Epidemiolog: Cakupan Vaksinasi Harus Lebih dari 90% untuk Hadapi Ancaman Omicron

Senin, 29 November 2021 - 13:41 WIB
loading...
Epidemiolog: Cakupan...
Epidemiolog mengatakan, selain langkah mitigasi, pemerintah juga harus lebih menggenjot program vaksinasi Covid-19 untuk mengantisipasi ancaman varian omicron. Foto Ilustrasi/Reuters
A A A
JAKARTA - Kemunculan virus varian baru omicron tengah menjadi momok masyarakat dunia di tengah situasi pandemi Covid-19 saat ini.

Diawali di Afrika Selatan, omicron saat ini diketahui sudah menyebar ke berbagai negara di Eropa dan Asia. Omicron juga sudah ditetapkan oleh WHO sebagai varian yang harus diwaspadai alias varian of concern (VoC) per 26 November 2021.



Sebagai langkah antisipasi mencegah masuknya varian yang ditengarai lebih cepat menular daripada varian delta itu, saat ini pemerintah lewat Kementerian Perhubungan sudah memperketat jalur-jalur pintu masuk internasional dan menutup sementara akses bagi warga negara asing (WNA) dari negara-negara yang terkonfirmasi memiliki kasus positif varian omicron.

Epidemiolog Griffith University Australia dr. Dicky Budiman mengatakan, selain langkah mitigasi, menurutnya pemerintah saat ini harus lebih menggenjot program vaksinasi Covid-19 .

“Yang harus dilakukan saat ini adalah mitigasi, pemerintah sudah benar dengan menerapkan PPKM bertingkat, perbatasan jelang Nataru. Namun, yang lebih giat lagi adalah vaksinasi, ini penting sekali,” tutur dr. Dicky kala dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (29/11/2021).

Dari kacamata epidemiolog, ia merujuk pada kasus omicron yang banyak terjadi pada orang-orang yang belum divaksinasi. Dokter Dicky menggarisbawahi, vaksin di sini efektivitasnya lebih mengarah untuk mencegah level keparahan dan kematian.

“Tapi harus diingat, efektivitasnya itu lebih kepada mencegah keparahan dan kematian. Tapi dalam hal efektivitas mencegah terjadinya infeksi, mencegah menularkan ke orang lain itu enggak atau belum,” katanya.

Maka itu, menurutnya, untuk menekan laju penularan varian omicron, saat ini pemerintah harus fokus pada penguatan di sektor vaksinasi.

Dokter Dicky menyebutkan, merujuk pada data di Afrika Selatan, vaksinasi terbukti masih efektif, walaupun efektivitasnya lebih dalam hal mencegah keparahan ataupun kematian.

Baca Juga: Aturan Baru Perjalanan Internasional untuk Cegah Omicron Masuk ke Indonesia, Wajib Karantina 14x24 Jam!

“Penguatan di vaksinasi. Harus diketahui vaksinasi dari data Afrika Selatan saat ini, terbukti masih efektif dalam hal mencegah keparahan ataupun kematian. Konteks kita, cakupannya menurut saya, sudah harus lebih dari 90 persen. Sudah enggak bisa 70 atau 80 persen, vaksinasi 90 persen at least dua dosis harus kita kejar. Termasuk urgensi booster untuk kelompok berisiko, ini harus cepat kita lakukan di awal tahun. Termasuk vaksinasi untuk anak-anak, ini harus segera dan merata,” tegas dr. Dicky

Dokter Dicky mengingatkan, selain menggenjot vaksinasi, masyarakat dan pemerintah juga tidak boleh abai dan harus mengombinasikan metode 3T (tracing, testing, treatment), protokol kesehatan 5M (memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, dan menghindari keramaian), serta surveillance genomic di bawah payung penerapan aturan PPKM bertingkat.
(tsa)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
HMPV di JAKARTA Tembus...
HMPV di JAKARTA Tembus 214 Kasus Periode 2023-2025, Dinkes Minta Masyarakat Waspada!
Virus HMPV Terdeteksi...
Virus HMPV Terdeteksi di Indonesia Sejak 2001, Gejalanya Batuk dan Demam
WHO Santai Hadapi Wabah...
WHO Santai Hadapi Wabah HMPV, Sarankan Masyarakat Pakai Masker
Waspada! Bayi di Bawah...
Waspada! Bayi di Bawah Usia 1 Tahun Berisiko Tinggi Terkena Virus HMPV
Pasien HMPV Gambarkan...
Pasien HMPV Gambarkan Gejala yang Mengerikan: Terburuk yang Pernah Saya Rasakan
Kasus Infeksi Flu dan...
Kasus Infeksi Flu dan HMPV Naik, Rumah Sakit di Eropa dan AS Wajib Pakai Masker Lagi
Begini Situasi di China...
Begini Situasi di China usai Wabah Virus HMPV Melanda
Sudah Terdeteksi di...
Sudah Terdeteksi di Indonesia, Apakah HMPV Ada Obatnya?
Virus HMPV Terdeteksi...
Virus HMPV Terdeteksi di Indonesia, Ini 5 Cara Mencegahnya
Rekomendasi
MNC Peduli dan MNC Land...
MNC Peduli dan MNC Land Gelar Pemeriksaan Mata untuk Operasi Katarak Gratis di KEK MNC Lido City
8 Daerah Gelar Pemungutan...
8 Daerah Gelar Pemungutan Suara Ulang Pilkada 2024 pada 19 April, Ini Daftarnya
Detik-detik Kopda Basar...
Detik-detik Kopda Basar Tembak 3 Polisi yang Gerebek Sabung Ayam, Umbar 8 Kali Tembakan
Berita Terkini
Putri Anne Ungkap Pernikahannya...
Putri Anne Ungkap Pernikahannya dengan Arya Saloka Sempat Tak Direstui Keluarga
51 menit yang lalu
Kolaborasi dengan 3...
Kolaborasi dengan 3 Ahli, NOD Hadirkan Inovasi Kopi, Dessert, dan Fashion
1 jam yang lalu
Baim Wong Tak Keberatan...
Baim Wong Tak Keberatan Bayar Nafkah Mut'ah Rp1 Miliar untuk Paula Verhoeven
1 jam yang lalu
Paula Verhoeven Merasa...
Paula Verhoeven Merasa Difitnah usai Disebut Selingkuh dan Istri Durhaka dalam Putusan Cerai
2 jam yang lalu
Ochi Rosdiana dan Arifin...
Ochi Rosdiana dan Arifin Putra Jadi Suami Istri di Sinetron Kau Ditakdirkan Untukku
2 jam yang lalu
Film Snow White Live...
Film Snow White Live Action Dilarang Tayang di Lebanon Imbas Dibintangi Gal Gadot
3 jam yang lalu
Infografis
Lebih dari 1 Juta Tentara...
Lebih dari 1 Juta Tentara Ukraina Tewas dan Terluka
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved