Kenali Ciri dan Cara Mengatasi Sindrom Zoom Fatigue, Kelelahan Akibat Pertemuan Daring
loading...
A
A
A
JAKARTA - Selama masa pandemi Covid-19 masyarakat dianjurkan mengurangi mobilitas, salah satunya dengan bekerja dan belajar secara daring dari rumah. Meski terlihat lebih praktis, namun metode ini juga memiliki sejumlah kelemahan yang berdampak buruk bagi kesehatan manusia.
Rasa lelah, khawatir, dan jenuh yang diakibatkan oleh intensitas tinggi bekerja atau belajar menggunakan platform video conference banyak bermunculan selama masa pandemi Covid-19. Pertemuan daring yang dilakukan secara terus menerus menimbulkan kelelahan yang disebut zoom fatigue.
Merangkum dari laman Instagram resmi Satgas Covid-19 Bidang Perubahan Perilaku @satgasperubahanperilaku, Kamis (30/9/2021), terdapat setidaknya empat penyebab utama zoom fatigue, diantaranya:
1. Kontak mata yang sangat tinggi
Kontak mata yang berlebihan, merasa selalu diperhatikan, dan menimbulkan rasa stres.
2. Terus-menerus melihat diri sendiri bisa melelahkan
Melihat cerminan diri sendiri di layar dapat membuat seseorang lebih kritis terhadap diri sendiri.
3. Keterbatasan ruang gerak
Kamera untuk meeting online memiliki jangkauan yang terbatas, sehingga penggunanya harus diam di satu tempat sepanjang pertemuan.
4. Gangguan kehidupan rumah tangga
Ada kemungkinan muncul gangguan seperti hewan peliharaan yang berisik atau saudara yang sedang bertengkar saat berkegiatan seperti di rumah.
Nah bagi Anda yang mengalami kelelahan akibat belajar dan bekerja dari rumah selama masa pandemi, maka bisa mengetahui beberapa gejala zoom fatigue yang sering muncul, diantaranya:
1. Perasaan lelah yang teramat sangat setiap kali melakukan video conference.
2. Berpikiran untuk menghindari, membatalkan, dan menjadwalkan ulang pertemuan video conference.
3. Mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi.
Jika seseorang sudah mengalami hal ini, maka tidak perlu bingung. Sebab ada beberapa tips jitu untuk mengatasi gejala ini.
1. Istirahatkan mata dari layar
Terapkan metode 20-20-20, yaitu setiap 20 menit, alihkan mata dari layar dan memandang sejauh 20 kaki atau sekira enam meter selama 20 detik untuk mengistirahatkan mata.
2. Kurangi intensitas pemakaian video conference
Melakukan video conference apabila memang dibutuhkan, menggunakan opsi email atau telepon bila memungkinkan. Kurangi durasi video conference dengan mengoptimalkan setiap pertemuan.
3. Kelola stres di waktu luang
Lakukan kegiatan yang disukai di waktu luang untuk menghilangkan stres. Olahraga bisa menjadi opsi yang baik untuk menghilangkan stres.
Rasa lelah, khawatir, dan jenuh yang diakibatkan oleh intensitas tinggi bekerja atau belajar menggunakan platform video conference banyak bermunculan selama masa pandemi Covid-19. Pertemuan daring yang dilakukan secara terus menerus menimbulkan kelelahan yang disebut zoom fatigue.
Merangkum dari laman Instagram resmi Satgas Covid-19 Bidang Perubahan Perilaku @satgasperubahanperilaku, Kamis (30/9/2021), terdapat setidaknya empat penyebab utama zoom fatigue, diantaranya:
1. Kontak mata yang sangat tinggi
Kontak mata yang berlebihan, merasa selalu diperhatikan, dan menimbulkan rasa stres.
2. Terus-menerus melihat diri sendiri bisa melelahkan
Melihat cerminan diri sendiri di layar dapat membuat seseorang lebih kritis terhadap diri sendiri.
3. Keterbatasan ruang gerak
Kamera untuk meeting online memiliki jangkauan yang terbatas, sehingga penggunanya harus diam di satu tempat sepanjang pertemuan.
4. Gangguan kehidupan rumah tangga
Ada kemungkinan muncul gangguan seperti hewan peliharaan yang berisik atau saudara yang sedang bertengkar saat berkegiatan seperti di rumah.
Baca Juga
Nah bagi Anda yang mengalami kelelahan akibat belajar dan bekerja dari rumah selama masa pandemi, maka bisa mengetahui beberapa gejala zoom fatigue yang sering muncul, diantaranya:
1. Perasaan lelah yang teramat sangat setiap kali melakukan video conference.
2. Berpikiran untuk menghindari, membatalkan, dan menjadwalkan ulang pertemuan video conference.
3. Mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi.
Jika seseorang sudah mengalami hal ini, maka tidak perlu bingung. Sebab ada beberapa tips jitu untuk mengatasi gejala ini.
1. Istirahatkan mata dari layar
Terapkan metode 20-20-20, yaitu setiap 20 menit, alihkan mata dari layar dan memandang sejauh 20 kaki atau sekira enam meter selama 20 detik untuk mengistirahatkan mata.
2. Kurangi intensitas pemakaian video conference
Melakukan video conference apabila memang dibutuhkan, menggunakan opsi email atau telepon bila memungkinkan. Kurangi durasi video conference dengan mengoptimalkan setiap pertemuan.
3. Kelola stres di waktu luang
Lakukan kegiatan yang disukai di waktu luang untuk menghilangkan stres. Olahraga bisa menjadi opsi yang baik untuk menghilangkan stres.
(hri)