Daftar Aktivitas dengan Risiko Tular COVID-19 Tinggi hingga Rendah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Di masa pandemi COVID-19 , banyak aktivitas warga yang dibatasi. Sejumlah pakar kesehatan di Michigan, Amerika Serikat, mengklasifikasi beberapa kegiatan yang dianggap berpotensi menularkan virus corona baru. Apa saja?
Setelah menjabarkan tempat-tempat yang berpotensi menjadi "pintu" penularan COVID-19, Direktur Riset Penyakit Menular Beaumont Health Dr. Matthew Sims, Direktur Medis Pencegahan Infeksi McLaren Health Care Dr. Dennis Cunningham, Spesialis Penyakit Infeksi Dr. Mimi Emig, dan Direktur Medis Pencegahan Infeksi Henry Ford Macomb Dr. Nasir Husain juga membeberkan sejumlah aktivitas yang dianggap bisa menularkan virus.
Para dokter tersebut menggarisbawahi lima hal yang membuat kegiatan masyarakat menjadi sangat berisiko, yaitu lokasinya berada di luar atau dalam ruangan, kedekatan jarak antarorang, durasi kegiatan/pertemuan, kemungkinan dijalankannya protokol kesehatan, dan tingkat risiko pada masing-masing individu. ( )
Mengutip laman MLive, berikut daftar aktivitas yang berisiko menularkan virus COVID-19 dengan level 1-10 menurut para pakar di atas. Level 10 adalah yang paling berisiko, dan level 1 yang risikonya terendah.
1. Konser Musik Akbar
Tingkat Risiko 9
Aktivitas yang paling tinggi level risiko penyebaran virusnya menurut Dr. Matthew Sims dan kawan-kawan adalah konser musik berskala besar. Di lokasi konser, orang di Barat sana biasanya suka menonton sambil minum alkohol. Belum lagi mereka pasti berdiri berdekatan satu sama lain.
"Dengan mereka bernyanyi bersama saja sudah jelas berpotensi menularkan virus," ujar Dr. Emig
2. Makan Prasmanan
Tingkat Risiko 8
Acara makan-makan secara prasmanan lebih berbahaya ketimbang makan di restoran, tapi tidak separah di bar. Antrean serta penggunaan alat ambil makanan secara bergantian berpotensi menyebabkan penularan virus. Tapi, kalau prasmanannya diatur misalkan dengan membatasi antrean dan lain-lain, kemungkinan risiko penularan virus bisa ditekan.
3. Olahraga Basket
Tingkat Risiko 7
Para ahli sepakat bahwa olahraga rekreasional yang dilakukan secara outdoor memiliki level penularan yang rendah. Tapi, olahraga yang memungkinkan kontak fisik seperti basket adalah pengecualian.
Kalau mau risiko yang lebih rendah, Anda disarankan bermain basket sendiri atau bersama anggota keluarga Anda di rumah.
4. Naik Boat
Tingkat Risiko 6
Naik boat dengan anggota keluarga mungkin tidak berisiko. Tapi, kalau itu dilakukan bareng sekelompok orang yang tinggal berjauhan dengan Anda tentu amat berisiko. Sebab, di atas boat penumpang biasanya akan minum-minum dan banyak ngobrol.
5. Pesta Makan Malam di Rumah
Tingkat Risiko 5
Pertemuan indoor membawa risiko lebih besar ketimbang yang dilakukan outdoor. Kalau mau menggelar acara makan malam di dalam rumah, para pakar menyarankan agar Anda membatasi jumlah orang yang ikut berkumpul.
6. Barbaque-an
Tingkat Risiko 5
Pertemuan atau gathering di area outdoor akan lebih memudah kita mengatur orang untuk jaga jarak. Kalau mereka semua bermasker dan selalu menjaga jarak, para ahli menilai aktivitas barbeque-an bisa jadi lebih rendah risiko menyebarkan virusnya.
