Ini Beberapa Efek Negatif Ganja, Narkoba yang Membuat Ardhito Pramono Ditangkap
loading...
A
A
A
JAKARTA - Penyanyi dan aktor Ardhito Pramono mengejutkan publik. Pria 26 tahun itu ditangkap polisi atas dugaan penyalahgunaan dan kepemilikan narkoba jenis ganja.
Informasi tersebut telah dikonfirmasi Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Danang Setiyo. "Iya, Ardhito Pramono," tegas AKBP Danang terkait kabar penangkapan artis berinisial AP pada Rabu (12/1/2022).
"Jenis narkoba ganja ," imbuhnya.
Baca juga: Ardhito Pramono Ditangkap, Ini Beragam Reaksi Warganet
Sebagaimana diketahui, ganja merupakan salah satu jenis narkotika yang kerap disalahgunakan di Indonesia. Melansir dari WebMD, narkotika golongan I ini memiliki senyawa pengubah pikiran yang memengaruhi otak dan tubuh pemakainya.
Ganja juga bisa membuat ketagihan, dan berbahaya bagi kesehatan. Dan berikut sejumlah bahaya ganja bagi kesehatan tubuh, seperti dirangkum dari WebMD, Rabu (12/1/2022).
1. Ketagihan
Sebagaimana narkoba, penyalahgunaan ganja juga bisa menyebabkan ketagihan. Sekitar 1 dari 10 orang yang menggunakan ganja akan menjadi kecanduan. Ini artinya, pemakai tidak dapat berhenti menggunakan ganja bahkan bila itu membahayakan hubungan, pekerjaan, kesehatan, atau keuangan mereka.
Ketika pemakai mencoba berhenti, mungkin akan mengalami gejala penarikan seperti mudah tersinggung, gelisah, tidak bisa tidur, dan tidak nafsu makan saat tidak menggunakan ganja.
2. Merusak Otak
Bahaya lainnya adalah ganja bisa merusak otak. Ya, ganja dapat mempersulit pemakainya untuk fokus, belajar, dan mengingat sesuatu. Hal itu merupakan efek jangka pendek yang berlangsung selama 24 jam atau lebih setelah Anda berhenti mengganja.
Namun bila penggunaan ganja sudah dilakukan secara berlebihan, terutama di masa remaja, maka itu dapat meninggalkan efek yang lebih permanen.
3. Sakit Paru-Paru
Asap ganja dapat dan mengiritasi paru-paru Anda. Apalagi bila penggunaan ganja dilakukan secara teratur, maka pemakainya bisa mengalami masalah pernapasan yang sama dengan seseorang yang merokok tembakau.
Di samping itu, penggunaan ganja juga bisa menyebabkan paru-paru Anda kemungkinan lebih mudah terkena infeksi.
4. Buruk untuk Kesehatan Jantung
Selain paru-paru, ganja juga sangat tidak sehat bagi jantung. Ganja membuat jantung bekerja lebih keras. Misalnya, bila biasanya jantung berdetak sekitar 50-70 kali per menit, namun karena pamakaian ganja, maka itu bisa melonjak hingga 70-120 detak atau lebih per menit selama 3 jam setelah efeknya muncul.
Baca juga: Ciri Kanker Mata, Waspadai dan Kenali Gejalanya Sebelum Terlambat
Tar dan bahan kimia lainnya pada ganja juga dapat meningkatkan kemungkinan serangan jantung atau stroke.
Informasi tersebut telah dikonfirmasi Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Danang Setiyo. "Iya, Ardhito Pramono," tegas AKBP Danang terkait kabar penangkapan artis berinisial AP pada Rabu (12/1/2022).
"Jenis narkoba ganja ," imbuhnya.
Baca juga: Ardhito Pramono Ditangkap, Ini Beragam Reaksi Warganet
Sebagaimana diketahui, ganja merupakan salah satu jenis narkotika yang kerap disalahgunakan di Indonesia. Melansir dari WebMD, narkotika golongan I ini memiliki senyawa pengubah pikiran yang memengaruhi otak dan tubuh pemakainya.
Ganja juga bisa membuat ketagihan, dan berbahaya bagi kesehatan. Dan berikut sejumlah bahaya ganja bagi kesehatan tubuh, seperti dirangkum dari WebMD, Rabu (12/1/2022).
1. Ketagihan
Sebagaimana narkoba, penyalahgunaan ganja juga bisa menyebabkan ketagihan. Sekitar 1 dari 10 orang yang menggunakan ganja akan menjadi kecanduan. Ini artinya, pemakai tidak dapat berhenti menggunakan ganja bahkan bila itu membahayakan hubungan, pekerjaan, kesehatan, atau keuangan mereka.
Ketika pemakai mencoba berhenti, mungkin akan mengalami gejala penarikan seperti mudah tersinggung, gelisah, tidak bisa tidur, dan tidak nafsu makan saat tidak menggunakan ganja.
2. Merusak Otak
Bahaya lainnya adalah ganja bisa merusak otak. Ya, ganja dapat mempersulit pemakainya untuk fokus, belajar, dan mengingat sesuatu. Hal itu merupakan efek jangka pendek yang berlangsung selama 24 jam atau lebih setelah Anda berhenti mengganja.
Namun bila penggunaan ganja sudah dilakukan secara berlebihan, terutama di masa remaja, maka itu dapat meninggalkan efek yang lebih permanen.
3. Sakit Paru-Paru
Asap ganja dapat dan mengiritasi paru-paru Anda. Apalagi bila penggunaan ganja dilakukan secara teratur, maka pemakainya bisa mengalami masalah pernapasan yang sama dengan seseorang yang merokok tembakau.
Di samping itu, penggunaan ganja juga bisa menyebabkan paru-paru Anda kemungkinan lebih mudah terkena infeksi.
4. Buruk untuk Kesehatan Jantung
Selain paru-paru, ganja juga sangat tidak sehat bagi jantung. Ganja membuat jantung bekerja lebih keras. Misalnya, bila biasanya jantung berdetak sekitar 50-70 kali per menit, namun karena pamakaian ganja, maka itu bisa melonjak hingga 70-120 detak atau lebih per menit selama 3 jam setelah efeknya muncul.
Baca juga: Ciri Kanker Mata, Waspadai dan Kenali Gejalanya Sebelum Terlambat
Tar dan bahan kimia lainnya pada ganja juga dapat meningkatkan kemungkinan serangan jantung atau stroke.
(nug)