Usia 20 Tahun Rawan Kena Kanker Payudara Triple Negatif, Ini Faktor Risikonya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kanker payudara jenis triple negatif lebih banyak menyerang perempuan milenial. Kasus termuda yang pernah ditemukan berusia 20-an.
Hal ini tentu perlu mendapat perhatian semua perempuan, karena artinya kanker payudara bukan hanya dihadapi oleh perempuan di atas 50 tahun saja. Itu kenapa, masyarakat perlu memahami betul kanker payudara triple negatif yang diketahui juga susah disembuhkan.
Kanker payudara triple negatif sendiri menyumbang 15% dari semua kasus kanker payudara dan merupakan kanker payudara invasif, yang berarti sel-sel kanker telah berkembang keluar dari area asalnya dan mulai menyebar dengan cepat ke jaringan payudara sekitarnya.
Jenis ini diklasifikasikan sebagai triple negatif karena tidak memiliki tiga protein yang biasanya ditemukan pada sel kanker payudara: reseptor estrogen, progesteron, dan HER2.
Diterangkan Ahli Kanker Prof. Dr. dr. Ami Ashariati, SpPD-KHOM, FINASIM, kanker payudara triple negatif itu banyak dialami perempuan milenial. Deteksi dini sangat menentukan keberhasilan penyembuhan.
"Semakin dini ditemukan dan ditangani, pasien kanker payudara triple negatif memiliki kesintasan di atas 95% dalam waktu 5 tahun," katanya di webinar kesehatan yang diinisiasi Yayasan Kanker Indonesia dan MDS, Kamis (21/10/2021).
Bicara soal faktor risiko kanker payudara triple negatif, menurut Prof Ami, ini tidak jauh berbeda dengan faktor risiko jenis kanker payudara lainnya. Sebut saja soal genetik keturunan keluarga.
"Jika ada keluarga (kakak, adik, atau ibu) yang menderita kanker payudara, ini mempunyai kemungkinan risiko lebih tinggi sampai 4 kali lipat," tambahnya.
Selain keturunan, faktor risiko lainnya ialah:
Hal ini tentu perlu mendapat perhatian semua perempuan, karena artinya kanker payudara bukan hanya dihadapi oleh perempuan di atas 50 tahun saja. Itu kenapa, masyarakat perlu memahami betul kanker payudara triple negatif yang diketahui juga susah disembuhkan.
Kanker payudara triple negatif sendiri menyumbang 15% dari semua kasus kanker payudara dan merupakan kanker payudara invasif, yang berarti sel-sel kanker telah berkembang keluar dari area asalnya dan mulai menyebar dengan cepat ke jaringan payudara sekitarnya.
Jenis ini diklasifikasikan sebagai triple negatif karena tidak memiliki tiga protein yang biasanya ditemukan pada sel kanker payudara: reseptor estrogen, progesteron, dan HER2.
Diterangkan Ahli Kanker Prof. Dr. dr. Ami Ashariati, SpPD-KHOM, FINASIM, kanker payudara triple negatif itu banyak dialami perempuan milenial. Deteksi dini sangat menentukan keberhasilan penyembuhan.
"Semakin dini ditemukan dan ditangani, pasien kanker payudara triple negatif memiliki kesintasan di atas 95% dalam waktu 5 tahun," katanya di webinar kesehatan yang diinisiasi Yayasan Kanker Indonesia dan MDS, Kamis (21/10/2021).
Bicara soal faktor risiko kanker payudara triple negatif, menurut Prof Ami, ini tidak jauh berbeda dengan faktor risiko jenis kanker payudara lainnya. Sebut saja soal genetik keturunan keluarga.
"Jika ada keluarga (kakak, adik, atau ibu) yang menderita kanker payudara, ini mempunyai kemungkinan risiko lebih tinggi sampai 4 kali lipat," tambahnya.
Selain keturunan, faktor risiko lainnya ialah: