Viral! Dokter Gigi Jadi Mualaf, Sholat Ngumpet hingga Hampir Dibunuh Suami
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kisah dokter gigi Carissa Grani menjadi mualaf viral di media sosial . Pasalnya, Carissa harus sholat secara sembunyi hingga hampir dibunuh oleh suaminya.
Carissa menceritakan pengalamannya menjadi mualaf . Saat awal pandemi Covid-19 , tepatnya Maret 2020, masyarakat diimbau untuk memperketat protokol kesehatan. Mulai dari memakai masker hingga mencuci tangan.
Di situlah Carissa melihat ada sesuatu yang aneh. Ia merasa seperti sedang melihat ajaran Islam yakni menjaga wudhu dengan tidak bersentuhan, memakai niqab dan saat ini diwajibkan memakai masker.
"Tapi nggak tau kenapa, di awal pandemi kayak saya dilihat adalah kok kaya muslim gitu karena sekarang kita kayak dipaksa pakai niqab ya," kata Carissa dikutip dari kanal YouTube Rasil TV, Minggu (17/10/2021).
Sejak itu perempuan 37 tahun ini sempat berpikir, ada sesuatu yang aneh pada dirinya. Usai pergi beribadah, Carissa merasa hatinya hampa dan memikirkan tentang ajaran-ajaran Islam yang indah.
Kemudian ibu tiga anak itu langsung mencari tahu tentang Islam, mulai dari manfaat berwudhu hingga manfaat sholat. Ternyata semua itu juga bisa dijelaskan berdasarkan ilmu medis.
"Apalagi saya dengan latar belakang medis kan, saya melihat dan iseng browsing manfaat wudhu, manfaat gerakan sholat, kenapa orang pakai niqab. Dalam medis bisa dibuktikan, dan ajaran agama juga masuk," jelas Carissa.
Setelah berbagai pergolakan di dalam hatinya, ia menceritakan keresahannya itu kepada temannya yang muslim. Kemudian Carissa memutuskan menjadi mualaf dengan membaca dua kalimat syahadat di Mualaf Center, Jakarta Barat.
Namun setelah mualaf, jalan sang dokter belum sepenuhnya mulus. Ia masih harus sembunyi-sembunyi dari suaminya untuk melaksanakan sholat. Saat semuanya terbongkar, sang suami marah besar. Ia dianiaya, dipukul bahkan hampir dibunuh.
"Rambut saya dijambak, ditarik ke kamar, kepala saya dijedug-jedugin ke tembok," ujar Carissa.
Akhirnya Carissa jujur kepada seluruh keluarganya, bahwa ia sudah menjadi mualaf. Perlahan lingkungannya pun menerimanya, dan Carissa dapat menjalankan sholat dan ibadah lainnya dengan tenang. Serta memutuskan berpisah dengan suaminya karena sudah tak seiman.
Carissa menceritakan pengalamannya menjadi mualaf . Saat awal pandemi Covid-19 , tepatnya Maret 2020, masyarakat diimbau untuk memperketat protokol kesehatan. Mulai dari memakai masker hingga mencuci tangan.
Di situlah Carissa melihat ada sesuatu yang aneh. Ia merasa seperti sedang melihat ajaran Islam yakni menjaga wudhu dengan tidak bersentuhan, memakai niqab dan saat ini diwajibkan memakai masker.
"Tapi nggak tau kenapa, di awal pandemi kayak saya dilihat adalah kok kaya muslim gitu karena sekarang kita kayak dipaksa pakai niqab ya," kata Carissa dikutip dari kanal YouTube Rasil TV, Minggu (17/10/2021).
Sejak itu perempuan 37 tahun ini sempat berpikir, ada sesuatu yang aneh pada dirinya. Usai pergi beribadah, Carissa merasa hatinya hampa dan memikirkan tentang ajaran-ajaran Islam yang indah.
Kemudian ibu tiga anak itu langsung mencari tahu tentang Islam, mulai dari manfaat berwudhu hingga manfaat sholat. Ternyata semua itu juga bisa dijelaskan berdasarkan ilmu medis.
"Apalagi saya dengan latar belakang medis kan, saya melihat dan iseng browsing manfaat wudhu, manfaat gerakan sholat, kenapa orang pakai niqab. Dalam medis bisa dibuktikan, dan ajaran agama juga masuk," jelas Carissa.
Setelah berbagai pergolakan di dalam hatinya, ia menceritakan keresahannya itu kepada temannya yang muslim. Kemudian Carissa memutuskan menjadi mualaf dengan membaca dua kalimat syahadat di Mualaf Center, Jakarta Barat.
Namun setelah mualaf, jalan sang dokter belum sepenuhnya mulus. Ia masih harus sembunyi-sembunyi dari suaminya untuk melaksanakan sholat. Saat semuanya terbongkar, sang suami marah besar. Ia dianiaya, dipukul bahkan hampir dibunuh.
"Rambut saya dijambak, ditarik ke kamar, kepala saya dijedug-jedugin ke tembok," ujar Carissa.
Akhirnya Carissa jujur kepada seluruh keluarganya, bahwa ia sudah menjadi mualaf. Perlahan lingkungannya pun menerimanya, dan Carissa dapat menjalankan sholat dan ibadah lainnya dengan tenang. Serta memutuskan berpisah dengan suaminya karena sudah tak seiman.
(dra)