lindungi Anak dari Covid-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia ( IDI ) Profesor Zubairi Djoerban menerangkan bahwa hanya ada 2 cara yang bisa melindungi anak-anak di bawah 12 tahun yang belum divaksin aman dari Covid-19.
"Ikhtiar kita melawan Covid-19 belum berakhir. Untuk melindungi anak-anak di bawah 12 tahun, yang mana mereka belum dapat divaksinasi, hanya ada 2 cara yaitu tetap belajar di rumah atau sekolah tatap muka dengan pakai masker dan tetap jaga jarak," papar Prof Beri, sapaan akrabnya, di Twitter, belum lama ini.
Ia melanjutkan, untuk pihak sekolah, hal yang bisa dilakukan adalah memastikan pengawasan anak-anak yang mengikuti sekolah tatap muka berjalan sangat disiplin dan harus secara detail.
"Hal terbaik yang bisa dilakukan sekolah adalah mengawasi anak-anak dengan detail, jangan sampai kecolongan," terangnya.
Menurutnya jika orang tua setuju anaknya sekolah tatap muka, maka itu menjadi peringatan bagi orang tua atau kakek-nenek di rumah, yang belum divaksinasi. Ya, mereka harus punya protokol sendiri di rumah saat si anak pulang dari sekolah.
"Paling tidak (si anak) bersih-bersih dan biasakan mandi sebelum berinteraksi dengan anggota keluarga lainnya," saran Prof Beri.
Ia menambahkan, untuk perlindungan semua, sekeliling anak harus sudah divaksinasi, disiplin memakai masker, jaga jarak, ventilasi yang baik, dan hindari kerumunan. Termasuk hindari kebiasaan makan siang bersama.
"Semoga saja semua sekolah bisa menegakkan protokol kesehatan dengan baik. Semoga," harap Prof Beri.
"Ikhtiar kita melawan Covid-19 belum berakhir. Untuk melindungi anak-anak di bawah 12 tahun, yang mana mereka belum dapat divaksinasi, hanya ada 2 cara yaitu tetap belajar di rumah atau sekolah tatap muka dengan pakai masker dan tetap jaga jarak," papar Prof Beri, sapaan akrabnya, di Twitter, belum lama ini.
Ia melanjutkan, untuk pihak sekolah, hal yang bisa dilakukan adalah memastikan pengawasan anak-anak yang mengikuti sekolah tatap muka berjalan sangat disiplin dan harus secara detail.
"Hal terbaik yang bisa dilakukan sekolah adalah mengawasi anak-anak dengan detail, jangan sampai kecolongan," terangnya.
Menurutnya jika orang tua setuju anaknya sekolah tatap muka, maka itu menjadi peringatan bagi orang tua atau kakek-nenek di rumah, yang belum divaksinasi. Ya, mereka harus punya protokol sendiri di rumah saat si anak pulang dari sekolah.
"Paling tidak (si anak) bersih-bersih dan biasakan mandi sebelum berinteraksi dengan anggota keluarga lainnya," saran Prof Beri.
Ia menambahkan, untuk perlindungan semua, sekeliling anak harus sudah divaksinasi, disiplin memakai masker, jaga jarak, ventilasi yang baik, dan hindari kerumunan. Termasuk hindari kebiasaan makan siang bersama.
"Semoga saja semua sekolah bisa menegakkan protokol kesehatan dengan baik. Semoga," harap Prof Beri.
(hri)