5 Film Karya Usmar Ismail, Sutradara yang Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional
loading...
A
A
A
Film karya Usmar Ismail ini menceritakan seorang pejuang Indonesia yang jatuh cinta kepada seorang Gadis Jerman. Pertemuan manis mereka terjadi di tempat pengungsian.
Darah dan Doa merupakan film Indonesia pertama yang secara resmi diproduksi oleh Indonesia sebagai sebuah negara. Tanggal syuting pertama film ini yakni 30 Maret 1950 kemudian dirayakan sebagai Hari Film Nasional.
3. Lewat Djam Malam (1954)
Karya Usmar ini sukses meraih penghargaan sebagai Film Terbaik FFI tahun 1955. Pemerannya, A.N. Alcaff dan Dhalia juga berhasil terpilih sebagai Aktor Terbaik dan Aktris Terbaik di ajang yang sama.
Lewat Djam Malam menceritakan kondisi Indonesia ketika baru memproklamasikan kemerdekaannya dari penjajahan Belanda. Kala itu, tentara masih berusaha menguasai keadaan dan menyelenggarakan jam malam di Kota Bandung.
4. Tiga Dara (1956)
Chitra Dewi, Mieke Wijaya, dan Indriati Iskak membintangi film komedi musikal ini. Setelah dirilis, Tiga Dara mencapai ketenaran, masuk box office tertinggi dari film Perfini manapun.
Karya Usmar Ismail ditampilkan di Festival Film Venesia 1959 dan meraih penghargaan Tata Musik Terbaik di Festival Film Indonesia 1960. Meski demikian, sang sutradara menganggap karya tersebut melenceng dari visi awal Perfini.
Darah dan Doa merupakan film Indonesia pertama yang secara resmi diproduksi oleh Indonesia sebagai sebuah negara. Tanggal syuting pertama film ini yakni 30 Maret 1950 kemudian dirayakan sebagai Hari Film Nasional.
3. Lewat Djam Malam (1954)
Karya Usmar ini sukses meraih penghargaan sebagai Film Terbaik FFI tahun 1955. Pemerannya, A.N. Alcaff dan Dhalia juga berhasil terpilih sebagai Aktor Terbaik dan Aktris Terbaik di ajang yang sama.
Lewat Djam Malam menceritakan kondisi Indonesia ketika baru memproklamasikan kemerdekaannya dari penjajahan Belanda. Kala itu, tentara masih berusaha menguasai keadaan dan menyelenggarakan jam malam di Kota Bandung.
4. Tiga Dara (1956)
Chitra Dewi, Mieke Wijaya, dan Indriati Iskak membintangi film komedi musikal ini. Setelah dirilis, Tiga Dara mencapai ketenaran, masuk box office tertinggi dari film Perfini manapun.
Karya Usmar Ismail ditampilkan di Festival Film Venesia 1959 dan meraih penghargaan Tata Musik Terbaik di Festival Film Indonesia 1960. Meski demikian, sang sutradara menganggap karya tersebut melenceng dari visi awal Perfini.