Menikmati Pedasnya Ikan Bakar Rica Khas Manado dengan Nuansa Alam
loading...
A
A
A
MANADO - Selain keindahan alam kota Manado juga menjadi salah satu daerah tujuan wisata kuliner. Kalau sudah singgah di kota ini jangan lewatkan kesempatan mencicipi makanan khasnya.
Tapi, jangan terkejut jika menunya rata-rata berasa pedas. Sebab, bukan kuliner Manado jika tak ada sambalnya atau orang Manado menyebutnya rica. Pedas merupakan ciri khas makanan Manado. Terasa hambar dan tak lengkap jika tanpa rasa pedas.
Begitu juga menu makanan berbahan ikan yang ditawarkan di berbagai rumah makan di Sulawesi Utara (Sulut), rata-rata pasti berasa rica. Rica tetap dicampur dengan panganan ikan goreng atau ikan bakar. “Kalau tidak ada ricanya pelanggan tak suka. Rasa rica menjadi pemantik untuk selera makan,” kata Toms Sondakh, salah satu manajer di Rumah Makan Minahasa di Manado yang kini sebenarnya belum beroperasi karena masih pada masa pandemi Covid-19. (Baca: Roti Tanpa Ragi Jauh Lebih Sehat, Ini Cara Membuatnya)
Menurut Toms, menu makan ikan bakar rica ini begitu populer karena rasanya yang khas. Hampir tiap rumah makan di Manado menunya pasti ada yang namanya ikan bakar rica, meski jenis ikannya macam-macam dan berbeda. Dia menjelaskan, bahan-bahan sambalnya cukup sederhana, yaitu bawang merah, bawang putih kemiri, jahe, kunyit, cabe, air pesan jeruk, tomat, gula, garam, minyak goreng, dan penyedap rasa.
Karena penasaran dengan rasanya, kali ini KORAN SINDO menuju rumah makan yang sudah menerima pengunjung, yakni Pondok Hijau, yang letaknya tak jauh dari Bandara Sam Ratulangi atau sekira 1 kilometer dari Jalan AA Maramis, Kecamatan Mapanget.
Di tempat ini cita rasa masakan serta suasananya berbeda. Lokasinya cukup nyaman, tenang, dan bernuansa perkebunan. Area parkirnya luas, bisa parkir di luar atau memilih di dalam area restoran. Soal menu, memang tak jauh berbeda dengan rumah makan lain di Manado. “Kami menawarkan menu beragam, silahkan memilih di buku menu. Ikan mujair bakar rica maupun goreng juga ada,” kata Manajer Pondok Hijau, Johny Pesoth.
Menu yang ditawarkan memang beragam, tak melulu ikan mujair bakar yang menjadi andalan, tapi juga ada ikan mas bakar. Bagi yang ingin menu berkuah, ada sup jagung ayam, makaroni, bakso, dan kimlo. “Sayurannya ada capcay cah, kangkung cah, dan tauco. Mujair goreng, mujair bakar, atau mujair woku juga tersedia di sini,” ucap Johny. (Baca juga: Ayam Goreng Telur Dadar, Rasanya Bikin Ketagihan)
Menu mujair bakar rica dipilih untuk mengobati rasa penasaran dengan ikan bakar rica. Pembuatan sambalnya tampak cukup sederhana. Setelah bahan-bahannya tersedia, ikan mujair segar yang sudah dibersihkan kemudian dibakar sehingga aromanya benar-benar wangi dengan siraman minyak khusus.
Usai benar-benar masak mujair bakar itu disiram dengan rica. Rica ikan bakar yang di dalamnya perpaduan antara bawang merah yang dihaluskan, bumbu penyedap, tomat, cabai, jahe serta minyak kelapa panas itu disebar di atas ikan yang telah matang. Pembuatan sambal (rica) pun mudah. Sambal terbuat dari bawang merah, bawang putih, jahe serta cabai rawit dan cabai merah yang telah ditumbuk atau diblender tak sampai halus.
