Heboh Kabar Pandemi Kedua Akan Terjadi pada 2023, Begini Tanggapan IDI

Minggu, 10 September 2023 - 12:12 WIB
loading...
Heboh Kabar Pandemi...
Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia Moh. Adib Khumaidi. Foto/MPI/Chindy Aprilia Pratiwi
A A A
JAKARTA - Sebuah postingan di media sosial menghebohkan netizen belum lama ini lantaran di sana dikatakan bahwa pandemi kedua akan terjadi di Indonesia pada 2023.

Pada postingan itu dikatakan, pandemi bakal terjadi karena kondisi polusi udara saat ini kian memburuk akibat chemtrails terus ditaburkan, DEW dengan hasil kebakaran hutan dan gedung-gedung, langit dibuat jadi forecast, seakan-akan menghitam karena jelaga batubara atau BBM. Alhasil masyarakat pun diminta untuk menggunakan masker dan WFH selama beberapa bulan ke depan.

“Pandemi 2.0 yang dijadwalkan tahun 2025, ternyata dimajukan, bukan di 2024, tetapi di 2023. Dalam sebulan dua bulan, akan ada peraturan Lockdown, WFH, dan aturan pakai Masker,” tulis postingan itu, dikutip dari akun X @DokterTifa, Minggu (10/9/2023).



Benarkah demikian?

Menurut Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia Moh. Adib Khumaidi yang juga berpraktik sebagai dokter spesialis bedah ortopedi dan traumatologi, informasi tersebut tidak ada dasar ilmiahnya sehingga ia meminta masyarakat untuk lebih mempercayai informasi yang akurat.

“Kita tidak melihat satu dasar konteks misalnya ini ada informasi-informasi yang itu belum ada dasar-dasar ilmiah. Jadi kami ingin mengimbau kepada masyarakat mencari referensi terkait dengan problematika kesehatan jadi referensi yang memang dari masyarakat kesehatan yang itu memang menjadi referensi utama, misalnya Ikatan Dokter Indonesia atau dari perhimpunan dokter spesialis," kata Adib kepada wartawan saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat.

Menurutnya, informasi yang beredar tersebut bukan berasal dari anggota IDI dan belum ada referensi ilmiahnya. Sehingga ia mengatakan, informasi tadi tidak bisa dijadikan dasar dan hanya pendapat personal.

"Bukan (dari IDI), itu dari personal," ujar Adib.
(tsa)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1662 seconds (0.1#10.140)