Ini Film Indonesia yang Paling Sedikit Penontonnya, Nomor 5 Hanya Disaksikan 6.498 Orang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Film Indonesia yang paling sedikit penontonnya merupakan film yang gagal di pasaran. Dengan sepi penonton, maka bukan keuntungan yang diraih, melainkan kerugian besar.
Padahal, salah satu tujuan pembuatan film , selain untuk menyampaikan cerita, juga untuk mendapatkan keuntungan dari jumlah penonton yang banyak.
Sebuah film yang berhasil meledak di pasaran, pastinya akan mendapatkan keuntungan yang besar, bahkan jauh lebih besar dari biaya untuk modal pembuatan film tersebut.
Baca juga: 3 Tips Mengurangi Mata Minus yang Mudah dan Murah
Tidak jarang harapan tidak sesuai dengan kenyataan. Dan, berikut adalah 5 film Indonesia yang jumlah penontonnya paling sedikit.
1. Labuan Hati
Film yang disutradarai Lola Amaria ini dibintangi artis-artis ternama seperti Nadine Chandrawinata, Kelly Tandiono, Ully Triani, serta Ramon Y. Tungka. Namun film yang rilis 6 April 2017 ini hanya mampu memikat 8.041 penonton. Padahal film ini sukses menggambarkan keindahan Pulau Komodo di Nusa Tenggara Timur.
2. The Last Barongsai
Film yang dibintangi Dion Wiyoko ini merupakan debut Aziz Gagap membintangi film drama. Penampilan Aziz tidak begitu buruk dalam film rilisan 26 Januari 2017 ini, namun entah mengapa para penonton di film ini hanya 7.536 orang.
3. Cinta Bukan Malaikat
Film yang dibintangi Fakhri Albar dan aktris Malaysia, Nora Danish ini mengusung tema tentang percintaan ala Timur Tengah. Tidak seperti film Ayat-Ayat Cinta yang sukses di pasaran, film Cinta Bukan Malaikat malah justru sebaliknya. Film yang dirilis pada 13 Juli 2017 ini hanya mampu mengikat sekitar 7.505 penonton.
4. Turah
Buat yang belum tahu, Turah adalah salah satu film yang dinominasikan untuk Piala Oscar pada 2018. Namun, Turah tidak berhasil menembus kategori apapun di Piala Oscar, meskipun film ini sangat diapresiasi oleh orang-orang luar negeri.
Dalam negeri sendiri, film Turah ini tidak diminati karena memakai bahasa Jawa sebagai bahasa utamanya. Padahal, film produksi 2016 ini secara apik mengangkat problematika masyarakat pedesaan di Indonesia.
Baca juga: Sebelum Melahirkan, Lesti Sempat Kontraksi saat Konser 25 Tahun Rossa
5. Remember The Flavor
Mungkin, dari Anda ada yang pernah menonton Filosofi Kopi. Nah, Remember the Flavor memiliki jalan cerita yang hampir sama dengan Filosofi Kopi. Bedanya, Remember the Flavor mengangkat tema es krim, bukan kopinya. Sayangnya, hasil dari film ini tidak semanis dalam hidangan film tersebut yang hanya menarik penonton sekitar 6.498 penonton.
Padahal, salah satu tujuan pembuatan film , selain untuk menyampaikan cerita, juga untuk mendapatkan keuntungan dari jumlah penonton yang banyak.
Sebuah film yang berhasil meledak di pasaran, pastinya akan mendapatkan keuntungan yang besar, bahkan jauh lebih besar dari biaya untuk modal pembuatan film tersebut.
Baca juga: 3 Tips Mengurangi Mata Minus yang Mudah dan Murah
Tidak jarang harapan tidak sesuai dengan kenyataan. Dan, berikut adalah 5 film Indonesia yang jumlah penontonnya paling sedikit.
1. Labuan Hati
Film yang disutradarai Lola Amaria ini dibintangi artis-artis ternama seperti Nadine Chandrawinata, Kelly Tandiono, Ully Triani, serta Ramon Y. Tungka. Namun film yang rilis 6 April 2017 ini hanya mampu memikat 8.041 penonton. Padahal film ini sukses menggambarkan keindahan Pulau Komodo di Nusa Tenggara Timur.
2. The Last Barongsai
Film yang dibintangi Dion Wiyoko ini merupakan debut Aziz Gagap membintangi film drama. Penampilan Aziz tidak begitu buruk dalam film rilisan 26 Januari 2017 ini, namun entah mengapa para penonton di film ini hanya 7.536 orang.
3. Cinta Bukan Malaikat
Film yang dibintangi Fakhri Albar dan aktris Malaysia, Nora Danish ini mengusung tema tentang percintaan ala Timur Tengah. Tidak seperti film Ayat-Ayat Cinta yang sukses di pasaran, film Cinta Bukan Malaikat malah justru sebaliknya. Film yang dirilis pada 13 Juli 2017 ini hanya mampu mengikat sekitar 7.505 penonton.
4. Turah
Buat yang belum tahu, Turah adalah salah satu film yang dinominasikan untuk Piala Oscar pada 2018. Namun, Turah tidak berhasil menembus kategori apapun di Piala Oscar, meskipun film ini sangat diapresiasi oleh orang-orang luar negeri.
Dalam negeri sendiri, film Turah ini tidak diminati karena memakai bahasa Jawa sebagai bahasa utamanya. Padahal, film produksi 2016 ini secara apik mengangkat problematika masyarakat pedesaan di Indonesia.
Baca juga: Sebelum Melahirkan, Lesti Sempat Kontraksi saat Konser 25 Tahun Rossa
5. Remember The Flavor
Mungkin, dari Anda ada yang pernah menonton Filosofi Kopi. Nah, Remember the Flavor memiliki jalan cerita yang hampir sama dengan Filosofi Kopi. Bedanya, Remember the Flavor mengangkat tema es krim, bukan kopinya. Sayangnya, hasil dari film ini tidak semanis dalam hidangan film tersebut yang hanya menarik penonton sekitar 6.498 penonton.
(nug)