All of Us Are Dead Disebut Mirip dengan Film Jepang Battle Royale

JAKARTA - All of Us Are Dead disebut mirip dengan film Jepang terkenal, Battle Royale. Sebagai drama zombie terpopuler saat ini, All Of Us Are Dead masih membuat penonton berdebat tentang karakter, serta kemiripan dengan beberapa karya sebelumnya.

Jika dibandingkan dengan Train to Busan, All of Us Are Dead secara mengejutkan memiliki lebih banyak kesamaan jika dibandingkan dengan Battle Royale, sebuah film survival terkenal dari Jepang. Lantas apa saja kemiripan antara All of Us Are Dead dengan Battle Royale?

Berikut sejumlah kemiripan antara All of Us Are Dead dengan Battle Royale dilasir dari KBIZoom, Sabtu (12/2/2022).


1. Pemeran Utama Wanita



Jika Anda pernah kecewa dengan Noriko di Battle Royale yang berakting dengan baik tapi sangat sedikit tampil, On Jo di All of Us Are Dead lebih membuat frustasi. Kedua peran tersebut merupakan perwujudan dari harapan yang langka dalam konteks bencana.



Sementara Noriko melakukan misinya dengan cukup baik, sedangkan On Jo sangat monoton karena kemampuan akting aktris Park Ji Hu yang lemah.

2. Pemeran Utama Pria



Cheong San dari All Of Us Are Dead menjadi bintang drama karena kemampuannya yang luar biasa. Ini juga kesamaan dengan pemeran utama pria di Battle Royale, Shuya Nanahara. Shuya mungkin tidak gesit, kuat, atau pandai bela diri seperti teman-temannya, tetapi dia tidak pernah membiarkan pemimpin wanita dalam bahaya.



Dia juga menyaksikan temannya yang dibunuh oleh siswa lain dan mengalami banyak penderitaan berada di samping orang yang dia cintai sampai akhir. Sayangnya, dibandingkan dengan Shuya, Cheong San memiliki akhir yang lebih gelap dan misterius, sehingga membuat penonton bingung.

3. Pemeran Wanita Pendukung



Selain pasangan kontroversial, Battle Royale dan All of Us Are Dead membuat penonton jatuh cinta dengan peran wanita pendukung yang sangat luar biasa. Nam Ra dan Chigusa sama-sama karakter dengan penampilan yang dingin, membuat teman sekelas tidak berani mendekat dan bahkan sedikit lebih unggul.



Namun, keduanya memiliki hati yang hangat, keinginan untuk mencintai dan dicintai, dan yang terpenting, mereka berdua diam-diam mencintai pria paling tampan di kelas. Soo Hyeok dan Sugimura keduanya adalah pahlawan nyata yang terus-menerus melewati rintangan terberat.

Namun, jika Soo Hyeok dan Nam Ra memiliki akhir yang relatif indah, kehidupan Chigusa dan Sugimura akan berubah, terutama ketika cinta datang dari satu arah atau bertepuk sebelah tangan.


4. Penjahat



Di antara siswa di SMA Hyosan dalam All of Us Are Dead, Eun Ji dan Gwi Nam dapat dilihat sebagai dua penjahat utama. Membawa darah zombie mutan, keduanya masih memiliki pemikiran manusia tetapi memiliki kekuatan super yang menakutkan. Sepasang karakter ini memiliki banyak kesamaan dengan Mitsuko dan Kiriyama dari Battle Royale.

Mereka adalah pembunuh yang membuat semua orang takut. Mitsuko dan Eun Ji sama-sama menjadi korban kekerasan. Sementara Mitsuko sebagai mainan seks sejak dia masih kecil, Eun Ji terobsesi dengan video porno yang direkam oleh pelaku bullying di sekolahnya. Namun dibandingkan dengan Mitsuko, peran Eun Ji cukup membosankan.



Di sisi lain, Kiriyama dan Gwi Nam sama-sama predator haus darah yang selalu siap menghabisi siapa saja yang menghalangi jalan mereka. Semuanya adalah karakter yang tiba-tiba menyadari bahwa mereka memiliki kekuatan ketika bencana melanda, dan mereka menggunakannya untuk menghancurkan yang lemah.

5. Karakter yang Menjengkelkan



Ingat siswa dengan jaket merah muda yang sangat menjengkelkan, Na Yeon dari All of Us Are Dead? Di Battle Royale, ada juga karakter yang mirip, Yuko Sakaki. Keduanya terlihat seperti siswi yang paling baik, tetapi mereka penuh dendam dan jahat. Na Yeon dan Yuko diam-diam membunuh orang yang mereka anggap rendah, jahat.



Di mama Na Yeon menggunakan sapu tangan yang berlumuran darah zombie, sementara Yuko meracuni makanan. Meskipun akibat setelah itu berbeda, karakter ini sepenuhnya mengubah permainan dan menghancurkan kelompok siswa.

6. Sistem Pendidikan yang Buruk



Baik Battle Royale dan All of Us Are Dead menggambarkan sistem pendidikan yang buruk dan rusak. Masalah perundungan di sekolah, sikap tidak hormat, dan penurunan kualitas belajar mengajar menyebabkan bencana di kedua dunia. Perbedaan antara keduanya adalah, Battle Royale adalah permainan bertahan hidup pemerintah, masalah All of Us Are Dead berasal dari balas dendam pribadi.



Namun pada akhirnya, siswa dari kedua tayangan tersebut menjadi korban dari guru yang dekat dengan mereka.


7. Akhir yang Sama



Persamaan di atas antara All of Us Are Dead dan Battle Royale hanya bersifat relatif. Keduanya masih memiliki setting dan pendirian karakter yang berbeda. Namun, kedua akhir cerita menunjukkan akhir yang agak mirip. Di mana Shuya dan Noriko adalah dua yang selamat terakhir, tetapi sebagai imbalannya mereka harus bersembunyi dari pemerintah untuk terus hidup.



Sementara siswa di All Of Us Are Dead berhasil mencapai kamp karantina, tetapi mereka harus menyimpan rahasia dari kelangsungan hidup Nam Ra yang berubah menjadi mutan dan berkeliaran di sekitar zona bahaya yang dipenuhi dengan zombie mematikan di luar.