15 Ribu Wisman Masuk Indonesia Sejak Bebas Karantina dan Pemberlakuan Visa On Arrival

Selasa, 29 Maret 2022 - 22:37 WIB
loading...
15 Ribu Wisman Masuk Indonesia Sejak Bebas Karantina dan Pemberlakuan Visa On Arrival
Menparekraf Sandiaga Uno mengungkapkan sejak bebas karantina dan pemberlakuan visa on arrival, 15 ribu wisatawan mancanegara (wisman) telah masuk ke Indonesia. Foto/Antara
A A A
JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengungkapkan sejak bebas karantina dan pemberlakuan visa on arrival (VoA), tercatat 15 ribu wisatawan mancanegara (wisman) telah masuk ke Indonesia.

"Menjadi angin segar bagi para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif serta UMKM!," tulis Sandiaga dikutip dari Instagram pribadinya, Selasa (29/3/2022).

Sandiaga menyebut, bahwa masuknya 15 ribu wisman tersebut merupakan wujud dari kebijakan yang tepat sasaran, tepat manfaat dan tepat waktu. Ini guna menyelamatkan lapangan kerja dan membangkitkan kembali ekonomi, khususnya di sektor pariwisata.

Sandiaga menambahkan, bahwa Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersama lintas kementerian atau lembaga lainnya, khususnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus bekerja keras dalam menyambut era ekonomi baru pasca pandemi Covid-19.


"Saya bersama bapak Presiden @jokowi akan terus bekerja secara keras dalam menyambut era ekonomi baru pasca pandemi, dengan tujuan tegas yakni menciptakan lapangan kerja baru seluas-luasnya," tuturnya.

Saat ini visa on arrival kembali diperluas. Di mana perluasan tersebut mencakup 42 negara, dan Indonesia membantu dengan promosi kebijakan tanpa karantina bagi pelaku perjalan luar negeri (PPLN).

"Ini adalah bagian dari tatanan ekonomi baru, dan kami di Kemenparekraf akan aktif mulai menyusun secara detail kegiatan pariwisata, kegiatan ekonomi kreatif," jelasnya.

Sandiaga menambahkan, dalam kegiatan transisi ini juga perlu kesiapan. Hal ini karena terdapat tanda-tanda baru, bahwa varian Covid-19 terus muncul.


Akan tetapi sejauh ini Indonesia bisa mengendalikan Covid-19, dan menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat, serta penggunaan aplikasi PeduliLindungi. Sehingga positivity ratenya terus menurun.
(dra)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1837 seconds (0.1#10.140)