Kemenparekraf Garap Potensi Menjadi Negara Destinasi Wisata Halal Terbaik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno menilai perlu ada pembahasan secara menyeluruh terkait wacana kedirjenan khusus wisata halal di Kemenparekraf. Hal itu menyusul tekad Indonesia menjadi negara destinasi wisata halal terbaik di dunia.
"Mengenai kedirjenan ini menurut saya harus dibahas secara holistik, karena ada juga dorongan untuk dari temen-temen baik di komisi X, maupun dari stakeholder pemangku kepentingan industri," kata Menparekraf Sandi dalam keterangan resminya, Selasa (28/9/2021).
Menurut Sandi, potensi wisata halal di Indonesia memang begitu besar. Sebagai salah satu negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, potensi itu bisa digarap terutama untuk memfasilitasi wisatawan nusantara.
Sandi pun mengatakan jika pada intinya Kemenparekraf sedang me-review secara menyeluruh tentang pariwisata halal ini. Pasalnya, friendly moslem travel merupakan potensi yang sangat besar.
Baca juga: Sule Ditagih Royalti Gara-gara Tiru Rhoma Irama: Bayar Pajak Saja Sudah Engap-engapan
"Tentunya kita menyelaraskan dengan kebutuhan dari pada pasar muslim atau wisata halal yang ternyata pasar terbesar itu dari negara kita sendiri dari wisatawan nusantara," imbuhnya.
Menparekraf Sandi menambahkan, perlu ada upaya untuk mengintegrasikan suatu regulasi yang akan mampu mengidentifikasi potensi serta menggerakkan potensi pariwisata halal ini menjadi peluang-peluang besar, dan meningkatkan kunjungan wisatawan-wisatawan nusantara ataupun mancanegara.
Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Sandi mengaku merasa ironis jika Indonesia mengimpor produk halal dari luar.
Baca juga: Menkes Budi Sebut Strategi Surveilans PTM Akan Diterapkan di Berbagai Aktivitas Lain
"Karena kalau kita liat, kita adalah satu pengimpor produk-produk halal terbesar dan ini sangat ironis dan saya melihat bahwa kita harusnya menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan inilah yang kita dorong di produk-produk ekonomi kreatif," ujarnya.
"Mengenai kedirjenan ini menurut saya harus dibahas secara holistik, karena ada juga dorongan untuk dari temen-temen baik di komisi X, maupun dari stakeholder pemangku kepentingan industri," kata Menparekraf Sandi dalam keterangan resminya, Selasa (28/9/2021).
Menurut Sandi, potensi wisata halal di Indonesia memang begitu besar. Sebagai salah satu negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, potensi itu bisa digarap terutama untuk memfasilitasi wisatawan nusantara.
Sandi pun mengatakan jika pada intinya Kemenparekraf sedang me-review secara menyeluruh tentang pariwisata halal ini. Pasalnya, friendly moslem travel merupakan potensi yang sangat besar.
Baca juga: Sule Ditagih Royalti Gara-gara Tiru Rhoma Irama: Bayar Pajak Saja Sudah Engap-engapan
"Tentunya kita menyelaraskan dengan kebutuhan dari pada pasar muslim atau wisata halal yang ternyata pasar terbesar itu dari negara kita sendiri dari wisatawan nusantara," imbuhnya.
Menparekraf Sandi menambahkan, perlu ada upaya untuk mengintegrasikan suatu regulasi yang akan mampu mengidentifikasi potensi serta menggerakkan potensi pariwisata halal ini menjadi peluang-peluang besar, dan meningkatkan kunjungan wisatawan-wisatawan nusantara ataupun mancanegara.
Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Sandi mengaku merasa ironis jika Indonesia mengimpor produk halal dari luar.
Baca juga: Menkes Budi Sebut Strategi Surveilans PTM Akan Diterapkan di Berbagai Aktivitas Lain
"Karena kalau kita liat, kita adalah satu pengimpor produk-produk halal terbesar dan ini sangat ironis dan saya melihat bahwa kita harusnya menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan inilah yang kita dorong di produk-produk ekonomi kreatif," ujarnya.
(nug)