Ciri-Ciri Tidak Cocok KB Suntik 3 Bulan, dari Berjerawat hingga Berat Badan Naik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ciri-ciri tidak cocok KB suntik 3 bulan bisa ditandai dengan berjerawat hingga berat badan naik . Sayang, ciri-ciri ini kerap tidak disadari perempuan. Salah satu alasannya karena gejala yang muncul sesuatu yang kerap dianggap normal muncul pada tubuh perempuan.
Padahal, jika tidak ditangani dan dibiarkan begitu saja, efek samping tersebut bisa membahayakan kondisi kesehatan. Terlebih jika Anda memiliki masalah kesehatan lain yang memicu keparahan.
Sementara itu, ciri-ciri tidak cocok KB 3 bulan sangat bervariasi. Beberapa di antaranya ada yang mengalami gejala ringan hingga berat. Pada beberapa kasus, efek samping KB 3 bulan meliputi kesulitan bernapas, sakit perut bagian bawah, nyeri berkepanjangan, gatal, kemerahan di area suntikan, atau reaksi alergi serius.
Berikut ciri-ciri tidak cocok KB suntik 3 bulan seperti dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (10/11/2021).
1. Siklus Menstruasi Terganggu
Ciri-ciri tidak cocok KB suntik 3 bulan pertama adalah kemungkinan mengalami menstruasi yang lebih sering atau tidak teratur. Pada beberapa kasus, tanda ini ditunjukkan dengan keluarnya bercak perdarahan atau tidak menstruasi sama sekali.
2. Sakit Kepala, Kembung hingga Berjerawat
Ciri-ciri berikutnya adalah sakit kepala, perut kembung, payudara terasa lunak atau nyeri, menurunnya gairah seksual, pusing, perubahan pada kulit misal timbul jerawat yang parah, dan mood yang berubah-ubah.
3. Berat Badan Naik
Pada beberapa kasus, orang yang tidak cocok dengan KB suntik 3 bulan memperlihatkan kenaikan berat badan. Hal ini terjadi akibat ketidakseimbangan hormon.
4. Keputihan
Keputihan adalah sekresi vagina yang dipengaruhi oleh pH di sekitar organ intim kewanitaan. Ini menyebabkan pertumbuhan jamur yang ditandai keluarnya cairan putih di mulut vagina.
Kondisi ini bisa terjadi karena pengaruh hormon progesteron yang disuntikkan dan itu memberi efek pada pH di area genital.
5. Tulang Rapuh
Pada beberapa kasus, ketidakcocokan KB suntik 3 bulan juga ditandai dengan berkurangnya kepadatan tulang dan ini menyebabkan tulang jadi lebih tipis dan rapuh. Namun, para ahli percaya bahwa kondisi ini bisa kembali membaik jika penggunaan KB dihentikan.
Padahal, jika tidak ditangani dan dibiarkan begitu saja, efek samping tersebut bisa membahayakan kondisi kesehatan. Terlebih jika Anda memiliki masalah kesehatan lain yang memicu keparahan.
Sementara itu, ciri-ciri tidak cocok KB 3 bulan sangat bervariasi. Beberapa di antaranya ada yang mengalami gejala ringan hingga berat. Pada beberapa kasus, efek samping KB 3 bulan meliputi kesulitan bernapas, sakit perut bagian bawah, nyeri berkepanjangan, gatal, kemerahan di area suntikan, atau reaksi alergi serius.
Berikut ciri-ciri tidak cocok KB suntik 3 bulan seperti dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (10/11/2021).
1. Siklus Menstruasi Terganggu
Ciri-ciri tidak cocok KB suntik 3 bulan pertama adalah kemungkinan mengalami menstruasi yang lebih sering atau tidak teratur. Pada beberapa kasus, tanda ini ditunjukkan dengan keluarnya bercak perdarahan atau tidak menstruasi sama sekali.
2. Sakit Kepala, Kembung hingga Berjerawat
Ciri-ciri berikutnya adalah sakit kepala, perut kembung, payudara terasa lunak atau nyeri, menurunnya gairah seksual, pusing, perubahan pada kulit misal timbul jerawat yang parah, dan mood yang berubah-ubah.
3. Berat Badan Naik
Pada beberapa kasus, orang yang tidak cocok dengan KB suntik 3 bulan memperlihatkan kenaikan berat badan. Hal ini terjadi akibat ketidakseimbangan hormon.
4. Keputihan
Keputihan adalah sekresi vagina yang dipengaruhi oleh pH di sekitar organ intim kewanitaan. Ini menyebabkan pertumbuhan jamur yang ditandai keluarnya cairan putih di mulut vagina.
Kondisi ini bisa terjadi karena pengaruh hormon progesteron yang disuntikkan dan itu memberi efek pada pH di area genital.
5. Tulang Rapuh
Pada beberapa kasus, ketidakcocokan KB suntik 3 bulan juga ditandai dengan berkurangnya kepadatan tulang dan ini menyebabkan tulang jadi lebih tipis dan rapuh. Namun, para ahli percaya bahwa kondisi ini bisa kembali membaik jika penggunaan KB dihentikan.
(dra)