6 Film Jepang yang Tidak Boleh Tayang di TV, Nomor 5 Banyak Adegan Erotis
loading...
A
A
A
Namun sayangnya seorang pekerja seks komersial (PSK) bercerita bahwa kekasihnya itu sudah meninggal karena disiksa secara sadis. Kisah sang PSK pun kemudian ditampilkan secara kilas balik berbentuk adegan-adegan penyiksaan yang sangat sadis hingga membuat banyak negara enggan menampilkan film ini di layar lebar maupun DVD.
4. Grotesque
Film Jepang yang tidak boleh tayang di TV lainnya adalah Grotesque. Sesuai judulnya, film ini menampilkan adegan-adegan sadis yang dilakukan seorang dokter yang tentu saja membuat film ini dicekal.
Sang sutradara sendiri, Koji Shiraishi, mengungkap bahwa dia membuat film ini demi melihat sejauh mana Grotesque bisa dipasarkan secara Internasional. Koji juga sempat mengaku bahwa dia sangat gembira ketika filmnya harus dihapus dari berbagai situs penjualan DVD karena terlalu menjijikkan.
5. In the Realm of Sense
Film ini menjadi film paling kontroversial dalam sejarah perfilman. Banyak kritikus dan penggemar yang memperdebatkan apakah film ini bernilai seni tinggi atau hanya berisi unsur pornografi.
Sang sutradara, Nagisa Oshima mengatakan, film ini dibuat berdasarkan kisah nyata Sada Abe, seorang wanita yang pada tahun 1963 secara erotis membuat kekasihnya sesak napas hingga memotong penis serta buah zakarnya.
Memuat banyak adegan erotis dan pornografi, akhirnya film ini dilarang tayang di Amerika Serikat, Kanada, Jerman, dan negara-negara lainnya.
6. Guinea Pig: Flower of Flesh and Blood
Film Jepang yang dilarang tayang terakhir adalah Guinea Pig: Flower of Flesh and Blood.
Film ini menceritakan pada seorang pembunuh berantai yang berpakaian seperti samurai mengejar seorang perempuan untuk menculik, menyiksanya, hingga memutilasinya demi membuat sebuah flower of flesh and blood alias bunga dari daging dan darah.
Sang sutradara, Hideshi Hino mengatakan bahwa film ini sempat menarik perhatian penegak hukum.
Dia pun disuruh membuat surat pernyataan bahwa Guinea Pig: Flower of Flesh and Blood bersifat fiktif dan tidak ada aktor yang disakiti sama sekali.
4. Grotesque
Film Jepang yang tidak boleh tayang di TV lainnya adalah Grotesque. Sesuai judulnya, film ini menampilkan adegan-adegan sadis yang dilakukan seorang dokter yang tentu saja membuat film ini dicekal.
Sang sutradara sendiri, Koji Shiraishi, mengungkap bahwa dia membuat film ini demi melihat sejauh mana Grotesque bisa dipasarkan secara Internasional. Koji juga sempat mengaku bahwa dia sangat gembira ketika filmnya harus dihapus dari berbagai situs penjualan DVD karena terlalu menjijikkan.
5. In the Realm of Sense
Film ini menjadi film paling kontroversial dalam sejarah perfilman. Banyak kritikus dan penggemar yang memperdebatkan apakah film ini bernilai seni tinggi atau hanya berisi unsur pornografi.
Sang sutradara, Nagisa Oshima mengatakan, film ini dibuat berdasarkan kisah nyata Sada Abe, seorang wanita yang pada tahun 1963 secara erotis membuat kekasihnya sesak napas hingga memotong penis serta buah zakarnya.
Memuat banyak adegan erotis dan pornografi, akhirnya film ini dilarang tayang di Amerika Serikat, Kanada, Jerman, dan negara-negara lainnya.
6. Guinea Pig: Flower of Flesh and Blood
Film Jepang yang dilarang tayang terakhir adalah Guinea Pig: Flower of Flesh and Blood.
Film ini menceritakan pada seorang pembunuh berantai yang berpakaian seperti samurai mengejar seorang perempuan untuk menculik, menyiksanya, hingga memutilasinya demi membuat sebuah flower of flesh and blood alias bunga dari daging dan darah.
Sang sutradara, Hideshi Hino mengatakan bahwa film ini sempat menarik perhatian penegak hukum.
Dia pun disuruh membuat surat pernyataan bahwa Guinea Pig: Flower of Flesh and Blood bersifat fiktif dan tidak ada aktor yang disakiti sama sekali.