Cegah Risiko Penyakit Serius, Perawatan Gigi dan Mulut Jangan Diabaikan

Jum'at, 24 September 2021 - 03:30 WIB
loading...
Cegah Risiko Penyakit Serius, Perawatan Gigi dan Mulut Jangan Diabaikan
Para pakar kesehatan menjadi pembicara dalam konferensi pers Bulan Kesehatan Gigi Nasional pada Kamis (23/9/2021) untuk mengedukasi tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Permasalahan pada gigi dan mulut tak bisa dipandang enteng. Gigi berlubang, misalnya, bila dibiarkan dapat berpotensi mengakibatkan permasalahan kesehatan yang lebih serius, seperti penyakit jantung.

Studi menyebutkan bahwa orang yang memiliki permasalahan gigi berlubang parah berisiko terkena penyakit jantung hingga tiga kali lebih tinggi.



Pakar Kardiologi dari RSJPD Harapan Kita dr. BRM Ario Soeryo Kuncoro, Sp.JP (K) FIHA, FAsCC menerangkan, gangguan pada jantung yang sering kali berhubungan dengan kesehatan gigi dan mulut adalah endokarditis. Gangguan kesehatan ini terjadi ketika kuman masuk ke aliran darah sehingga memicu peradangan serta kerusakan pada katup jantung dan menyebabkan kebocoran.

"Kumpulan kuman yang menempel pada jaringan yang luka akan meningkatkan risiko infeksi lanjut dan stroke sehingga diperlukan penanganan segera dan operasi katup, bahkan penggantian katup jantung," jelas dr. Ario dalam konferensi pers virtual Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2021, Kamis (23/9/2021).

"Kuman salah satunya dapat berasal dari kondisi kesehatan gigi yang buruk, seperti gigi berlubang parah. Jadi, endokarditis sangat bisa dicegah, termasuk dengan menjaga kebersihan gigi dan mulut serta rutin memeriksakan gigi,” lanjutnya.

Permasalahan gigi dan mulut sendiri masih menjadi salah satu isu kesehatan utama yang dialami setengah populasi dunia dari berbagai lapisan usia, termasuk di Indonesia. Data menyebutkan, sebanyak 7 dari 10 masyarakat Indonesia menderita gigi berlubang. Hal ini menandakan masih rendahnya kepedulian masyarakat akan pentingnya merawat kesehatan gigi dan mulut.

Tantangan terkait permasalahan gigi dan mulut, menurut Head of Sustainable Living Beauty and Personal Care and Home Care Unilever Indonesia Foundation Ratu Mirah Afifah, semakin terasa di masa pandemi seperti sekarang. Survei global Pepsodent menunjukkan bahwa 30% responden di Indonesia mengaku, pernah melewati sehari penuh tanpa menyikat gigi, umumnya disebabkan rasa malas (46%).

"Akibatnya, permasalahan gigi dan mulut kian meningkat, seperti kemunculan gigi berlubang baru pada 25% responden Indonesia,” ujar Mirah.

Melihat fakta tersebut, edukasi konsisten masih sangat dibutuhkan. Maka itu, BKGN kembali dihadirkan. Ini adalah program yang diinisiasi PT Unilever Indonesia melalui brand Pepsodent, bekerja sama dengan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI), Kementerian Kesehatan, dan Asosiasi Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan Indonesia (ARSGMPI).
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.1037 seconds (0.1#10.140)