Kolesterol Tinggi, 5 Tanda yang Dapat Akibatkan Amputasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kolesterol tinggi bisa ditandai dengan gejala yang dapat mengakibatkan amputasi . Kondisi ini biasanya disebabkan oleh kolesterol LDL tinggi dan trigliserida tinggi atau dikenal sebagai dislipidemia.
Ketika lemak darah berlebihan di sepanjang arteri, akhirnya akan mengendap di kedua sisi dinding arteri dan mengeras. Kemudian simpanan kolesterol lainnya akan menumpuk di atas yang lain.
Akibatnya, jalan untuk darah yang kaya oksigen dan nutrisi akan menyempit, memaksa jantung untuk memompa lebih kuat. Sementara tekanan berlebih pada otot jantung dapat menyebabkan kelelahan otot dan serangan jantung, amputasi kaki juga berisiko.
Dilansir dari Express, Senin (8/11/2021) para ahli dari Cardiovascular Institute of the South memperingatkan penyakit arteri perifer (PAD).
PAD adalah pengerasan pembuluh darah karena penumpukan atau penyumbatan di area tubuh selain jantung. Penyumbatan ini membuat ekstremitas dan organ tidak menerima darah yang kaya oksigen.
Satu dari empat orang dengan kolesterol tinggi memiliki bentuk penyakit parah. Dengan demikian, salah satu tanda PAD dan dislipidemia ekstrem adalah kram pada kaki saat berolahraga.
Tanda lain adalah ketika luka berkembang di jari kaki, kaki, atau tungkai. Beberapa orang mengalami mati rasa pada kaki, sementara yang lain tidak memiliki rambut atau bulu di kaki. Selanjutnya denyut nadi lemah, atau merasa seolah-olah tidak ada denyut nadi di tungkai atau kaki.
Mereka yang menderita PAD tingkat lanjut akan merasakan sakit kaki sepanjang waktu, tidak hanya saat berolahraga. Selain itu, kemungkinan besar pengidap PAD tingkat lanjut dapat merasakan mati rasa, lemas, dan dingin pada tungkai atau kaki bagian bawah.
Ketika ekstremitas tubuh mengalami kesulitan penyembuhan dari cedera atau infeksi, luka dapat berkembang menjadi gangren yakni kematian jaringan yang dapat menyebabkan perlunya amputasi.
Ketika lemak darah berlebihan di sepanjang arteri, akhirnya akan mengendap di kedua sisi dinding arteri dan mengeras. Kemudian simpanan kolesterol lainnya akan menumpuk di atas yang lain.
Akibatnya, jalan untuk darah yang kaya oksigen dan nutrisi akan menyempit, memaksa jantung untuk memompa lebih kuat. Sementara tekanan berlebih pada otot jantung dapat menyebabkan kelelahan otot dan serangan jantung, amputasi kaki juga berisiko.
Dilansir dari Express, Senin (8/11/2021) para ahli dari Cardiovascular Institute of the South memperingatkan penyakit arteri perifer (PAD).
PAD adalah pengerasan pembuluh darah karena penumpukan atau penyumbatan di area tubuh selain jantung. Penyumbatan ini membuat ekstremitas dan organ tidak menerima darah yang kaya oksigen.
Satu dari empat orang dengan kolesterol tinggi memiliki bentuk penyakit parah. Dengan demikian, salah satu tanda PAD dan dislipidemia ekstrem adalah kram pada kaki saat berolahraga.
Tanda lain adalah ketika luka berkembang di jari kaki, kaki, atau tungkai. Beberapa orang mengalami mati rasa pada kaki, sementara yang lain tidak memiliki rambut atau bulu di kaki. Selanjutnya denyut nadi lemah, atau merasa seolah-olah tidak ada denyut nadi di tungkai atau kaki.
Mereka yang menderita PAD tingkat lanjut akan merasakan sakit kaki sepanjang waktu, tidak hanya saat berolahraga. Selain itu, kemungkinan besar pengidap PAD tingkat lanjut dapat merasakan mati rasa, lemas, dan dingin pada tungkai atau kaki bagian bawah.
Ketika ekstremitas tubuh mengalami kesulitan penyembuhan dari cedera atau infeksi, luka dapat berkembang menjadi gangren yakni kematian jaringan yang dapat menyebabkan perlunya amputasi.
(dra)