7. Bowling
Tingkat Risiko 5
Bola bowling, meja, konsol, dan peralatan lain yang ada di arena permainan bola gelinding ini harus rutin dibersihkan kalau Anda mau aman beraktivitas di sana. Jangan lupa tetap pakai masker dan tiap lane harus dibiarkan terbuka untuk mengurangi risiko sebaran virus.
8. Klinik Gigi
Tingkat Risiko 4
Dr. Matthew Sims dan kawan-kawan sedikit berbeda pendapat dalam memberikan poin level risiko untuk pelayanan di klinik gigi. Ada yang bilang berisiko rendah, sedang, bahkan tinggi.
Dokter gigi sudah pasti rutin memakai masker dan akan memakai alat pelindung diri tambahan seperti surgical mask dan face shield. Meski demikian, Dr. Emig masih menganggap pelayanan di klinik gigi memiliki risiko tinggi penularan virus, bahkan lebih tinggi dibandingkan aktivitas di salon.
"Proses membersihkan gigi akan membuat apapun yang ada di mulut pasien menguap di udara. Jika seseorang tanpa diketahui ternyata sudah terinfeksi virus, virus tersebut tentu akan ikut menguap," kilah Dr. Emig.
Maka itu, dia merekomendasikan agar masyarakat menghindari kunjungan ke dokter gigi untuk sementara waktu, kecuali terjadi kondisi yang darurat.
"Kesulitannya adalah, bila Anda adalah pasien yang datang ke ruang klinik 20 menit setelah proses pembersihan pada pasien sebelumnya yang ternyata terinfeksi virus, berarti Anda akan ikut menghirup virus tersebut," tandas Dr. Emig.
9. Berjalan di Pusat Kota yang Sibuk
Tingkat Risiko 4
Berjalan-jalan di pusat kota sebenarnya membawa risiko yang rendah karena itu termasuk kegiatan di luar ruangan dan Anda tak perlu terekspos dengan orang tertentu dalam waktu lama. Anda juga sangat bisa menghindari berpapasan dengan orang yang tidak bermasker.
Tapi, jika ada kerumunan, itu bisa jadi masalah. "Apapun yang berkaitan dengan kerumunan, itu buruk. Maka hindarilah kerumunan," tandas Dr. Sims.
10. Makan di Area Luar Restoran
Tinglat Risiko 4
Keempat pakar sepakat bahwa makan di area outdoor restroan lebih aman ketimbanag di dalam. Alur sirkulasi yang lebih baik di luar ruangan mengurangi konsentrasi virus di udara, dan itu bisa mengurangi risiko orang menghirupnya.
11. Belanja
Tingkat Risiko 3
Toko groseri saat ini banyak yang menerapkan aturan baru demi menghindari penyebaran virus. Tempat belanja kebutuhan pokok itu adalah area di mana masker wajib dikenakan. Kalau tidak, risiko tertular virus tetap bisa sangat tinggi.
12. Berkemah
Tingkat Risiko 3
Berkemah di luar rumah, meski bareng keluarga sendiri, masih lebih berisiko ketimbang berdiam di rumah saja. Tapi, berkemah di tengah event yang besar dan sampai bermalam, buat anak-anak risikonya bisa sangat tinggi.
13. Main Golf
Tingkat Risiko 3
Main golf termasuk rendah risiko persebaran virusnya karena kegiatan itu dilakukan di tengah lapangan terbuka dan bukan termasuk olahraga yang harus melibatkan kontak fisik. Selain itu, golf biasanya juga hanya melibatkan sekelompok kecil orang saja.
Para pakar menyarankan, ketika main golf, kita tak perlu berbicara terlalu banyak, berbaur, berdekatan dengan pemain lain, atau berbagi kereta golf.
"Cukup main golf, bertegur sapa seperlunya, dan lanjutkan kegembiraan Anda. Jangan dekat-dekat dengan orang lain," saran Dr. Husain.
