Cerita Hijrah Dewi Sandra, Ngaku Masih Susah untuk Belajar Baca Al-Qur’an
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dewi Sandra telah hijrah sejak awal tahun 2012. Sampai saat ini dirinya mengaku merasa masih kesulitan mempelajari Al-Qur’an.
Selama berhijrah Dewi merasa hal yang paling sulit adalah belajar Al-Qur’an. Dia mengakui, belajar bahasa Arab susah untuk dimengerti.
“Ujian paling besar bahwa menyadari bahwa diri ini bodoh. Karena ketika buka Al-Qur’an saja bahasa Arab aku nggak ngerti ya,” kata Dewi di Channel YouTube KH Infotainment, Senin (14/3/2022).
Dewi menambahkan untuk belajar bahasa Arab diperlukan kesungguhan hati, waktu dan fokus. Harus semangat agar bisa mencapai tujuan.
“Bahasa yang sangat tinggi banget, untuk belajar bahasa Arab, itu butuh waktu, fokus, kita pun harus ayo belajar,” tuturnya.
Sangking susahnya Dewi sampai pernah ingin berhenti tidak belajar bahasa Arab. Namun dia pun membulatkan niatnya meski dirasa sangat berat.
“Kan aku nggak ngerti-ngerti, nggak bisa-bisa, maunya mundur, justru kita harus maju. Nah itu yang paling berat,” ucapnya.
Sampai saat ini pun Dewi belum bisa membaca Al-Qur’an dengan tartil. Tetapi dirinya merasa bahagia karena sudah bisa sedikit-sedikit.
“Belum bisa, makanya ini yang berat. Bisa sedikit aja senengnya minta ampun, gimana bisanya banyak,” ujarnya.
Selama berhijrah Dewi merasa hal yang paling sulit adalah belajar Al-Qur’an. Dia mengakui, belajar bahasa Arab susah untuk dimengerti.
“Ujian paling besar bahwa menyadari bahwa diri ini bodoh. Karena ketika buka Al-Qur’an saja bahasa Arab aku nggak ngerti ya,” kata Dewi di Channel YouTube KH Infotainment, Senin (14/3/2022).
Dewi menambahkan untuk belajar bahasa Arab diperlukan kesungguhan hati, waktu dan fokus. Harus semangat agar bisa mencapai tujuan.
“Bahasa yang sangat tinggi banget, untuk belajar bahasa Arab, itu butuh waktu, fokus, kita pun harus ayo belajar,” tuturnya.
Sangking susahnya Dewi sampai pernah ingin berhenti tidak belajar bahasa Arab. Namun dia pun membulatkan niatnya meski dirasa sangat berat.
“Kan aku nggak ngerti-ngerti, nggak bisa-bisa, maunya mundur, justru kita harus maju. Nah itu yang paling berat,” ucapnya.
Sampai saat ini pun Dewi belum bisa membaca Al-Qur’an dengan tartil. Tetapi dirinya merasa bahagia karena sudah bisa sedikit-sedikit.
“Belum bisa, makanya ini yang berat. Bisa sedikit aja senengnya minta ampun, gimana bisanya banyak,” ujarnya.
(hri)