Inventing Anna, Kisah Anna 'Delvey' Sorokin yang Tipu Banyak Kalangan Jetset
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sejak diluncurkan pada 11 Februari 2022, serial Inventing Anna berhasil memuncaki rating Netflix dengan total durasi ditonton selama 196 juta jam. Catatan itu mengalahkan The Witcher, Maid, dan Sex Education.
Dibintangi Julia Garner, Inventing Anna mengisahkan tentang wanita bernama Anna Delvey yang mengaku sebagai pewaris takhta dari Jerman.
Namun faktanya, dia adalah penipu ulung yang telah menipu teman, hotel , dan bank dengan jumlah ratusan ribu dolar. Inventing Anna, meskipun ada beberapa fiksionisasi, benar-benar diangkat dari kisah nyata.
Baca juga: Khawatir Tertular Covid-19, Masyarakat Lebih Gemari Kegiatan Individu di Masa Pandemi
Anna Sorokin merupakan seorang berkewarganegaraan Rusia yang lahir pada 23 Januari 1991 di Moskow.
Anna berasal dari keluarga sederhana. Ayahnya adalah seorang sopir truk, sementara ibunya merupakan ibu rumah tangga. Keluarganya lalu pindah ke Jerman pada 2007 ketika Anna baru berusia 16 tahun.
Seperti dilansir dari Independent, Anna terbang ke London pada 2011 untuk mengenyam pendidikan fashion di Central Saint Martins. Tapi dia berhenti berkuliah dan kembali ke Jerman. Anna lalu pergi ke Paris untuk magang di Purple, majalah fashion Prancis.
Sejak berada di Paris, Anna mengubah nama belakangnya menjadi Anna Delvey. Suatu waktu, Anna pergi ke New York untuk menghadiri New York Fashion Week. Dia lantas memutuskan untuk menetap di New York karena lebih mudah untuk bergaul di sana.
Selama berada di New York inilah Anna melancarkan aksi penipuan. Anna menawarkan idenya tentang "Anna Delvey's Foundation" kepada calon investor yang kaya. Yayasan tersebut mencakup klub pribadi dan yayasan seni.
Anna juga berteman dengan banyak sosialita kaya dan memanfaatkan mereka untuk membayarkannya hotel, penerbangan, dan makanan mewah dengan dalih "lupa". Dia selalu berjanji akan mengembalikan uang tersebut di kemudian hari, namun hal itu tidak pernah terjadi.
Anna membuat laporan bank palsu sebagai "bukti" bahwa dia punya akses USD50 juta di rekening bank Swiss. Dia juga check-in hotel tanpa pernah membayar dan hanya menunjukkan cek palsu yang membuatnya lolos dari kecurigaan. Anna bahkan menipu sahabatnya, Rachel Williams, sebesar Rp889 juta saat mereka liburan di Maroko pada 2017.
Di tahun 2017, Anna akhirnya ditangkap oleh Kantor Kejaksaan Distrik Manhattan saat dia tinggal di Passages Malibu. Lalu pada persidangannya di tahun 2019, Anna dijatuhi hukuman 4-12 tahun setelah dinyatakan bersalah atas tuduhan percobaan pencurian skala besar, pencurian tingkat dua, dan pencurian layanan, serta denda sebesar 199.000 USD.
Selama empat tahun, Anna menjalani masa hukumannya lalu dibebaskan pada Februari 2021. Sejak pembebasan itu, Anna menampakkan wajahnya di media tanpa rasa berdosa.
Baru-baru ini, Anna Delvey kembali menjadi sorotan karena dideportasi dari Amerika Serikat, setelah setahun berada di bawah pengawasan pihak imigrasi.
Baca juga: Alami GERD? Intip Pengobatan Herbal Ala Ustadz Febri di Morning Update iNews
Sebelumnya, dia telah mengajukan banding untuk tetap tinggal di AS. Namun, ajuan tersebut ditolak dan sekarang dia telah diterbangkan pulang ke tempat tinggalnya di Jerman.
Dibintangi Julia Garner, Inventing Anna mengisahkan tentang wanita bernama Anna Delvey yang mengaku sebagai pewaris takhta dari Jerman.
Namun faktanya, dia adalah penipu ulung yang telah menipu teman, hotel , dan bank dengan jumlah ratusan ribu dolar. Inventing Anna, meskipun ada beberapa fiksionisasi, benar-benar diangkat dari kisah nyata.
Baca juga: Khawatir Tertular Covid-19, Masyarakat Lebih Gemari Kegiatan Individu di Masa Pandemi
Anna Sorokin merupakan seorang berkewarganegaraan Rusia yang lahir pada 23 Januari 1991 di Moskow.
Anna berasal dari keluarga sederhana. Ayahnya adalah seorang sopir truk, sementara ibunya merupakan ibu rumah tangga. Keluarganya lalu pindah ke Jerman pada 2007 ketika Anna baru berusia 16 tahun.
Seperti dilansir dari Independent, Anna terbang ke London pada 2011 untuk mengenyam pendidikan fashion di Central Saint Martins. Tapi dia berhenti berkuliah dan kembali ke Jerman. Anna lalu pergi ke Paris untuk magang di Purple, majalah fashion Prancis.
Sejak berada di Paris, Anna mengubah nama belakangnya menjadi Anna Delvey. Suatu waktu, Anna pergi ke New York untuk menghadiri New York Fashion Week. Dia lantas memutuskan untuk menetap di New York karena lebih mudah untuk bergaul di sana.
Selama berada di New York inilah Anna melancarkan aksi penipuan. Anna menawarkan idenya tentang "Anna Delvey's Foundation" kepada calon investor yang kaya. Yayasan tersebut mencakup klub pribadi dan yayasan seni.
Anna juga berteman dengan banyak sosialita kaya dan memanfaatkan mereka untuk membayarkannya hotel, penerbangan, dan makanan mewah dengan dalih "lupa". Dia selalu berjanji akan mengembalikan uang tersebut di kemudian hari, namun hal itu tidak pernah terjadi.
Anna membuat laporan bank palsu sebagai "bukti" bahwa dia punya akses USD50 juta di rekening bank Swiss. Dia juga check-in hotel tanpa pernah membayar dan hanya menunjukkan cek palsu yang membuatnya lolos dari kecurigaan. Anna bahkan menipu sahabatnya, Rachel Williams, sebesar Rp889 juta saat mereka liburan di Maroko pada 2017.
Di tahun 2017, Anna akhirnya ditangkap oleh Kantor Kejaksaan Distrik Manhattan saat dia tinggal di Passages Malibu. Lalu pada persidangannya di tahun 2019, Anna dijatuhi hukuman 4-12 tahun setelah dinyatakan bersalah atas tuduhan percobaan pencurian skala besar, pencurian tingkat dua, dan pencurian layanan, serta denda sebesar 199.000 USD.
Selama empat tahun, Anna menjalani masa hukumannya lalu dibebaskan pada Februari 2021. Sejak pembebasan itu, Anna menampakkan wajahnya di media tanpa rasa berdosa.
Baru-baru ini, Anna Delvey kembali menjadi sorotan karena dideportasi dari Amerika Serikat, setelah setahun berada di bawah pengawasan pihak imigrasi.
Baca juga: Alami GERD? Intip Pengobatan Herbal Ala Ustadz Febri di Morning Update iNews
Sebelumnya, dia telah mengajukan banding untuk tetap tinggal di AS. Namun, ajuan tersebut ditolak dan sekarang dia telah diterbangkan pulang ke tempat tinggalnya di Jerman.
(nug)