Deteksi Dini, Kanker Payudara Bisa Sembuh 90 Persen
loading...
A
A
A
JAKARTA - Guna mendorong deteksi dini kanker payudara, Indonesia mengadakan Indonesia International Cancer Conference 2024 di Bali.
Acara ini didukung oleh asosiasi internasional dan nasional dari lintas spesialis serta dihadiri oleh ribuan dokter dari berbagai negara bertujuan untuk meningkatkan deteksi dini kanker payudara.
Dokter Spesialis Radiologi Konsultan Payudara dan Reproduksi Perempuan RS Kanker Dharmais dr Kardinah, SpRad PRP(K) mengatakan, deteksi dini sangat penting.
"Sebab, apabila kanker payudara dapat dideteksi pada stadium dini dan diterapi secara tepat maka tingkat kesembuhan cukup tinggi yakni mencapai 80 hingga 90 persen," ujar dr Kardinah, Jumat (4/10/2024).
Pada acara tersebut, dr Kardinah, SpRad, PRP(K) juga mensosialisasikan Guideline Mamografi, yaitu panduan bagi para dokter radiologi untuk menggunakan mamografi.
Sosialisasi ini untuk mendukung upaya Kementerian Kesehatan RI yang akan membagikan lebih dari 300 alat mamografi ke rumah sakit di Indonesia, sehingga kemampuan para dokter radiologi dalam menggunakan dan membaca hasil radiologi perlu disiapkan.
Ketua Scientific IICC dan Dokter Spesialis Onkologi Radiasi Prof. Dr. dr. Soehartati A. Gondhowiardjo, Sp.Onk.Rad (K) mengatakan, kebanyakan pasien kanker yang diterapi sudah dalam stadium lanjut.
"Sesuai pilar transformasi kesehatan dalam SDM kesehatan, tenaga kesehatan juga perlu meningkatkan pengetahuan dan keahlian dalam melakukan deteksi dini maupun penanganan pasien kanker payudara, termasuk didalamnya, pengoperasian teknologi yang digunakan," ujar dr Soehartati.
Berdasarkan data Globocan tahun 2022, fakta bahwa jumlah kasus baru kanker payudara mencapai 66.271 atau 16,2% dari total kasus kanker baru. Sementara itu, untuk jumlah kematiannya mencapai lebih dari 22.598 kasus.
Namun, berdasarkan studi, hanya 5% perempuan Indonesia yang mengetahui mengenai pemeriksaan dini kanker payudara seperti dengan metode ultrasonografi dan mamografi.
Acara ini didukung oleh asosiasi internasional dan nasional dari lintas spesialis serta dihadiri oleh ribuan dokter dari berbagai negara bertujuan untuk meningkatkan deteksi dini kanker payudara.
Dokter Spesialis Radiologi Konsultan Payudara dan Reproduksi Perempuan RS Kanker Dharmais dr Kardinah, SpRad PRP(K) mengatakan, deteksi dini sangat penting.
"Sebab, apabila kanker payudara dapat dideteksi pada stadium dini dan diterapi secara tepat maka tingkat kesembuhan cukup tinggi yakni mencapai 80 hingga 90 persen," ujar dr Kardinah, Jumat (4/10/2024).
Pada acara tersebut, dr Kardinah, SpRad, PRP(K) juga mensosialisasikan Guideline Mamografi, yaitu panduan bagi para dokter radiologi untuk menggunakan mamografi.
Sosialisasi ini untuk mendukung upaya Kementerian Kesehatan RI yang akan membagikan lebih dari 300 alat mamografi ke rumah sakit di Indonesia, sehingga kemampuan para dokter radiologi dalam menggunakan dan membaca hasil radiologi perlu disiapkan.
Ketua Scientific IICC dan Dokter Spesialis Onkologi Radiasi Prof. Dr. dr. Soehartati A. Gondhowiardjo, Sp.Onk.Rad (K) mengatakan, kebanyakan pasien kanker yang diterapi sudah dalam stadium lanjut.
"Sesuai pilar transformasi kesehatan dalam SDM kesehatan, tenaga kesehatan juga perlu meningkatkan pengetahuan dan keahlian dalam melakukan deteksi dini maupun penanganan pasien kanker payudara, termasuk didalamnya, pengoperasian teknologi yang digunakan," ujar dr Soehartati.
Berdasarkan data Globocan tahun 2022, fakta bahwa jumlah kasus baru kanker payudara mencapai 66.271 atau 16,2% dari total kasus kanker baru. Sementara itu, untuk jumlah kematiannya mencapai lebih dari 22.598 kasus.
Namun, berdasarkan studi, hanya 5% perempuan Indonesia yang mengetahui mengenai pemeriksaan dini kanker payudara seperti dengan metode ultrasonografi dan mamografi.