14. Jalan Kaki, Lari, atau Bersepeda bersama Orang Lain
Tingkat Risiko 2
Berjalan, lari, dan bersepeda cukup rendah risiko persebaran virusnya karena di situ Anda tak perlu melakukan kontak fisik dengan banyak orang serta tidak harus berdekatan dalam waktu yang lama. Risiko akan meningkat jika Anda melakukan aktivitas tersebut bersama kelompok yang besar jumlahnya, saling berdekatan, dan tidak memakai masker.
Menurut Dr. Husain, bukan ide yang buruk untuk menjaga jarak dengan orang tanpa masker yang lewat di dekat Anda. "Saat berolahraga serta bernapas dengan lebih keras, Anda berarti sedang memuntahkan sekresi di saluran pernapasan dan virus potensial ke udara," katanya.
15. Mengisi Bahan Bakar
Tingkat Risiko 2
Di Amerika, orang melakukan pengisian bahan bakar secara mandiri. Nah, kegiatan ini rupanya relatif tak terlalu berisiko terpapar virus. Sebab, mengisi bahan bakar selalu dilakukan di luar ruangan, tak perlu berdekatan dengan orang lain, dan seseorang pun tak akan lama-lama berada di sana. (Baca Juga: Tempat Aktivitas Berisiko Penyebaran Covid-19 di New Normal
Secara teori virus dapat menempel pada handel pompa bensin. Virus juga bisa menyebar di udara melalui kontak dekat dengan orang. Maka itu, selalu gunakan hand sanitizer usai mengisi bahan bakar.
16. Memesan Makanan dari Restoran
Tingkat Risiko 1
Para ahli tidak terlalu khawatir dengan aktivitas memesan makanan dari restoran, apalagi para pengelola rumah makan sudah banyak yang menerapkan metode yang "aman virus" di gerai mereka. Misalnya dengan menerapkan pemesanan drive-through dan sistem pembayaran touchless. Malah memesan makanan dari rumah dianggap lebih aman ketimbang makan di restoran secara langsung.
17. Main Tenis
Tingkat Risiko 1
Dr. Sims dan kawan-kawan juga tidak terlalu khawatir dengan aktivitas bermain tenis. Pasalnya, jenis olahraga ini sudah menerapkan konsep jaga jarak, dilakukan secara outdoor, dan hanya melibatkan 2-4 orang di lapangan.
Setelah menjabarkan tempat-tempat yang berpotensi menjadi "pintu" penularan COVID-19, Direktur Riset Penyakit Menular Beaumont Health Dr. Matthew Sims, Direktur Medis Pencegahan Infeksi McLaren Health Care Dr. Dennis Cunningham, Spesialis Penyakit Infeksi Dr. Mimi Emig, dan Direktur Medis Pencegahan Infeksi Henry Ford Macomb Dr. Nasir Husain juga membeberkan sejumlah aktivitas yang dianggap bisa menularkan virus.
Para dokter tersebut menggarisbawahi lima hal yang membuat kegiatan masyarakat menjadi sangat berisiko, yaitu lokasinya berada di luar atau dalam ruangan, kedekatan jarak antarorang, durasi kegiatan/pertemuan, kemungkinan dijalankannya protokol kesehatan, dan tingkat risiko pada masing-masing individu. ( )
Mengutip laman MLive, berikut daftar aktivitas yang berisiko menularkan virus COVID-19 dengan level 1-10 menurut para pakar di atas. Level 10 adalah yang paling berisiko, dan level 1 yang risikonya terendah.
1. Konser Musik Akbar
Tingkat Risiko 9
Aktivitas yang paling tinggi level risiko penyebaran virusnya menurut Dr. Matthew Sims dan kawan-kawan adalah konser musik berskala besar. Di lokasi konser, orang di Barat sana biasanya suka menonton sambil minum alkohol. Belum lagi mereka pasti berdiri berdekatan satu sama lain.
"Dengan mereka bernyanyi bersama saja sudah jelas berpotensi menularkan virus," ujar Dr. Emig
2. Makan Prasmanan
Tingkat Risiko 8
Acara makan-makan secara prasmanan lebih berbahaya ketimbang makan di restoran, tapi tidak separah di bar. Antrean serta penggunaan alat ambil makanan secara bergantian berpotensi menyebabkan penularan virus. Tapi, kalau prasmanannya diatur misalkan dengan membatasi antrean dan lain-lain, kemungkinan risiko penularan virus bisa ditekan.