Kemudian campuran hasil blender tersebut diulek manual atau dicampur di cobek yang di dalamnya dicampur dengan garam dan gula secukupnya serta sepotong kunyit sebagai penghilang amis ikan. “Kemudian sambal tersebut disiram dengan minyak goreng yang telah dipanaskan. Diamkan sebentar lalu campuran tersebut dioleskan di atas ikan yang telah dibakar. Nah, jika sudah, hidangkan,” katanya.
Dengan dipadu sambal racikan khas Manado, menu ini semakin enak, nikmat tiada tara. Pasti Anda makin ketagihan untuk menikmati menu yang sama dengan ikan yang berbeda. Sambal ini disajikan dengan cara dibalur di atas ikan bakar yang sudah matang.
Oleh kebanyakan konsumen, sebelum dimakan ikan tersebut disiram dengan air perasan jeruk atau lemon ikan khas Manado. Fungsinya selain menambah cita rasa, juga untuk meredam bau anyir ikan yang kadang muncul. Makan ikan bakar juga tak lengkap tanpa sayur kangkung cah. Meski selera tiap orang berbeda, kangkung cah menjadi menu yang banyak di cari konsumen bersamaan dengan ikan mujair atau ikan mas bakar.
Usai makan jangan lupa bisa foto-foto di beberapa lokasi yang telah disediakan. “Konsep kami sebenarnya menawarkan makanan yang relatif sama dengan yang lain. Hanya, di sini ada suasana kebun yang sejuk dan nyaman serta bisa makan di samping kolam ikan yang luas. Ini yang membedakan,” kata Johny.
Bagi Anda yang mau mencicipi menu masakan di Restoran Pondok Hijau, ajaklah teman dan rombongan, itu tak jadi soal. Tinggal pilih saja tempat yang disediakan. Ada banyak gazebo dengan berbagai ukuran. Lebih sensasional lagi datang menjelang malam karena suasana terasa romantis. (Lihat Foto: Stasiun Pasar Senen Lakukan Adaptasi New Normal)
Di restoran ini bukan hanya menu yang menarik perhatian pelanggan, namun juga pemandangan yang dipenuhi tumbuhan hijau, gemericik air, dan suasana udara yang sejuk akan menambah selera makan siapa pun yang berkunjung ke sini. (Cahya Sumirat)
Tapi, jangan terkejut jika menunya rata-rata berasa pedas. Sebab, bukan kuliner Manado jika tak ada sambalnya atau orang Manado menyebutnya rica. Pedas merupakan ciri khas makanan Manado. Terasa hambar dan tak lengkap jika tanpa rasa pedas.
Begitu juga menu makanan berbahan ikan yang ditawarkan di berbagai rumah makan di Sulawesi Utara (Sulut), rata-rata pasti berasa rica. Rica tetap dicampur dengan panganan ikan goreng atau ikan bakar. “Kalau tidak ada ricanya pelanggan tak suka. Rasa rica menjadi pemantik untuk selera makan,” kata Toms Sondakh, salah satu manajer di Rumah Makan Minahasa di Manado yang kini sebenarnya belum beroperasi karena masih pada masa pandemi Covid-19. (Baca: Roti Tanpa Ragi Jauh Lebih Sehat, Ini Cara Membuatnya)
Menurut Toms, menu makan ikan bakar rica ini begitu populer karena rasanya yang khas. Hampir tiap rumah makan di Manado menunya pasti ada yang namanya ikan bakar rica, meski jenis ikannya macam-macam dan berbeda. Dia menjelaskan, bahan-bahan sambalnya cukup sederhana, yaitu bawang merah, bawang putih kemiri, jahe, kunyit, cabe, air pesan jeruk, tomat, gula, garam, minyak goreng, dan penyedap rasa.
Karena penasaran dengan rasanya, kali ini KORAN SINDO menuju rumah makan yang sudah menerima pengunjung, yakni Pondok Hijau, yang letaknya tak jauh dari Bandara Sam Ratulangi atau sekira 1 kilometer dari Jalan AA Maramis, Kecamatan Mapanget.
