Unik! Minum Kopi di Kafe Ini Bayar Pakai Sampah Anorganik

Selasa, 28 September 2021 - 22:35 WIB
loading...
Unik! Minum Kopi di Kafe Ini Bayar Pakai Sampah Anorganik
Kedai kopi di Malang menawarkan konsep yang unik. Di mana masyarakat bisa minum kopi dan membayarnya menggunakan sampah anorganik yang sudah dipilih. Foto/Avirista Midaada.
A A A
MALANG - Kedai kopi di Malang menawarkan konsep yang unik. Di mana masyarakat bisa minum kopi dan membayarnya menggunakan sampah anorganik . Mereka yang mengumpulkan sampah yang telah dipilih akan mendapatkan voucher diskon dan promo menarik di empat kedai kopi di Malang.

Salah satu kedai kopi yang menerima penukaran sampah anorganik yakni Vosco Coffe, di Jalan Simpang Borobudur, Blimbing, Kota Malang. Terlihat pada Selasa (28/9/2021), beberapa anak muda antusias menukarkan sampah anorganik berupa plastik, botol make up, hingga kertas yang telah dibersihkan.

Kegiatan ini bertujuan untuk memperingati green consumer day yang digagas komunitas anak muda bernama iLitterless. Warga bernama Anisa Ramadhani tertarik menukarkan sampah yang dikumpulkannya demi menjaga lingkungan.

"Ada info ini ya, unik. Akhirnya saya coba kumpulkan dan packing beberapa sampah skin care, botol-botol bekas parfum, bekas bodi lotion, dan plastik air mineral. Setelah itu saya setorkan ke sini untuk ditukar voucher diskon pembelian kopi," kata Anisa Ramadhani.

Menurutnya, program penukaran sampah anorganik dengan voucher diskon kopi dan makanan lain di beberapa kedai kopi bisa menggugah anak muda untuk peduli lingkungan, utamanya pengelolaan sampah.

"Tadi nggak ada batasannya, ada sedikit-sedikit saya kumpulkan. Caranya untuk juga untuk mengedukasi masyarakat sadar sampah plastik," jelas Anisa Ramadhani.


Di sisi lain, Head Koordinator iLitterless Ence Adinda Dianasta Almas mengungkapkan, gerakan menukar sampah anorganik dengan voucher makanan gratis dan potongan harga, berawal dari keresahannya dan teman-teman komunitas lain.

Mereka melihat banyak sampah anorganik yang belum dimanfaatkan maksimal. Padahal sampah-sampah itu bisa bernilai ekonomis.

"Berawal dari keresahan pribadi dan sudah menerapkan secara personal. Selain itu rumah saya juga dekat dengan bank sampah, kami coba edukasi di Instagram, ternyata responnya kurang antusias, karena bank sampah nggak ada fasilitas pick-up dan harus mengumpulkan sampah sebanyak 50 kilogram," ujar Ence.

"Akhirnya kami inisiatif buat acara ini untuk merecovery dan memilih sampah kerjasama dengan bank sampah," sambungnya.

Langkah edukasi yang dilakukan mulai dari kedai kopi dan pengelola makanan serta restoran ini diharapkan bisa membuat anak muda yang biasanya nongkrong dan ngopi bisa ikut tergugah mengelola sampah.

"Kami mengajak masyarakat mulai memilah sampahnya mulai kertas, kardus, plastik, botol, pokok yang anorganik. Nanti bisa ditukarkan di empat kedai yang sudah bekerjasama Vosco Coffe, Fugu Coffe, Semat Space, Equal Coffe," tutup Ence.

(dra)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2149 seconds (0.1#10.140)