Jadi Sutradara Serial Jack dan Danil, Ardy Octaviand Ngaku Terinspirasi Film Benyamin

JAKARTA - Siapa yang tak suka film komedi lawas Benyamin ? Sebagai maestro guyon Indonesia, hingga kini karyanya berhasil abadi di hati penikmat film lokal. Berbekal perasaan cinta yang sama, Ardy Octaviand pun garap serial Jack dan Danil dengan nuansa yang tak jauh berbeda.

Sebagai pecinta film-film komedi lawas, Ardy Octaviand mengaku sudah sejak lama ingin menggarap tontonan yang bisa menjadi surat cinta untuk genre favoritnya.

“Ide awal karena memang suka nonton film komedi Benyamin, dan akhirnya berkesempatan bikin serial bernuansa vintage tapi full family package, kepengen banget garap komedi seperti ini karena suka dengan film yang bisa ditonton ramai-ramai sama keluarga," ucap Ardy di konferensi pers Jack dan Danil, Jumat (4/2/2022),

Bagi Ardy, film komedi ringan ala Benyamin adalah tontonan yang tak akan lekang oleh waktu. Selain bisa menjadi jendela kepada budaya kala itu, film-film komedi serupa juga mampu berperan sebagai pembanding untuk karya-karya di masa mendatang.



“Kalau dulu kan nonton di laser disc, tapi sekarang kita udah punya platform, sekarang udah jadi sutradara, pengen mengulang masa-masa nostalgia itu," lanjutnya.

Jack dan Danil sendiri berkisah tentang sang dua tokoh titular, lelaki kembar yang berbeda nasib meski keluar dari rahim yang sama. Ketika Jack sang adik yang rajin terbaring karena koma, Danil sang kakak pun memutuskan untuk menyamar sebagai Jack dan meneruskan pekerjaan sang adik sebagai pengacara.

Menampilkan dua tokoh yang kontras, ada satu pesan yang ingin disampaikan Ardy; tak ada orang yang pintar atau bodoh, semuanya bergantung pada kemampuan.

“Seperti Jack dan Danik. Mereka itu otaknya sama, tapi lingkungan yang memengaruhi identitas mereka,” tutupnya.