Antiseptik Lotion Bantu Cegah Penularan Covid-19 dan Jaga Kesehatan Kulit
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pandemi Covid-19 masih belum berakhir. Saat ini, hampir seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia, tengah berlomba-lomba mempercepat program vaksinasi demi mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity .
Kementerian Kesehatan Indonesia mencatat, hingga Senin (30/8/2021), sebanyak 62 juta warga Indonesia telah menerima vaksin Covid-19 dosis pertama dan 35 juta warga telah menerima vaksin dosis kedua.
Namun, perlu diingat bahwa vaksin tidak dapat mencegah Covid-19 sepenuhnya, meski dapat meringankan gejala apabila terpapar. Oleh karenanya, masyarakat yang telah menerima vaksin diimbau untuk tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.
Terkait protokol kesehatan, salah satu kegiatan yang telah menjadi kebiasaan masyarakat di tengah pandemi adalah penggunaan antiseptik, baik berupa tisu, cairan pembersih (sanitizer), atau sabun.
Baca juga: Pandai Akting Marah? Yuk Coba Unjuk Kebolehan Kamu dengan Ikutan Your Challenge!
Jika menilik fungsinya, antiseptik dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme dan membunuh virus, kuman, serta bakteri yang menempel pada suatu permukaan.
Oleh karenanya, mengingat risiko penularan Covid-19 dapat terjadi melalui cairan atau droplet, penggunaan antiseptik untuk membersihkan beberapa bagian permukaan tubuh menjadi salah satu pencegahan yang cukup efektif.
Pada Mei 2020, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) membahas tentang jenis antiseptik yang direkomendasikan untuk mencegah penularan Covid-19 dalam panduan berjudul "Laboratory biosafety guidance related to coronavirus disease (Covid-19)".
Dalam panduan disebutkan bahwa menurut sebuah penelitian senyawa fenol merupakan jenis antiseptik yang terbukti efektif melemahkan virus SARS-Cov-2 penyebab Covid-19. Salah satu antiseptik dengan senyawa fenol adalah chloroxylenol.
Namun, karena produk antiseptik merupakan campuran senyawa kimia, tidak menutup kemungkinan penggunaan antiseptik dapat menyebabkan kulit kering, kasar, hingga iritasi apabila dipakai terus-menerus dalam sehari.
Kementerian Kesehatan Indonesia mencatat, hingga Senin (30/8/2021), sebanyak 62 juta warga Indonesia telah menerima vaksin Covid-19 dosis pertama dan 35 juta warga telah menerima vaksin dosis kedua.
Namun, perlu diingat bahwa vaksin tidak dapat mencegah Covid-19 sepenuhnya, meski dapat meringankan gejala apabila terpapar. Oleh karenanya, masyarakat yang telah menerima vaksin diimbau untuk tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.
Terkait protokol kesehatan, salah satu kegiatan yang telah menjadi kebiasaan masyarakat di tengah pandemi adalah penggunaan antiseptik, baik berupa tisu, cairan pembersih (sanitizer), atau sabun.
Baca juga: Pandai Akting Marah? Yuk Coba Unjuk Kebolehan Kamu dengan Ikutan Your Challenge!
Jika menilik fungsinya, antiseptik dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme dan membunuh virus, kuman, serta bakteri yang menempel pada suatu permukaan.
Oleh karenanya, mengingat risiko penularan Covid-19 dapat terjadi melalui cairan atau droplet, penggunaan antiseptik untuk membersihkan beberapa bagian permukaan tubuh menjadi salah satu pencegahan yang cukup efektif.
Pada Mei 2020, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) membahas tentang jenis antiseptik yang direkomendasikan untuk mencegah penularan Covid-19 dalam panduan berjudul "Laboratory biosafety guidance related to coronavirus disease (Covid-19)".
Dalam panduan disebutkan bahwa menurut sebuah penelitian senyawa fenol merupakan jenis antiseptik yang terbukti efektif melemahkan virus SARS-Cov-2 penyebab Covid-19. Salah satu antiseptik dengan senyawa fenol adalah chloroxylenol.
Namun, karena produk antiseptik merupakan campuran senyawa kimia, tidak menutup kemungkinan penggunaan antiseptik dapat menyebabkan kulit kering, kasar, hingga iritasi apabila dipakai terus-menerus dalam sehari.