3 Pawang Hujan Terkenal di Indonesia Selain Mbak Rara, Nomor 2 Langganan Bu Tien

Selasa, 22 Maret 2022 - 17:27 WIB
loading...
3 Pawang Hujan Terkenal di Indonesia Selain Mbak Rara, Nomor 2 Langganan Bu Tien
Ada tiga pawang hujan yang cukup terkenal di Indonesia seperti Mba Rara. Pemilik nama asli Raden Rara Isti Wulandari itu menjadi sorotan lantaran aksinya. Foto/Instagram MotoGP
A A A
JAKARTA - Ada tiga pawang hujan yang cukup terkenal di Indonesia seperti Mba Rara . Pemilik nama asli Raden Rara Isti Wulandari itu belakangan ini menjadi sorotan lantaran aksinya menghentikan hujan saat MotoGP Mandalika 2022 di Sirkuit Mandalika, Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Minggu, 20 Maret 2022.

Dalam sejarahnya, pawang hujan di Indonesia sudah ada sejak zaman dahulu. Pawang hujan mendapat sebutan shaman. Tugasnya pun beragam, tidak hanya menghentikan maupun memanggil hujan. Shaman diketahui juga bisa mengobati orang sakit dan kerap disebut memiliki hubungan dengan dewa.

Sebelum viralnya aksi mbak Rara sebagai pawang hujan saat MotoGP Mandalika 2022, terdapat beberapa nama lain yang cukup terkenal sebagai pawang hujan di Indonesia. Siapa sajakah mereka?

Dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (22/3/2022) berikut pawang hujan yang terkenal di Indonesia.




1. Mbah Boedgall

Pawang hujan terkenal yang pertama adalah Mbah Boedgall. Mbah Boedgall terkenal dengan kemampuannya sebagai pawang hujan dan sering mendapat permintaan dari acara-acara yang diadakan di Jakarta.

Mbah Boedgall mengatakan bahwa kemampuan untuk mengendalikan hujan didapatkannya dengan begitu saja tanpa ada sejarah apapun. Bahkan dirinya mengaku memiliki kemampuan untuk bersahabat dengan awan.

“Saya ini sebenarnya masih keturunan dari Sunan Kalijaga. Saya masih ada hubungan darah dengan Sunan Kalijaga yang ada di Demak,” kata Mbah Boedgall.

Salah satu aksi Mbah Boedgall sebagai pawang hujan adalah saat acara menanam pohon di Waduk Pluit yang dihadiri Presiden Joko Widodo yang kala itu masih menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Mbah Boedgall mengaku tidak memiliki ritual khusus sebagai pawang hujan, dan hanya berdoa dalam hati. “Tidak ada ritual khusus, hanya doa saja. Tapi sejak pagi saya merokok, sudah habis sampai empat bungkus. Merokok untuk mengirim asap ke atas otomatis dapat memindahkan awan hitam yang ada disitu,” jelas Mbah Boedgall.


2. Mbah Rebo

3 Pawang Hujan Terkenal di Indonesia Selain Mbak Rara, Nomor 2 Langganan Bu Tien


Pawang hujan terkenal terakhir adalah Mbah Rebo. Pria bernama asli Teguh Sri Suseno ini diketahui memiliki kemampuan untuk mengubah cuaca. Mbah Rebo pertama kali mencoba menjadi pawang hujan pada 1982.

Mbah Rebo mulai dikenal sebagai sosok pawang hujan pada 2006. Kala itu dirinya sedang bertugas di acara pernikahan teman kerjanya. “Dulu itu namanya Pak Tawal, punya acara nikahan. Dia percaya saya untuk menangkal hujan. Padahal waktu itu banyak pawang lain yang terkenal,” ujar Mbah Rebo.

Salah satu tawaran yang pernah dia dapatkan adalah tawaran untuk menangkal hujan di Papua. Kala itu dirinya dimintai tolong untuk mengamankan cuaca di Papua saat proyek pembangunan jalan. Setelah itu, Mbah Rebo menghabiskan sekitar 20 hari di Papua. Selain itu, Mbah Rebo juga disebut sebagai pawang hujan langganan Bu Tien Soeharto serta TMII.

“Bikin jalan dari Wamena ke Habema. Puncak Jaya ke bawah. Saya ke sana biar nggak hujan, karena intensitas hujan di sana lagi tinggi waktu itu," ungkap Mbah Rebo.


3. Mbah Sugiyo

3 Pawang Hujan Terkenal di Indonesia Selain Mbak Rara, Nomor 2 Langganan Bu Tien


Pawang hujan terkenal berikutnya adalah Mbah Sugiyo. Mbah Sugiyo terkenal sebagai pawang hujan senior di Desa Ketro, Kecamatan Tanon, Sragen. Dia telah menjadi pawang hujan selama puluhan tahun lamanya.

Uniknya, banyak warga setempat yang memanggilnya dengan sebutan Mbah Awan Kinton. Julukan tersebut didapat dari nama awan di salah satu kartun Dragon Ball.

Mbah Sugiyo mengaku hampir setiap selalu ada yang datang ke rumahnya untuk meminta bantuan. Namun, karena usianya yang saat ini sudah cukup berumur, dia hanya mau membantu masyarakat sekitar Kabupaten Sragen.

Hal yang menarik dari Mbah Sugiyo adalah dia tidak pernah manarik bayaran dari jasanya. Alasannya adalah karena Mbah Sugiyo yakin bahwa imbalan yang sesungguhnya akan datang dari Tuhan.

(dra)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1973 seconds (0.1#10.140)