Kenali dan Deteksi Autoimun dengan Pemeriksaan Laboratorium
loading...
A
A
A
Sejumlah faktor yang bisa meningkatkan risiko terkena autoimun antara lain riwayat autoimun di keluarga, obesitas atau berat badan yang over, kebiasaan merokok, sering menggunakan obat yang memengaruhi kekebalan tubuh, seperti obat simvastatin atau antibiotic, terpapar bahan kimia atau cahaya matahari, infeksi bakteri atau virus, dan lainnya.
dr. Dyah Anggraeni mengutarakan jika laboratorium klinik CITO sudah mampu mengerjakan beberapa parameter autoimun dan rematik, antara lain ANA Immunofluorescence, ANA Profile, Ana Elisa, Sel LE (Lupus Erythematosus), dan masih banyak lagi.
Baca juga: Menurut Ustadz Inilah Efek yang Dikhawatirkan Jika Mengadopsi Spirit Doll, Yuk Dengarkan di RCTI+
Lebih jauh, dr. Dyah Anggraeni menyarankan jika mengalami gejala yang mendekati ciri-ciri autoimun, segera konsultasi ke dokter. "CITO menyediakan layanan konsultasi dokter online melalui layanan ready dokter. Dokter kami selalu ready untuk layanan konsultasi Kesehatan," pungkasnya.
Lihat Juga: Apa Itu Penyakit Ginjal IgA Nephropathy? Diidap Abdee Slank usai Transplantasi pada 2016
dr. Dyah Anggraeni mengutarakan jika laboratorium klinik CITO sudah mampu mengerjakan beberapa parameter autoimun dan rematik, antara lain ANA Immunofluorescence, ANA Profile, Ana Elisa, Sel LE (Lupus Erythematosus), dan masih banyak lagi.
Baca juga: Menurut Ustadz Inilah Efek yang Dikhawatirkan Jika Mengadopsi Spirit Doll, Yuk Dengarkan di RCTI+
Lebih jauh, dr. Dyah Anggraeni menyarankan jika mengalami gejala yang mendekati ciri-ciri autoimun, segera konsultasi ke dokter. "CITO menyediakan layanan konsultasi dokter online melalui layanan ready dokter. Dokter kami selalu ready untuk layanan konsultasi Kesehatan," pungkasnya.
Lihat Juga: Apa Itu Penyakit Ginjal IgA Nephropathy? Diidap Abdee Slank usai Transplantasi pada 2016
(nug)