Kisah Denada Berjuang sebagai Single Parent di Masa Pandemi, Uang Tersisa Tinggal Rp200.000

Minggu, 02 Januari 2022 - 08:50 WIB
loading...
Kisah Denada Berjuang sebagai Single Parent di Masa Pandemi, Uang Tersisa Tinggal Rp200.000
Denada saat ini tinggal di Singapura demi memudahkan proses pengobatan putrinya, Aisha Aurum, yang divonis menderita kanker darah. Foto/Instagram Denada
A A A
SINGAPURA - Denada mengisahkan perjuangannya sebagai single parent yang tengah berupaya mengobati sang anak yang sakit di negeri orang pada masa pandemi Covid-19 seperti sekarang.

Denada saat ini diketahui tinggal di Singapura demi memudahkan proses pengobatan putrinya, Aisha Aurum, yang divonis menderita kanker darah. Hal itu membuat mantan rapper tersebut harus bolak-balik Jakarta-Singapura jika sedang mendapat tawaran pekerjaan di Tanah Air.



Meski pengobatan Aisha terlihat berjalan lancar, namun perjuangan Denada dalam mencari nafkah sebetulnya sangat berat. Terlebih dunia tengah diserang wabah Covid-19. Dampak pandemi pun turut dirasakan oleh Denada.

Biaya hidup di Singapura yang amat tinggi membuat artis 43 tahun itu terpaksa menjual segala aset yang ia miliki. Terlebih Denada tak bisa bekerja selama dua tahun terakhir. Tanpa rasa ragu Denada pun menjual barang berharganya mulai rumah, tas branded, hingga perhiasan.

"Ya terpaksa harus jual-jual semua yang ada. Rumah, mobil, semua, apa pun yang bisa aku jual. Tas branded, perhiasan," kata Denada dalam kanal YouTube MAIA ALELDUL TV, dikutip Minggu (2/1/2022).

Bahkan hingga saat ini Denada masih berusaha menjual beberapa asetnya yang tak kunjung laku. Pasalnya, menjual barang dalam kondisi pandemi tak semudah yang dibayangkan.

Meski demikian, Denada tetap bersyukur bisa memiliki aset-aset berharga itu. Pelantun Ku Jelang Hari ini tak bisa membayangkan bagaimana hidupnya bisa berjalan jika sebelumnya tidak memiliki barang-barang tersebut.

"Dalam hatiku, alhamdulillah aku masih ada barang-barang itu. Kalau nggak ada barang-barang itu yang bisa dijual, aku nggak tahu deh bisa survive selama dua tahun," ujar Denada.

Di samping itu, Denada merasa bahwa perjuangannya selama ini tak lepas dari pertolongan Sang Pencipta. Pasalnya, dia sempat mengalami kondisi ekonomi yang sulit hingga uang yang tersisa di ATM-nya hanya Rp200 ribu. Padahal ia memiliki banyak pengeluaran di Singapura.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1740 seconds (0.1#10.140)