Kenali dan Deteksi Autoimun dengan Pemeriksaan Laboratorium

Selasa, 18 Januari 2022 - 15:01 WIB
loading...
Kenali dan Deteksi Autoimun dengan Pemeriksaan Laboratorium
Jangan pernah sepelekan sejumlah pertanda seperti cepat lelah, pegal otot, ruam kulit, demam ringan, rambut rontok, sulit konsentrasi, kesemutan tangan dan kaki. / Foto: ist
A A A
JAKARTA - Jangan pernah sepelekan sejumlah pertanda seperti cepat lelah, pegal otot, ruam kulit, demam ringan, rambut rontok, sulit konsentrasi, kesemutan tangan dan kaki. Bisa jadi itu gejala autoimun , salah satu penyakit yang patut diwaspadai.

Autoimun merupakan kondisi ketika sistem kekebalan tubuh seseorang menyerang tubuhnya sendiri. Semacam senjata makan tuan.

Sistem kekebalan di dalam tubuh itu diciptakan untuk menjaga dari serangan organisme asing, seperti virus dan bakteri. Mereka akan bereaksi cepat dengan melepas protein antiboni, ketika ada penyakit masuk.

Baca juga: Nyeri Dada Salah Satu Gejala Terinfeksi Omicron? Ini Penjelasannya

Namun, pada penderita autoimun, sistem kekebalan tubuh mendeteksi sel tubuh yang sehat justru sebagai organisme asing, seperti penyakit yang masuk. Maka antibodi dilepaskan tubuh untuk menyerang sel-sel sehat tersebut. Oleh karenanya, autoimun ini sangat berbahaya, karena gejalanya berbeda-beda.

Lalu bagaimana mendeteksi autoimun dengan tepat dan presisi? Salah satu jawabannya adalah melakukan cek ke laboratorium.

"CITO terus mengembangkan pemeriksaan di bidang autoimun, agar bisa tertangani dan dapat dimonitor dengan baik," ujar Direktur Utama Laboratorium Klinik CITO, dr. Dyah Anggraeni, M.Kes, Sp.PK, dalam webinar Comprehensive Autoimun Management bersama IDI Kota Semarang dan Perhimpunan Reumatologi Indonesia, beberapa waktu lalu.

Ketua Perhimpunan Reumatologi Indonesia Cabang Semarang, dr Bantar Suntoko, Sp.PD, K-R, menjelaskan bahwa perkembangan teknologi dan pemeriksaan kedokteran itu semakin canggih. Dari laboratorium yang mendukung proses diagnosis, sampai para klinisi yang makin kaya ilmu terbaru.

"Kegiatan ini bagus untuk memberi gambaran kepada para klinisi dalam mendiagnosa dan mengelola penyakit autoimun, sehingga bisa menangani secara tepat," kata dia.

Beragam gejala dan tanda-tanda yang bisa dirasakan penderita autoimun ini. Penyebabnya, belum diketahui secara pasti, tetapi beberapa faktor bisa meningkatkan risiko seseorang untuk terkena penyakit autoimun.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1943 seconds (0.1#10.140)