Ibu Hamil yang Divaksin Covid-19 Turunkan Perlindungan ke Bayi yang Dikandung
loading...
A
A
A
JAKARTA - Seorang ibu yang menerima vaksinasi Covid-19 saat sedang hamil dapat menurunkan perlindungan kepada bayi yang dikandung.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika (CDC) menemukan hal tersebut dalam penelitiannya yang dirilis 15 Februari 2022.
Mengutip NBC News, Rabu (16/2/2022), ibu hamil yang menerima vaksin Covid-19 saat hamil bisa memberikan perlindungan kekebalan kepada bayi mereka yang baru lahir.
Baca juga: Dorce Gamalama Positif Covid-19 Komorbid Diabetes, Perparah Kondisi Kesehatannya
"Peluang bayi umur 6 bulan atau di bawah 6 bulan sampai dirawat di rumah sakit karena infeksi Covid-19, 61 persen lebih rendah jika sang ibu telah disuntik vaksin Pfizer atau Moderna saat hamil," ungkap Dr. Dana Meaney-Delman dari CDC.
Kabar baik tersebut merupakan hasil studi penelitian dari para peneliti yang mempelajari bayi baru lahir di 20 rumah sakit anak di 17 negara bagian, mulai dari periode mulai 1 Juli 2021 hingga 17 Januari 2022.
Hasil penelitian menunjukkan, 84 persen bayi yang dirawat di rumah sakit dengan terinfeksi Covid-19 lahir dari ibu yang tidak divaksinasi.
Penelitian ini diketahui melibatkan 43 bayi positif Covid-19 yang dirawat di ICU, dan mendapati bahwa 88 persen di antaranya lahir dari ibu yang tidak divaksinasi sebelum melahirkan.
Merujuk pada hasil studi penelitian di atas, Dr. Dana Meaney mengingatkan betapa pentingnya mendapatkan vaksinasi Covid-19 bagi ibu hamil.
"Intinya adalah bahwa vaksinasi Covid-19 pada ibu adalah cara yang sangat penting untuk membantu melindungi anak-anak ini. Ini sangat penting, mengingat vaksinasi pada kelompok usia ini masih sangat jauh," jelas dia.
Data yang sama juga mengindikasikan bahwa bayi yang lahir dari ibu yang divaksin di usia kehamilan lebih tua memiliki risiko rawat inap karena Covid-19 yang lebih kecil daripada bayi yang ibunya divaksin pada awal masa kehamilan.
Sebelumnya, sudah ada penelitian yang memperlihatkan hubungan antara proteksi vaksin Covid-19 dari ibu hamil kepada bayi yang dikandung. Penelitian sebelumnya, memperlihatkan hasil bahwa ibu hamil dapat menurunkan antibodi kepada bayi mereka.
Tetapi studi baru CDC dengan Dr. Manish Patel sebagai penulis utama ini adalah yang pertama menunjukkan efek dunia nyata.
"Antibodi ini telah ditemukan dalam darah tali pusat, menunjukkan bahwa antibodi telah ditransfer dari orang yang hamil ke bayi yang sedang berkembang," terang Dr. Dana Meaney-Delman.
Sebagai catatan, studi ini belum memiliki data untuk menunjukkan apakah antibodi tersebut bisa memberikan perlindungan untuk bayi terhadap penyakit infeksi Covid-19.
Studi ini juga tak mengeavaluasi efek vaksin merek Johnson & Johnson pada bayi baru lahir, serta suntikan booster yang diberikan selama kehamilan.
Baca juga: Banyak Dialami Ibu Hamil, Apakah Stretch Marks Bisa Dihilangkan?
Dokter Manish Patel berharap, dalam waktu dekat CDC bisa mengumpulkan dan merilis data tentang vaksin booster Covid-19.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika (CDC) menemukan hal tersebut dalam penelitiannya yang dirilis 15 Februari 2022.
Mengutip NBC News, Rabu (16/2/2022), ibu hamil yang menerima vaksin Covid-19 saat hamil bisa memberikan perlindungan kekebalan kepada bayi mereka yang baru lahir.
Baca juga: Dorce Gamalama Positif Covid-19 Komorbid Diabetes, Perparah Kondisi Kesehatannya
"Peluang bayi umur 6 bulan atau di bawah 6 bulan sampai dirawat di rumah sakit karena infeksi Covid-19, 61 persen lebih rendah jika sang ibu telah disuntik vaksin Pfizer atau Moderna saat hamil," ungkap Dr. Dana Meaney-Delman dari CDC.
Kabar baik tersebut merupakan hasil studi penelitian dari para peneliti yang mempelajari bayi baru lahir di 20 rumah sakit anak di 17 negara bagian, mulai dari periode mulai 1 Juli 2021 hingga 17 Januari 2022.
Hasil penelitian menunjukkan, 84 persen bayi yang dirawat di rumah sakit dengan terinfeksi Covid-19 lahir dari ibu yang tidak divaksinasi.
Penelitian ini diketahui melibatkan 43 bayi positif Covid-19 yang dirawat di ICU, dan mendapati bahwa 88 persen di antaranya lahir dari ibu yang tidak divaksinasi sebelum melahirkan.
Merujuk pada hasil studi penelitian di atas, Dr. Dana Meaney mengingatkan betapa pentingnya mendapatkan vaksinasi Covid-19 bagi ibu hamil.
"Intinya adalah bahwa vaksinasi Covid-19 pada ibu adalah cara yang sangat penting untuk membantu melindungi anak-anak ini. Ini sangat penting, mengingat vaksinasi pada kelompok usia ini masih sangat jauh," jelas dia.
Data yang sama juga mengindikasikan bahwa bayi yang lahir dari ibu yang divaksin di usia kehamilan lebih tua memiliki risiko rawat inap karena Covid-19 yang lebih kecil daripada bayi yang ibunya divaksin pada awal masa kehamilan.
Sebelumnya, sudah ada penelitian yang memperlihatkan hubungan antara proteksi vaksin Covid-19 dari ibu hamil kepada bayi yang dikandung. Penelitian sebelumnya, memperlihatkan hasil bahwa ibu hamil dapat menurunkan antibodi kepada bayi mereka.
Tetapi studi baru CDC dengan Dr. Manish Patel sebagai penulis utama ini adalah yang pertama menunjukkan efek dunia nyata.
"Antibodi ini telah ditemukan dalam darah tali pusat, menunjukkan bahwa antibodi telah ditransfer dari orang yang hamil ke bayi yang sedang berkembang," terang Dr. Dana Meaney-Delman.
Sebagai catatan, studi ini belum memiliki data untuk menunjukkan apakah antibodi tersebut bisa memberikan perlindungan untuk bayi terhadap penyakit infeksi Covid-19.
Studi ini juga tak mengeavaluasi efek vaksin merek Johnson & Johnson pada bayi baru lahir, serta suntikan booster yang diberikan selama kehamilan.
Baca juga: Banyak Dialami Ibu Hamil, Apakah Stretch Marks Bisa Dihilangkan?
Dokter Manish Patel berharap, dalam waktu dekat CDC bisa mengumpulkan dan merilis data tentang vaksin booster Covid-19.
(nug)