Sandiaga Uno Apresiasi Pitching Forum Akatara 2022, The Biggest Indonesian Film Market
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengapresiasi Pitching Forum Akatara 2022 sebagai the biggest Indonesian film market dan business forum. Menurut Sandiaga, ini dapat membuka ruang akses pembiayaan dalam ekosistem perfilman Indonesia.
Selain itu, Sandiaga mengatakan kehadiran Pitching Forum Akatara 2022 juga untuk mengembangkan ekosistem industri film Indonesia, yakni dengan fokus menumbuh kembangkan unsur entrepreneurship atau filmpreneur.
"Sehingga diharapkan dapat mendorong kebangkitan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja yang lebih luas," kata Sandiaga dalam keterangan resminya, Selasa (29/3/2022).
Lebih lanjut, Sandiaga juga mengapresiasi kehadiran forum yang mempertemukan pembuat film dan investor dalam juga luar negeri tersebut. Ini karena memberikan kesempatan untuk masyarakat memilah dan memilih film-film yang sudah masuk ke dalam the biggest Indonesian film matchmaking forum.
"Jadi ini tentunya akan membangun suatu ekosistem film yang lebih unggul," ujarnya.
Kemenparekraf sendiri memfasilitasi 50 projek film terpilih yang terdiri dari film fiksi pendek, animasi, fiksi panjang, serial, dan dokumenter untuk mempresentasikan hasil karyanya di depan para investor yang berlangsung secara hybrid di Westin Hotel, Jakarta, mulai 29 hingga 30 Maret 2022.
Sandiaga menjelaskan, nantinya 50 projek itu adalah so choose film maker yang ada di sini, dan diharapkan akan terbuka peluang pembiayaan. Menurutnya, Akatara merupakan pondasi, akses pembiayaan, dan jalur alternatif berkembangnya perfilman Indonesia.
Berdasarkan data Focus Economic Outlook 2020, ekonomi kreatif menyumbang lebih dari Rp1.100 triliun terhadap PDB Indonesia di 2020. Hal ini yang menjadikan Indonesia berada pada peringkat ke tiga, setelah Amerika dengan Hollywood dan Korea Selatan dengan K-Pop dan dram Korea.
"Jadi menurut saya, tahun-tahun ke depan ini adalah tahun krusial. Kita harus make it, kita harus juara, dan tanggung jawab ini adalah tanggung jawab bersama. Pemerintah bersama dengan ekosistem film harus mampu menciptakan film-film yang not only good film dan making money tapi bisa bersaing di pasar global," tandasnya.
Selain itu, Sandiaga mengatakan kehadiran Pitching Forum Akatara 2022 juga untuk mengembangkan ekosistem industri film Indonesia, yakni dengan fokus menumbuh kembangkan unsur entrepreneurship atau filmpreneur.
"Sehingga diharapkan dapat mendorong kebangkitan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja yang lebih luas," kata Sandiaga dalam keterangan resminya, Selasa (29/3/2022).
Lebih lanjut, Sandiaga juga mengapresiasi kehadiran forum yang mempertemukan pembuat film dan investor dalam juga luar negeri tersebut. Ini karena memberikan kesempatan untuk masyarakat memilah dan memilih film-film yang sudah masuk ke dalam the biggest Indonesian film matchmaking forum.
"Jadi ini tentunya akan membangun suatu ekosistem film yang lebih unggul," ujarnya.
Kemenparekraf sendiri memfasilitasi 50 projek film terpilih yang terdiri dari film fiksi pendek, animasi, fiksi panjang, serial, dan dokumenter untuk mempresentasikan hasil karyanya di depan para investor yang berlangsung secara hybrid di Westin Hotel, Jakarta, mulai 29 hingga 30 Maret 2022.
Sandiaga menjelaskan, nantinya 50 projek itu adalah so choose film maker yang ada di sini, dan diharapkan akan terbuka peluang pembiayaan. Menurutnya, Akatara merupakan pondasi, akses pembiayaan, dan jalur alternatif berkembangnya perfilman Indonesia.
Berdasarkan data Focus Economic Outlook 2020, ekonomi kreatif menyumbang lebih dari Rp1.100 triliun terhadap PDB Indonesia di 2020. Hal ini yang menjadikan Indonesia berada pada peringkat ke tiga, setelah Amerika dengan Hollywood dan Korea Selatan dengan K-Pop dan dram Korea.
"Jadi menurut saya, tahun-tahun ke depan ini adalah tahun krusial. Kita harus make it, kita harus juara, dan tanggung jawab ini adalah tanggung jawab bersama. Pemerintah bersama dengan ekosistem film harus mampu menciptakan film-film yang not only good film dan making money tapi bisa bersaing di pasar global," tandasnya.
(dra)