Sejarah Pawang Hujan di Indonesia, Lengkap dengan Sajen dan Maknanya
loading...
A
A
A
"Ritual penangkal hujan memerlukan sesaji atau sajen. Sajen yang paling penting adalah tumpeng. Tumpeng ini disebut sebagai tumpeng robyong yang mengandung simbol budaya," terang laporan tersebut.
Berikut ini beberapa sesajen yang diminta pawang hujan untuk menolak hujan:
1. Telur yang dilambangkan sebagai wiji dadi (benih), terjadinya manusia.
2. Bumbu megono (gudangan): merupakan lukisan bakal (embrio) hidup manusia.
3. Cambah: benih dan bakal manusia yang akan selalu tumbuh.
4. Kacang panjang: dalam kehidupan semestinya manusia berpikir panjang (nalar kang mulur) dan jangan memiliki pemikiran picik (mulur mungkrete nalar pating saluwir), sehingga dapat menanggapi segala hal dengan kesadaran.
5. Tomat: kesadaran itu akan menimbulkan perbuatan yang gemar maksiat berupaya menjadi jalma limpat seprapat tamat.
6. Brambang: perbuatan yang selalu dengan pertimbangan.
7. Kangkung: manusia semacam itu tergolong manusia linangkung (tingkat tinggi).
8. Bayem: karenanya bukan mustahil kalau hidupnya jadi ayem tentrem.
Berikut ini beberapa sesajen yang diminta pawang hujan untuk menolak hujan:
1. Telur yang dilambangkan sebagai wiji dadi (benih), terjadinya manusia.
2. Bumbu megono (gudangan): merupakan lukisan bakal (embrio) hidup manusia.
3. Cambah: benih dan bakal manusia yang akan selalu tumbuh.
4. Kacang panjang: dalam kehidupan semestinya manusia berpikir panjang (nalar kang mulur) dan jangan memiliki pemikiran picik (mulur mungkrete nalar pating saluwir), sehingga dapat menanggapi segala hal dengan kesadaran.
5. Tomat: kesadaran itu akan menimbulkan perbuatan yang gemar maksiat berupaya menjadi jalma limpat seprapat tamat.
6. Brambang: perbuatan yang selalu dengan pertimbangan.
7. Kangkung: manusia semacam itu tergolong manusia linangkung (tingkat tinggi).
8. Bayem: karenanya bukan mustahil kalau hidupnya jadi ayem tentrem.