Mulai Banyak Nakes Terinfeksi Covid-19, Kemenkes Segera Rekrut Relawan

Kamis, 10 Februari 2022 - 18:55 WIB
loading...
Mulai Banyak Nakes Terinfeksi Covid-19, Kemenkes Segera Rekrut Relawan
Para tenaga kesehatan (Nakes) saat ini diketahui sudah cukup banyak yang terpapar Covid-19 varian Omicron. Foto/Ilustrasi/Dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Para tenaga kesehatan ( Nakes ) saat ini diketahui sudah cukup banyak yang terpapar Covid-19 varian Omicron.

Kondisi mulai banyaknya nakes yang harus melakukan isolasi mandiri akibat terinfeksi Covid-19 membuat fasilitas kesehatan (Faskes) seperti rumah sakit dan puskesmas mulai kekurangan tenaga.

Menanggapi situasi ini, Direktur Jenderal (Dirjen) Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI, Prof. dr. Abdul Kadir menyebutkan saat ini pihaknya sedang berkoordinasi agar pelayanan kesehatan masyarakat tetap berjalan tanpa gangguan.

“Kami koordinasikan dengan Dirjen Nakes untuk merekrut relawan yang ikut membantu penanganan Covid-19 kembali. Sekarang tengah direview ulang, dipersiapkan bila mana saat-saat tertentu kita butuh tambahan tenaga kesehatan,” kata Prof. dr. Abdul dalam gelaran siaran Update Penanganan Pandemi Covid-19 Kemenkes, Kamis (10/2/2022).

Di sisi lain, untuk mengakomodir kebutuhan akomodasi dan mencegah para nakes kelelahan hingga tumbang akibat adanya peningkatan angka keterisian rumah sakit.



Kemenkes juga kembali berkerjasama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk penyediaan hotel bagi para nakes.

“Kami dari Kemenkes akan kerjasama dengan Kemenparekraf untuk menyediakan hotel-hotel isolasi terpadu bagi nakes. Jadi setelah tugas di rumah sakit, enggak perlu kembali ke rumah, cukup isoter atau istirahat di situ,” imbuhnya.

Hal ini juga bertujuan agar menimilasir penularan di antara nakes dan anggota keluarga nakes.

“Sehingga mereka enggak membawa virus ke rumah dan juga tidak terinfeksi pada saat mereka di kendaraan umum. Kebanyakan nakes yang positif itu bukan karena di rumah sakit, tapi di luar rumah sakit. Misalnya interaksi dengan keluarga, masuk mal, atau masuk ke pasar,” tutup Prof. dr. Abdul.
(hri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1434 seconds (0.1#10.140)