3. Olahraga Basket
Tingkat Risiko 7
Para ahli sepakat bahwa olahraga rekreasional yang dilakukan secara outdoor memiliki level penularan yang rendah. Tapi, olahraga yang memungkinkan kontak fisik seperti basket adalah pengecualian.
Kalau mau risiko yang lebih rendah, Anda disarankan bermain basket sendiri atau bersama anggota keluarga Anda di rumah.
4. Naik Boat
Tingkat Risiko 6
Naik boat dengan anggota keluarga mungkin tidak berisiko. Tapi, kalau itu dilakukan bareng sekelompok orang yang tinggal berjauhan dengan Anda tentu amat berisiko. Sebab, di atas boat penumpang biasanya akan minum-minum dan banyak ngobrol.
5. Pesta Makan Malam di Rumah
Tingkat Risiko 5
Pertemuan indoor membawa risiko lebih besar ketimbang yang dilakukan outdoor. Kalau mau menggelar acara makan malam di dalam rumah, para pakar menyarankan agar Anda membatasi jumlah orang yang ikut berkumpul.
6. Barbaque-an
Tingkat Risiko 5
Pertemuan atau gathering di area outdoor akan lebih memudah kita mengatur orang untuk jaga jarak. Kalau mereka semua bermasker dan selalu menjaga jarak, para ahli menilai aktivitas barbeque-an bisa jadi lebih rendah risiko menyebarkan virusnya.
7. Bowling
Tingkat Risiko 5
Bola bowling, meja, konsol, dan peralatan lain yang ada di arena permainan bola gelinding ini harus rutin dibersihkan kalau Anda mau aman beraktivitas di sana. Jangan lupa tetap pakai masker dan tiap lane harus dibiarkan terbuka untuk mengurangi risiko sebaran virus.
8. Klinik Gigi
Tingkat Risiko 4
Dr. Matthew Sims dan kawan-kawan sedikit berbeda pendapat dalam memberikan poin level risiko untuk pelayanan di klinik gigi. Ada yang bilang berisiko rendah, sedang, bahkan tinggi.
Dokter gigi sudah pasti rutin memakai masker dan akan memakai alat pelindung diri tambahan seperti surgical mask dan face shield. Meski demikian, Dr. Emig masih menganggap pelayanan di klinik gigi memiliki risiko tinggi penularan virus, bahkan lebih tinggi dibandingkan aktivitas di salon.
"Proses membersihkan gigi akan membuat apapun yang ada di mulut pasien menguap di udara. Jika seseorang tanpa diketahui ternyata sudah terinfeksi virus, virus tersebut tentu akan ikut menguap," kilah Dr. Emig.
Maka itu, dia merekomendasikan agar masyarakat menghindari kunjungan ke dokter gigi untuk sementara waktu, kecuali terjadi kondisi yang darurat.
"Kesulitannya adalah, bila Anda adalah pasien yang datang ke ruang klinik 20 menit setelah proses pembersihan pada pasien sebelumnya yang ternyata terinfeksi virus, berarti Anda akan ikut menghirup virus tersebut," tandas Dr. Emig.
9. Berjalan di Pusat Kota yang Sibuk
Tingkat Risiko 4
Berjalan-jalan di pusat kota sebenarnya membawa risiko yang rendah karena itu termasuk kegiatan di luar ruangan dan Anda tak perlu terekspos dengan orang tertentu dalam waktu lama. Anda juga sangat bisa menghindari berpapasan dengan orang yang tidak bermasker.
Tapi, jika ada kerumunan, itu bisa jadi masalah. "Apapun yang berkaitan dengan kerumunan, itu buruk. Maka hindarilah kerumunan," tandas Dr. Sims.
