Denada Rasakan Keajaiban Tuhan Selama Rawat sang Anak: Nangis Aku Sama Allah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Denada kerap merasakan keajaiban selama mendampingi sang putri, Aisha Aurum , berjuang melawan penyakit kanker darah. Dia pun yakin bahwa perjuangannya selama ini tak lepas dari bantuan Sang Pencipta.
Pasalnya, Denada sempat mengalami kesulitan ekonomi saat di Singapura. Kala itu, sisa saldo di rekeningnya hanya sekitar Rp200 ribu. Padahal, dia masih harus membiayai kemoterapi sang putri.
"Pernah dalam satu hari itu di ATM aku cuma ada Rp200 ribu," ujar Denada dalam kanal YouTube MAIA ALELDUL TV, dikutip Minggu (2/1/2022).
Tak hanya sekali, Denada sering dilanda kekosongan uang sepanjang perjuangannya. Apalagi ia tidak bisa bekerja selama dua tahun terakhir lantaran pandemi. Ibu satu anak ini hanya bisa pasrah dan memohon pertolongan kepada Sang Pencipta.
"Itu nggak sekali dua kali kayak gitu, orang dua tahun nggak ada penghasilan tapi tinggalnya di sana. Jadi kalau udah kayak gitu aku nggak tahu lagi mau ngapain dan emang aku nggak ada teman ngobrol. Jadi cuma nangis aja sama Allah, minta tolong sama Allah," tutur Denada.
Selama ini Denada selalu melampiaskan segala keluh kesahnya kepada Allah SWT, terutama ketika bersujud di hadapan-Nya. Tak jarang, ia menangis pilu ketika beribadah dan berdoa kepada Tuhan.
"Yang kutahu saat aku sujud, itu jarak aku dekat banget sama Allah. Jadi setiap hari aku sujud, aku minta gitu, aku ngomong," ujar Denada.
Denada merasa bahwa pertolongan dari Sang Pencipta selalu datang tepat pada waktunya. Salah satunya ketika Denada harus membayar biaya rumah sakit untuk pengobatan sang anak. Dia mengaku benar-benar tak memiliki uang kala itu.
Namun siapa sangka, pada hari tersebut, tiba-tiba saja rezeki datang kepadanya. Ini tentu sebuah keajaiban yang diturunkan oleh Tuhan.
"Itu nggak mudah buat aku secara mental untuk berada di situ. Tapi ya itu Mbak, pada harinya harus bayar, ada. Nangis aku sama Allah," jelas Denada.
Keajaiban selanjutnya yang dirasakan Denada adalah tawaran bekerja sebagai guru zumba di Indonesia. Dia tak pernah menyangka bisa mendapat pekerjaan dalam waktu yang sangat singkat kala itu. Terlebih dia memang sangat membutuhkan sumber penghasilan demi membiayai kehidupan sang putri.
"Ya Allah ada aja. Tiba-tiba besoknya ada orang dari perusahaan sesuatu di Indonesia yang bilang minta Denada isi kelas zumba, private di company kita. Lusa, minggu depan," kata Denada.
Masih banyak keajaiban lain yang dirasakan Denada. Dia pun merasa sangat bersyukur memiliki Tuhan yang selalu siap menolongnya. Bahkan dia juga diberi kekuatan untuk bisa bertahan hidup dan menghadapi masalahnya.
Pasalnya, Denada sempat mengalami kesulitan ekonomi saat di Singapura. Kala itu, sisa saldo di rekeningnya hanya sekitar Rp200 ribu. Padahal, dia masih harus membiayai kemoterapi sang putri.
"Pernah dalam satu hari itu di ATM aku cuma ada Rp200 ribu," ujar Denada dalam kanal YouTube MAIA ALELDUL TV, dikutip Minggu (2/1/2022).
Baca Juga
Tak hanya sekali, Denada sering dilanda kekosongan uang sepanjang perjuangannya. Apalagi ia tidak bisa bekerja selama dua tahun terakhir lantaran pandemi. Ibu satu anak ini hanya bisa pasrah dan memohon pertolongan kepada Sang Pencipta.
"Itu nggak sekali dua kali kayak gitu, orang dua tahun nggak ada penghasilan tapi tinggalnya di sana. Jadi kalau udah kayak gitu aku nggak tahu lagi mau ngapain dan emang aku nggak ada teman ngobrol. Jadi cuma nangis aja sama Allah, minta tolong sama Allah," tutur Denada.
Selama ini Denada selalu melampiaskan segala keluh kesahnya kepada Allah SWT, terutama ketika bersujud di hadapan-Nya. Tak jarang, ia menangis pilu ketika beribadah dan berdoa kepada Tuhan.
"Yang kutahu saat aku sujud, itu jarak aku dekat banget sama Allah. Jadi setiap hari aku sujud, aku minta gitu, aku ngomong," ujar Denada.
Denada merasa bahwa pertolongan dari Sang Pencipta selalu datang tepat pada waktunya. Salah satunya ketika Denada harus membayar biaya rumah sakit untuk pengobatan sang anak. Dia mengaku benar-benar tak memiliki uang kala itu.
Namun siapa sangka, pada hari tersebut, tiba-tiba saja rezeki datang kepadanya. Ini tentu sebuah keajaiban yang diturunkan oleh Tuhan.
"Itu nggak mudah buat aku secara mental untuk berada di situ. Tapi ya itu Mbak, pada harinya harus bayar, ada. Nangis aku sama Allah," jelas Denada.
Keajaiban selanjutnya yang dirasakan Denada adalah tawaran bekerja sebagai guru zumba di Indonesia. Dia tak pernah menyangka bisa mendapat pekerjaan dalam waktu yang sangat singkat kala itu. Terlebih dia memang sangat membutuhkan sumber penghasilan demi membiayai kehidupan sang putri.
"Ya Allah ada aja. Tiba-tiba besoknya ada orang dari perusahaan sesuatu di Indonesia yang bilang minta Denada isi kelas zumba, private di company kita. Lusa, minggu depan," kata Denada.
Masih banyak keajaiban lain yang dirasakan Denada. Dia pun merasa sangat bersyukur memiliki Tuhan yang selalu siap menolongnya. Bahkan dia juga diberi kekuatan untuk bisa bertahan hidup dan menghadapi masalahnya.
(tsa)