Jaga Kesehatan Masyarakat, Kemenkes Kejar Perbaikan Sanitasi

Jum'at, 15 Oktober 2021 - 20:04 WIB
loading...
Jaga Kesehatan Masyarakat, Kemenkes Kejar Perbaikan Sanitasi
Indonesia masih harus mengejar ketertinggalan dalam hal sanitasi yang layak bagi masyarakat. / Foto: ilustrasi/dok. SINDOnews
A A A
JAKARTA - Indonesia masih harus mengejar ketertinggalan dalam hal sanitasi yang layak bagi masyarakat. Untuk itu diperlukan komitmen berkelanjutan dari berbagai daerah untuk mendeklarasikan setop buang air besar sembarangan serta penyediaan fasilitas sanitasi dan air bersih yang mudah diakses di berbagai daerah.

Sesuai dengan target Sustainable Development Goals 6.2, hingga akhir 2024 pemerintah Indonesia menetapkan target 0 persen buang air sembarangan, 90 persen akses sanitasi dan 15 persen sanitasi aman hingga akhir 2024. Target itu dicapai dengan membuat rencana kerja yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJNM) dan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2020-2024.

Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono dalam acara pemberian Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Award 2021, Jumat (15/10/2021), mengatakan bahwa akses terhadap sanitasi dan air bersih merupakan hak asasi manusia.

Baca juga: Baim Wong Ungkap Alasan Datangi Rumah Kakek Suhud Tanpa Wartawan

"Setiap individu harus mendapatkan air bersih dan bisa mengakses sanitasi untuk kesehatan. Target inilah yang terus kami kejar agar kesehatan dan kesejahteraan masyarakat terus meningkat," ujar Dante.

Penghargaan STBM Award 2021 merupakan penghargaan tahun keempat sejak kali pertama digelar pada 2018. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ini hanya bisa dicapai jika ada gerakan masyarakat untuk mengubah perilaku sanitasi mereka dari yang sembarangan menjadi perilaku sehat.

Ada lima pilar STBM yang digulirkan Kemenkes, yaitu Stop Buang Air Besar Sembarangan, Cuci Tangan Pakai Sabun, Pengelolaan Makanan dan Minuman Rumah Tangga, Pengelolaan Sampah dan Pengelolaan Air Limbah yang memenuhi syarat. STBM ini didorong pemerintah sebagai upaya untuk membangun lingkungan yang sehat guna mencegah penyakit infeksi.

Pemberian STBM Award dilaksanakan pada 15 Oktober berbarengan dengan peringatan hari Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) sedunia. Di Indonesia, gerakan CTPS dilakukan di 10.000 lokasi di berbagai daerah dengan menyiarkan kampanye cuci tangan pakai sabun masal yang disiarkan secara daring. Kegiatan ini tercatat sebagai rekor dunia versi Museum Rekor Indonesia (MURI).

Pendiri MURI, Jaya Suprana mengatakan, dalam peringatan CTPS dunia, tidak ada satu negara pun yang menginisiasi kegiatan cuci tangan massal sebagai bentuk kampanye pencegahan pandemi Covid-19. Ada 25 juta siswa sekolah yang dilibatkan dalam kampanye video daring. Dengan kampanye ini diharapkan kebiasaan cuci tangan pakai sabun lambat laun menjadi budaya masyarakat kita.

STBM Award merupakan pengakuan terhadap keberhasilan daerah atas upaya mengubah perilaku masyarakat, dari yang semula terbiasa buang air besar sembarangan menjadi punya gaya hidup sehat. Penghargaan ini juga memberikan apresiasi terhadap pelaku di masyarakat yang mampu menciptakan lingkungan yang kondusif, mampu meningkatkan kebutuhan dan penyediaan sanitasi.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2014 seconds (0.1#10.140)