10. Makan di Area Luar Restoran
Tinglat Risiko 4
Keempat pakar sepakat bahwa makan di area outdoor restroan lebih aman ketimbanag di dalam. Alur sirkulasi yang lebih baik di luar ruangan mengurangi konsentrasi virus di udara, dan itu bisa mengurangi risiko orang menghirupnya.
11. Belanja
Tingkat Risiko 3
Toko groseri saat ini banyak yang menerapkan aturan baru demi menghindari penyebaran virus. Tempat belanja kebutuhan pokok itu adalah area di mana masker wajib dikenakan. Kalau tidak, risiko tertular virus tetap bisa sangat tinggi.
12. Berkemah
Tingkat Risiko 3
Berkemah di luar rumah, meski bareng keluarga sendiri, masih lebih berisiko ketimbang berdiam di rumah saja. Tapi, berkemah di tengah event yang besar dan sampai bermalam, buat anak-anak risikonya bisa sangat tinggi.
13. Main Golf
Tingkat Risiko 3
Main golf termasuk rendah risiko persebaran virusnya karena kegiatan itu dilakukan di tengah lapangan terbuka dan bukan termasuk olahraga yang harus melibatkan kontak fisik. Selain itu, golf biasanya juga hanya melibatkan sekelompok kecil orang saja.
Para pakar menyarankan, ketika main golf, kita tak perlu berbicara terlalu banyak, berbaur, berdekatan dengan pemain lain, atau berbagi kereta golf.
"Cukup main golf, bertegur sapa seperlunya, dan lanjutkan kegembiraan Anda. Jangan dekat-dekat dengan orang lain," saran Dr. Husain.
14. Jalan Kaki, Lari, atau Bersepeda bersama Orang Lain
Tingkat Risiko 2
Berjalan, lari, dan bersepeda cukup rendah risiko persebaran virusnya karena di situ Anda tak perlu melakukan kontak fisik dengan banyak orang serta tidak harus berdekatan dalam waktu yang lama. Risiko akan meningkat jika Anda melakukan aktivitas tersebut bersama kelompok yang besar jumlahnya, saling berdekatan, dan tidak memakai masker.
Menurut Dr. Husain, bukan ide yang buruk untuk menjaga jarak dengan orang tanpa masker yang lewat di dekat Anda. "Saat berolahraga serta bernapas dengan lebih keras, Anda berarti sedang memuntahkan sekresi di saluran pernapasan dan virus potensial ke udara," katanya.
15. Mengisi Bahan Bakar
Tingkat Risiko 2
Di Amerika, orang melakukan pengisian bahan bakar secara mandiri. Nah, kegiatan ini rupanya relatif tak terlalu berisiko terpapar virus. Sebab, mengisi bahan bakar selalu dilakukan di luar ruangan, tak perlu berdekatan dengan orang lain, dan seseorang pun tak akan lama-lama berada di sana. (Baca Juga: Tempat Aktivitas Berisiko Penyebaran Covid-19 di New Normal
Secara teori virus dapat menempel pada handel pompa bensin. Virus juga bisa menyebar di udara melalui kontak dekat dengan orang. Maka itu, selalu gunakan hand sanitizer usai mengisi bahan bakar.
16. Memesan Makanan dari Restoran
Tingkat Risiko 1
Para ahli tidak terlalu khawatir dengan aktivitas memesan makanan dari restoran, apalagi para pengelola rumah makan sudah banyak yang menerapkan metode yang "aman virus" di gerai mereka. Misalnya dengan menerapkan pemesanan drive-through dan sistem pembayaran touchless. Malah memesan makanan dari rumah dianggap lebih aman ketimbang makan di restoran secara langsung.
17. Main Tenis
Tingkat Risiko 1
Dr. Sims dan kawan-kawan juga tidak terlalu khawatir dengan aktivitas bermain tenis. Pasalnya, jenis olahraga ini sudah menerapkan konsep jaga jarak, dilakukan secara outdoor, dan hanya melibatkan 2-4 orang di lapangan.
(tsa)