Penasihat BPOM AS Izinkan Penggunaan Vaksin Pfizer pada Anak 5-11 Tahun

Rabu, 27 Oktober 2021 - 11:30 WIB
loading...
A A A
Ia menambahkan, saat ini tingkat kasus Covid-19 di antara anak-anak usia 5 hingga 11 tahun mendekati yang tertinggi dari semua kelompok usia.

Fink dan beberapa pihak lain yang mengikuti sidang komite menerangkan bahwa efek serius dari infeksi Covid-19, rawat inap, dan kematian lebih jarang terjadi pada anak-anak daripada orang dewasa. Tetapi, mereka juga berpendapat, sejumlah besar penyakit serius pada anak-anak memerlukan perhatian khusus.

Anak-anak yang tidak divaksinasi Covid-19 dapat mengembangkan komplikasi serius yang disebut sindrom inflamasi multisistem atau MIS-C, serta peradangan otot jantung yang disebut miokarditis.

Miokarditis terjadi secara alami setelah infeksi virus lain dan juga terlihat sebagai efek samping yang jarang terjadi setelah vaksinasi dengan dua vaksin mRNA, Pfizer dan Moderna, terutama pada pria muda.

Miokarditis menjadi fokus presentasi ilmiah tersebut dan diskusi tentang kemungkinan risiko vaksin jika diizinkan untuk anak kecil.

Para peneliti mengamati tidak ada kasus miokarditis dalam studi anak-anak kecil yang diajukan Pfizer ke FDA. Tetapi Dr. Leslie Ball, seorang petugas medis di FDA, mengatakan penelitian yang mencari otorisasi penggunaan darurat tidak cukup besar untuk mengambil efek samping yang tidak biasa seperti miokarditis.

Ball menerangkan, secara keseluruhan, insiden efek samping serius yang dilaporkan dalam penelitian Pfizer kurang dari 2 per 1.000 dan semuanya ditemukan tidak terkait dengan vaksin.

"Efek samping yang kurang serius terjadi lebih sering, termasuk pembengkakan kelenjar getah bening pada beberapa anak dan gejala seperti nyeri di tempat suntikan, kelelahan, serta sakit kepala," katanya.

Lebih lanjut, Amanda Cohn, seorang dokter dan petugas medis di CDC dan juga anggota voting komite FDA, mengatakan bahwa jumlah anak dalam studi Pfizer serupa dengan jumlah yang telah digunakan untuk menyetujui vaksin anak lain.

"Saya tidak ingin meminimalkan risiko," kata Cohn kepada komite selama debat.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1356 seconds (0.1#10.140)