3 Bahaya Konsumsi Nasi Berlebih, Nomor Terakhir Berisiko Kena Penyakit Mematikan
loading...
A
A
A
Pada beberapa kasus, makan nasi terlalu banyak juga menyebabkan masalah yang disebut 'small intestinal bacterial overgrowth (SIBO). Masalah ini ditandai dengan pertumbuhan bakteri berlebih di usus kecil.
Gejala SIBO antara lain mual, kembung, diare, nafsu makan buruk, dan sakit perut. Jika sudah mengalami kondisi ini, Anda disarankan 'puasa' nasi selama 6 minggu untuk melihat reaksi tubuh Anda.
2. Meningkatkan Risiko Diabetes
Menurut Harvard T.H. Chan of School of Public Health, beras memiliki nilai indeks glikemik (GI) 48-93. Nilai tersebut menunjukkan dampak nyata pada peningkatan kadar glukosa darah. Ya, semakin tinggi GI, semakin tinggi kadar gula dalam darah.
"Beras putih lebih sedikit seratnya dan itu kenapa lebih mungkin memengaruhi kadar gula darah dan meningkatkan risiko diabetes," terang laporan kesehatan tersebut.
Selain meningkatkan risiko diabetes, makan nasi terlalu banyak juga dapat menyebabkan masalah sindrom metabolik, yang pada ujungnya meningkatkan risiko diabetes.
Dalam studi yang dilakukan 2013, dijelaskan bahwa perempuan yang mengonsumsi nasi putih secara rutin lebih mungkin mengembangkan masalah sindrom metabolik, dibandingkan mereka yang makan kacang-kacangan atau biji-bijian lain selain beras.
Mereka yang mengonsumsi nasi juga diketahui memiliki tingkat obesitas sentral dan hiperkolesterolemia yang lebih tinggi.
3. Berisiko Sakit Jantung
Sakit jantung merupakan salah stau penyebab kematian teratas versi World Health Organizations (WHO).
Masalah ini berkaitan dengan kandungan arsenik yang tinggi pada beras utuh, tapi tidak berlaku untuk beras putih karena proses pengelupasan dedaknya.
Gejala SIBO antara lain mual, kembung, diare, nafsu makan buruk, dan sakit perut. Jika sudah mengalami kondisi ini, Anda disarankan 'puasa' nasi selama 6 minggu untuk melihat reaksi tubuh Anda.
2. Meningkatkan Risiko Diabetes
Menurut Harvard T.H. Chan of School of Public Health, beras memiliki nilai indeks glikemik (GI) 48-93. Nilai tersebut menunjukkan dampak nyata pada peningkatan kadar glukosa darah. Ya, semakin tinggi GI, semakin tinggi kadar gula dalam darah.
"Beras putih lebih sedikit seratnya dan itu kenapa lebih mungkin memengaruhi kadar gula darah dan meningkatkan risiko diabetes," terang laporan kesehatan tersebut.
Selain meningkatkan risiko diabetes, makan nasi terlalu banyak juga dapat menyebabkan masalah sindrom metabolik, yang pada ujungnya meningkatkan risiko diabetes.
Dalam studi yang dilakukan 2013, dijelaskan bahwa perempuan yang mengonsumsi nasi putih secara rutin lebih mungkin mengembangkan masalah sindrom metabolik, dibandingkan mereka yang makan kacang-kacangan atau biji-bijian lain selain beras.
Mereka yang mengonsumsi nasi juga diketahui memiliki tingkat obesitas sentral dan hiperkolesterolemia yang lebih tinggi.
3. Berisiko Sakit Jantung
Sakit jantung merupakan salah stau penyebab kematian teratas versi World Health Organizations (WHO).
Masalah ini berkaitan dengan kandungan arsenik yang tinggi pada beras utuh, tapi tidak berlaku untuk beras putih karena proses pengelupasan dedaknya.