Di tempat ini cita rasa masakan serta suasananya berbeda. Lokasinya cukup nyaman, tenang, dan bernuansa perkebunan. Area parkirnya luas, bisa parkir di luar atau memilih di dalam area restoran. Soal menu, memang tak jauh berbeda dengan rumah makan lain di Manado. “Kami menawarkan menu beragam, silahkan memilih di buku menu. Ikan mujair bakar rica maupun goreng juga ada,” kata Manajer Pondok Hijau, Johny Pesoth.
Menu yang ditawarkan memang beragam, tak melulu ikan mujair bakar yang menjadi andalan, tapi juga ada ikan mas bakar. Bagi yang ingin menu berkuah, ada sup jagung ayam, makaroni, bakso, dan kimlo. “Sayurannya ada capcay cah, kangkung cah, dan tauco. Mujair goreng, mujair bakar, atau mujair woku juga tersedia di sini,” ucap Johny. (Baca juga: Ayam Goreng Telur Dadar, Rasanya Bikin Ketagihan)
Menu mujair bakar rica dipilih untuk mengobati rasa penasaran dengan ikan bakar rica. Pembuatan sambalnya tampak cukup sederhana. Setelah bahan-bahannya tersedia, ikan mujair segar yang sudah dibersihkan kemudian dibakar sehingga aromanya benar-benar wangi dengan siraman minyak khusus.
Usai benar-benar masak mujair bakar itu disiram dengan rica. Rica ikan bakar yang di dalamnya perpaduan antara bawang merah yang dihaluskan, bumbu penyedap, tomat, cabai, jahe serta minyak kelapa panas itu disebar di atas ikan yang telah matang. Pembuatan sambal (rica) pun mudah. Sambal terbuat dari bawang merah, bawang putih, jahe serta cabai rawit dan cabai merah yang telah ditumbuk atau diblender tak sampai halus.
Kemudian campuran hasil blender tersebut diulek manual atau dicampur di cobek yang di dalamnya dicampur dengan garam dan gula secukupnya serta sepotong kunyit sebagai penghilang amis ikan. “Kemudian sambal tersebut disiram dengan minyak goreng yang telah dipanaskan. Diamkan sebentar lalu campuran tersebut dioleskan di atas ikan yang telah dibakar. Nah, jika sudah, hidangkan,” katanya.
Dengan dipadu sambal racikan khas Manado, menu ini semakin enak, nikmat tiada tara. Pasti Anda makin ketagihan untuk menikmati menu yang sama dengan ikan yang berbeda. Sambal ini disajikan dengan cara dibalur di atas ikan bakar yang sudah matang.
Oleh kebanyakan konsumen, sebelum dimakan ikan tersebut disiram dengan air perasan jeruk atau lemon ikan khas Manado. Fungsinya selain menambah cita rasa, juga untuk meredam bau anyir ikan yang kadang muncul. Makan ikan bakar juga tak lengkap tanpa sayur kangkung cah. Meski selera tiap orang berbeda, kangkung cah menjadi menu yang banyak di cari konsumen bersamaan dengan ikan mujair atau ikan mas bakar.
Usai makan jangan lupa bisa foto-foto di beberapa lokasi yang telah disediakan. “Konsep kami sebenarnya menawarkan makanan yang relatif sama dengan yang lain. Hanya, di sini ada suasana kebun yang sejuk dan nyaman serta bisa makan di samping kolam ikan yang luas. Ini yang membedakan,” kata Johny.
Bagi Anda yang mau mencicipi menu masakan di Restoran Pondok Hijau, ajaklah teman dan rombongan, itu tak jadi soal. Tinggal pilih saja tempat yang disediakan. Ada banyak gazebo dengan berbagai ukuran. Lebih sensasional lagi datang menjelang malam karena suasana terasa romantis. (Lihat Foto: Stasiun Pasar Senen Lakukan Adaptasi New Normal)
Di restoran ini bukan hanya menu yang menarik perhatian pelanggan, namun juga pemandangan yang dipenuhi tumbuhan hijau, gemericik air, dan suasana udara yang sejuk akan menambah selera makan siapa pun yang berkunjung ke sini. (Cahya Sumirat)
(ysw)