Seberapa Bahaya Covid-19 jika Menyerang Penderita Autoimun seperti Ashanty?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sepulangnya dari liburan ke Turki, artis cantik, Ashanty dinyatakan positif Covid-19. Namun, masih belum diketahui varian apa yang menimpa istri Anang Hermansyah tersebut.
Ashanty sebagaimana diketahui, pernah mengaku memiliki penyakit autoimun . Bahkan, dia harus beberapa kali terbang ke luar negeri untuk mengobati penyakitnya itu.
Lantas seberapa bahaya Covid-19 jika menyerang penderita autoimun seperti Ashanty?
Baca juga: Butuh Pemeriksaan Lebih Lanjut, Ashanty Belum Tentu Terinfeksi Omicron
Dokter Relawan Covid-19, dr. Muhamad Fajri Adda'i menerangkan, pada dasarnya varian Omicron masih dalam keluarga Covid-19.
Sehingga secara umum jika dibandingkan dengan populasi lain yang tidak memiliki komorbid, risiko perburukan penderita autoimun lebih tinggi.
"Komorbid itu apa aja? ada autoimun, sakit gula, kanker, sakit jantung, ginjal, diabetes melitus, kencing manis, atau sakit gangguan hormonal lainnya. Jadi intinya jangan sampai orang di populasi seperti komorbid terinfeksi," papar dr. Fajri dalam wawancaranya dengan MNC Portal, Jumat (7/1/2022).
Dia menambahkan, memang secara umum kasus Omicron di Indonesia bergejala ringan. Kendati demikian, perlu diingat tidak semuanya Omicron 100 persen bergejala ringan.
Baca juga: Ini 4 Destinasi yang Dikunjungi Ashanty Selama Liburan di Turki
Dokter Fajri pun memberikan contoh kasus yang terjadi di Amerika Serikat saat ini. "Buktinya kan ada juga yang berat. Di Amerika contohnya sudah ada 100 ribu lebih orang yang terinfeksi. Di Amerika kasus positif per hari bisa lebih dari satu juta. Omicron lebih serius daripada Delta ternyata," jelasnya.
Ashanty sebagaimana diketahui, pernah mengaku memiliki penyakit autoimun . Bahkan, dia harus beberapa kali terbang ke luar negeri untuk mengobati penyakitnya itu.
Lantas seberapa bahaya Covid-19 jika menyerang penderita autoimun seperti Ashanty?
Baca juga: Butuh Pemeriksaan Lebih Lanjut, Ashanty Belum Tentu Terinfeksi Omicron
Dokter Relawan Covid-19, dr. Muhamad Fajri Adda'i menerangkan, pada dasarnya varian Omicron masih dalam keluarga Covid-19.
Sehingga secara umum jika dibandingkan dengan populasi lain yang tidak memiliki komorbid, risiko perburukan penderita autoimun lebih tinggi.
"Komorbid itu apa aja? ada autoimun, sakit gula, kanker, sakit jantung, ginjal, diabetes melitus, kencing manis, atau sakit gangguan hormonal lainnya. Jadi intinya jangan sampai orang di populasi seperti komorbid terinfeksi," papar dr. Fajri dalam wawancaranya dengan MNC Portal, Jumat (7/1/2022).
Dia menambahkan, memang secara umum kasus Omicron di Indonesia bergejala ringan. Kendati demikian, perlu diingat tidak semuanya Omicron 100 persen bergejala ringan.
Baca juga: Ini 4 Destinasi yang Dikunjungi Ashanty Selama Liburan di Turki
Dokter Fajri pun memberikan contoh kasus yang terjadi di Amerika Serikat saat ini. "Buktinya kan ada juga yang berat. Di Amerika contohnya sudah ada 100 ribu lebih orang yang terinfeksi. Di Amerika kasus positif per hari bisa lebih dari satu juta. Omicron lebih serius daripada Delta ternyata," jelasnya.
(nug)