Hadirkan Menu Kearifan Lokal, Twalen Resto Berdayakan Petani Kopi dan Enau Tradisional

Jum'at, 11 Maret 2022 - 22:20 WIB
loading...
Hadirkan Menu Kearifan Lokal, Twalen Resto Berdayakan Petani Kopi dan Enau Tradisional
PT Ruang Rasa Kuliner menghadirkan Reopening Twalen sebuah resto berkonsep dan menghadirkan menu makanan dan minuman tradisional khas pulau Dewata Bali. Foto/Thomas Manggalla
A A A
JAKARTA - PT Ruang Rasa Kuliner menghadirkan Reopening Twalen sebuah resto berkonsep dan menghadirkan menu makanan dan minuman tradisional khas pulau Dewata Bali. Menariknya dalam acara tersebut menghadirkan minuman Arakbica, yang merupakan perpaduan arak dan kopi Bali yang ingin memberdayakan potensi ekonomi petani enau bahan pembuat arak dan petani kopi

Arak sebagai minuman lokal Bali pun tak lepas dari ritus. Tak hanya menjadi teman baik di segala kondisi, arak selalu hadir dalam berbagai upacara keagamaan di Bali. Dari pohon kelapa, enau, atau lontar yang tumbuh subur di tanah Bali, nira disadap kemudian diolah untuk menghasilkan alkohol alami. Arak adalah narasi kuat tentang kearifan lokal Bali.

Wena Wahyudi, founder Twalen Spirit dan Twalen Warong mengungkapkan awalnya semua karena pandemi maret 2020 sebagai orang kreatif langsung putar otak untuk berkreasi di dapur. Kami membuat dapur tradisional di rumah sampai akhirnya mbloc membuka tenant hunt dan apply dan akhirnya mendapatkan kesempatan untuk membuka kearifan lokal Bali melalui makanan dan minuman tradisional yang disajikan di tempat ini.

Salah satunya minuman tradisonal arak yang mana nilai yang terkandung dalam arak pun menerbitkan keinginan Twalen Spirit untuk memproduksi varian arak bernama Arakbica. Sejak diperkenalkan kali pertama di Twalen Warong, M Bloc Market, Arakbica telah mendapat sambutan dan komentar positif dari berbagai kalangan.



“Saya bangga mendapatkan sarana sekaligus diberikan untuk fokus pengembangan produk dan brand tradisional dari Bali baik makanan dan minuman dan mbloc fokus membantu pada pengembangan bisnis kita jadi 3 yakni warung, spirit dan merchandise. Kita hadirkan minuman perpaduan arak dan kopi Bali dengan nama Arakbika dan Gimana perjalanan Arakbica yang tadinya sulit bahkan di bali tidak pede sampai akhirnya tau apa yang dikerjakan. Diedarkan bukan hanya di Indonesia tapi juga ke market Internasional,” ujarnya menjawab pertanyaan SINDOnews.com dalam Launching dan Reopening Twalen Resto di Mbloc Space, kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Jumat (11/3) malam

Dalam setiap prosesnya, tertanam nilai budaya, nilai sosial hingga ekonomi yang begitu besar. Produksi arak di Bali tak kurang dari 500,000 liter per bulan dari 5,000 unit usaha yang tersebar di seluruh Bali. Tingginya kebutuhan arak setidaknya mampu menyerap hingga 25,000 tenaga kerja yang menghidupi 100,000 jiwa dengan total value mencapai 240 miliar/tahun.

Pada awal masa produksi di bulan Maret hingga November 2020, promosi yang dilakukan belum begitu agresif. Arakbica baru sekedar dipajang di dalam kedai. Namun kekuatan promosi dari mulut ke mulut membuat Arakbica dikenal dan diminati karena kenikmatan yang menjanjikan. Lebih dari 1500 botol sudah dinikmati oleh berbagai lintas profesi dan usia; tua, muda, pebisnis, pelaku kerja kreatif, musik, film, arsitek, hingga kalangan pejabat publik. Arakbica bermula pada Maret 2020, saat sang pengrajinnya, Anak Agung Hadi Prawira, yang semula bekerja di industri pariwisata kemudian berhenti bekerja karena pandemi COVID-19 yang menerjang seluruh dunia, tanpa terkecuali Bali.

“Arakbica diproduksi dengan bahan baku yang diambil langsung dari petani arak di Karangasem dan petani kopi Kintamani, Bangli, Bali. Dimulai dari penyadapan nira, proses fermentasi, dua kali distilasi sampai dengan pembuatan cold brew coffee, seluruhnya dikontrol ketat dan diproses di sebuah pabrik rumahan di daerah Jalan Panji, Badung, Bali.Arakbica mengedepankan kerja kolektif berdasarkan pemahaman bersama untuk sebuah tujuan yang tak hanya berorientasi pada profit, tetapi juga berkontribusi langsung bagi terciptanya dampak sosial budaya yang positif,” ungkapnya

Melalui Arakbica yang secara resmi diluncurkan pada Jumat (11/3) di Twalen Warong, kawasan M Bloc Space, Jakarta Selatan, Twalen Spirit mengupayakan agar minuman lokal beralkohol bisa naik kelas dan diterima pasar global dengan fokus perhatian pada penguatan karakter dan kualitas rasa, kemasan dan dampak, serta visi misi untuk meningkatkan value. Kerja kolaborasi dilakukan sepenuhnya untuk menghasilkan kualitas terbaik. Kerja kolektif dan kolaboratif ini menjadi kekuatan untuk mendukung kelestarian arak Bali yang bersinggungan langsung dengan lingkungan hidup.“Kami ingin mengagregasi produk dan petani arak Bali. Bermula dari Arakbica, semoga dalam perjalanannya Twalen Spirit bisa bertemu dengan artisan minuman lokal lainnya se-Nusantara,” jelas Wena Wahyudi, founder Twalen Spirit dan Twalen Warong.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1992 seconds (0.1#10.140)