Pasien Wisma Atlet Meningkat Belum Tentu Indikator Gelombang Ketiga Covid-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pasien Covid-19 di RSD Wisma Atlet dikabarkan meningkat. Hal ini berdasarkan laporan Juru Bicara Satgas Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito yang menjelaskan bahwa keterisian ruang isolasi mulai mengalami peningkatan.
"Peningkatan jumlah orang yang dirawat juga terlihat pada data di Wisma Atlet. Selama seminggu terakhir jumlah orang yang dirawat tampak meningkat secara konsisten pada rentang 248 hingga 273," ucap Prof. Wiku Adisasmito, beberapa waktu lalu.
Terkait hal tersebut, pakar kesehatan sekaligus dokter relawan Covid-19, dr. Muhamad Fajri Adda'i mengatakan bahwa adanya peningkatan keterisian di Wisma Atlet belum tentu bisa menjadi indikator dimulainya gelombang ketiga Covid-19 . Kondisi itu bisa terjadi ketika kasusnya terus meningkat cukup panjang dan signifikan.
"Sekarang nih masih riak-riak aja belum sampai ombak. Masih naik dikit lah, tapi belum bisa kita bilang sebagai gelombang," kata dr. Fajri saat dihubungi MNC Portal, Sabtu (20/11/2021).
Menurut dr. Fajri bahwa situasi saat ini masih belum bisa juga disebut sebagai lonjakan kasus. Sebab peningkatan yang terjadi juga masih sangat sedikit. Sehingga tidak boleh menarasikan hal ini sebagai sesuatu yang menakutkan tapi hanya untuk meningkatkan kewaspadaan.
"Narasi gelombang, narasi lonjakan itu kan masalah subjektivitas. Objektivitasnya kan harus angka. Angkanya gak terlalu tinggi cuman kalau dibiarkan nanti trennya naik terus. Jadi belum tahu apakah jadi panjang kita harus observasi," tuntasnya.
"Peningkatan jumlah orang yang dirawat juga terlihat pada data di Wisma Atlet. Selama seminggu terakhir jumlah orang yang dirawat tampak meningkat secara konsisten pada rentang 248 hingga 273," ucap Prof. Wiku Adisasmito, beberapa waktu lalu.
Terkait hal tersebut, pakar kesehatan sekaligus dokter relawan Covid-19, dr. Muhamad Fajri Adda'i mengatakan bahwa adanya peningkatan keterisian di Wisma Atlet belum tentu bisa menjadi indikator dimulainya gelombang ketiga Covid-19 . Kondisi itu bisa terjadi ketika kasusnya terus meningkat cukup panjang dan signifikan.
"Sekarang nih masih riak-riak aja belum sampai ombak. Masih naik dikit lah, tapi belum bisa kita bilang sebagai gelombang," kata dr. Fajri saat dihubungi MNC Portal, Sabtu (20/11/2021).
Menurut dr. Fajri bahwa situasi saat ini masih belum bisa juga disebut sebagai lonjakan kasus. Sebab peningkatan yang terjadi juga masih sangat sedikit. Sehingga tidak boleh menarasikan hal ini sebagai sesuatu yang menakutkan tapi hanya untuk meningkatkan kewaspadaan.
"Narasi gelombang, narasi lonjakan itu kan masalah subjektivitas. Objektivitasnya kan harus angka. Angkanya gak terlalu tinggi cuman kalau dibiarkan nanti trennya naik terus. Jadi belum tahu apakah jadi panjang kita harus observasi," tuntasnya.
(dra)