Belum Tentu Covid-19, Ini Penyebab dan Cara Obati Nyeri Otot

Minggu, 06 Maret 2022 - 12:35 WIB
loading...
Belum Tentu Covid-19, Ini Penyebab dan Cara Obati Nyeri Otot
Beberapa pasien Covid-19 melaporkan mengalami nyeri pada tubuh ataupun ototnya. Foto Ilustrasi/Freepik
A A A
JAKARTA - Beberapa pasien Covid-19 melaporkan mengalami nyeri pada tubuh ataupun ototnya. Penelitian telah mengungkapkan bahwa 2 persen dari mereka yang positif Covid-19 memang melaporkan gejala tersebut.

"Hanya 2% orang yang sakit Covid-19 melaporkan nyeri otot sebagai satu-satunya gejala mereka," ungkap penelitian Zoe COVID, dilansir dari laman Times of India, Minggu (6/3/2022).



Meski demikian, seseorang yang memiliki gejala menyerupai pilek, flu, dan nyeri otot perlu memastikan apakah positif Covid-19 atau bukan dengan melakukan tes swab PCR maupun antigen.

Lantas, apa yang menyebabkan badan atau otot merasa nyeri? Bagaimana pula cara mengobatinya? Berikut ulasannya, seperti dirangkum dari berbagai sumber.

Nyeri otot atau mialgia adalah tanda cedera, infeksi, penyakit, atau masalah kesehatan lain. Beberapa orang mengalami nyeri otot di seluruh tubuh, sementara yang lain mengalaminya di area tertentu.



Penyebabnya bisa beragam antara lain penyakit autoimun, infeksi, cedera, obat-obatan, dan gangguan neuromuskular. Atau, bisa juga karena ada virus yang dapat memicu ras nyeri otot atau badan. Infeksi bakteri dan virus dapat membuat seorang mengalami pegal-pegal.

Jenis infeksi yang menyebabkan nyeri otot antara lain pilek dan flu, penyakit lyme dan demam berbintik Rocky Mountain (infeksi menyebar melalui gigitan kutu), malaria, serta trichinosis (penyakit bawaan makanan).

Berikut langkah-langkah yang dapat membantu Anda merasa lebih baik:

- Istirahat dan tinggikan area yang nyeri.
- Bergantian antara kompres es untuk mengurangi peradangan dan panas untuk meningkatkan aliran darah.
- Mandi air hangat dengan garam epsom atau air hangat saja.
- Minum obat pereda nyeri yang dijual bebas (aspirin, acetaminophen, ibuprofen, naproxen).
- Cobalah terapi komplementer seperti pijat, meditasi, atau akupunktur.
(tsa)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1728 seconds (0.1#10.140)