Potensi Cuan Capai Rp4.531 Triliun, Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo Ajak Generasi Muda Kembangkan Ekonomi Digital
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo mengajak mahasiswa dan generasi muda untuk ikut berperan aktif menumbuhkan potensi ekonomi digital di Indonesia.
Dalam webinar The Forum dengan tema Indonesia 2045: Digital Transformation and Economic Development yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Pelajar Indonesia Australia Melbourne University, pada Jum’at (1/4/2022), Angela mengatakan bahwa selama pandemi Covid-19, transformasi digital menjadi kunci ketahanan banyak usaha di Indonesia.
"Potensi ekonomi digital di Tanah Air juga sangatlah besar, sehingga generasi muda Indonesia harus bisa memanfaatkan hal ini," ungkap Angela melalui keterangan tertulis, dikutip Minggu (3/4/2022).
Di samping itu, lanjut Angela, Kementerian Perdagangan memprediksi bahwa ekonomi digital Indonesia akan tumbuh menjadi Rp4.531 triliun pada 2030 dengan sektor e-commerce menjadi pendorong utama.
“Maka pemahaman mengenai ekonomi digital dan peluangnya perlu kita sebarluaskan kepada generasi muda Indonesia agar bisa berperan aktif dan mengambil bagian dari potensi pertumbuhan ekonomi digital ini,” serunya.
Angela lantas memaparkan hasil riset Google, Bain & Company pada Laporan e-Conomy South East Asia 2021 yang menyebutkan bahwa ada empat perkembangan positif terkait ekonomi digital Indonesia selama 2020 dan paruh pertama 2021.
Keempatnya adalah peningkatan sebanyak 21 juta konsumen digital baru, nilai GMV (gross merchandise value alias nilai barang dagangan secara kotor) Indonesia diperkirakan mencapai USD70 miliar dengan pertumbuhan Year on Year (YoY) sebesar 49 persen.
Lalu, ada 28 persen pelaku usaha di Indonesia menyatakan bahwa mereka tidak akan bertahan selama pandemi jika bukan karena platform digital, dan Indonesia adalah tujuan investasi digital terpopuler di Asia Tenggara.
"Mulai dari pengenalan akan permodalan jenis baru seperti fintech, hypertargeting atau marketing yang customized, dan penggunaan analisis big data yang bisa memberikan insight market yang lebih produktif dan efisien. Lalu ada pula penggunaan IoT untuk meng-collect data, cloud dan blockchain technology, NFTs, serta metaverse dan lain sebagainya, yang saya yakin tidak asing di telinga kita semua,” beber Wamenparekraf.
Angela mengungkapkan, tantangan ke depan adalah bagaimana generasi muda bisa memaksimalkan penggunaan teknologi untuk meningkatkan produktivitas serta melahirkan inovasi baru untuk memecahkan isu-isu sosial bagi kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Di mana pemerintah menaruh perhatian yang besar dan telah diberikan terhadap perkembangan ekonomi digital di Tanah Air.
Mengenai dukungan tersebut, wanita jebolan Universitas New South Wales (UNSW) Australia itu menjelaskan, Kemenparekraf memberikan pendukungan untuk mengembangkan SDM dengan program upskilling, reskilling, sertifikasi, dan entrepreneurship di sektor parekraf yang terfokus pada human-centered society yang berbasis teknologi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia pelaku parekraf di Indonesia.
Selain itu, Kemenparekraf juga secara konsisten melakukan program onboarding dan pendampingan usaha masuk ke platform digital, serta pelatihan manajemen bisnis, fasilitasi akses permodalan, pemasaran, events, dan fasilitasi perlindungan HKI.
"Masih banyak pekerjaan yang perlu kita lakukan untuk memperkuat ekosistem ekonomi digital bangsa kita. Mari, sebagai generasi muda penerus bangsa, terus tingkatkan wawasan, pengalaman dan networking, dan suatu saat bersama-sama kita membangun Tanah Air tercinta kita," seru Angela, memungkasi.
Lihat Juga: Angela Tanoesoedibjo Apresiasi Penyelenggaraan WITF 2024, Pameran Pariwisata B2B Inbound Perdana
Dalam webinar The Forum dengan tema Indonesia 2045: Digital Transformation and Economic Development yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Pelajar Indonesia Australia Melbourne University, pada Jum’at (1/4/2022), Angela mengatakan bahwa selama pandemi Covid-19, transformasi digital menjadi kunci ketahanan banyak usaha di Indonesia.
"Potensi ekonomi digital di Tanah Air juga sangatlah besar, sehingga generasi muda Indonesia harus bisa memanfaatkan hal ini," ungkap Angela melalui keterangan tertulis, dikutip Minggu (3/4/2022).
Di samping itu, lanjut Angela, Kementerian Perdagangan memprediksi bahwa ekonomi digital Indonesia akan tumbuh menjadi Rp4.531 triliun pada 2030 dengan sektor e-commerce menjadi pendorong utama.
“Maka pemahaman mengenai ekonomi digital dan peluangnya perlu kita sebarluaskan kepada generasi muda Indonesia agar bisa berperan aktif dan mengambil bagian dari potensi pertumbuhan ekonomi digital ini,” serunya.
Angela lantas memaparkan hasil riset Google, Bain & Company pada Laporan e-Conomy South East Asia 2021 yang menyebutkan bahwa ada empat perkembangan positif terkait ekonomi digital Indonesia selama 2020 dan paruh pertama 2021.
Keempatnya adalah peningkatan sebanyak 21 juta konsumen digital baru, nilai GMV (gross merchandise value alias nilai barang dagangan secara kotor) Indonesia diperkirakan mencapai USD70 miliar dengan pertumbuhan Year on Year (YoY) sebesar 49 persen.
Lalu, ada 28 persen pelaku usaha di Indonesia menyatakan bahwa mereka tidak akan bertahan selama pandemi jika bukan karena platform digital, dan Indonesia adalah tujuan investasi digital terpopuler di Asia Tenggara.
"Mulai dari pengenalan akan permodalan jenis baru seperti fintech, hypertargeting atau marketing yang customized, dan penggunaan analisis big data yang bisa memberikan insight market yang lebih produktif dan efisien. Lalu ada pula penggunaan IoT untuk meng-collect data, cloud dan blockchain technology, NFTs, serta metaverse dan lain sebagainya, yang saya yakin tidak asing di telinga kita semua,” beber Wamenparekraf.
Angela mengungkapkan, tantangan ke depan adalah bagaimana generasi muda bisa memaksimalkan penggunaan teknologi untuk meningkatkan produktivitas serta melahirkan inovasi baru untuk memecahkan isu-isu sosial bagi kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Di mana pemerintah menaruh perhatian yang besar dan telah diberikan terhadap perkembangan ekonomi digital di Tanah Air.
Mengenai dukungan tersebut, wanita jebolan Universitas New South Wales (UNSW) Australia itu menjelaskan, Kemenparekraf memberikan pendukungan untuk mengembangkan SDM dengan program upskilling, reskilling, sertifikasi, dan entrepreneurship di sektor parekraf yang terfokus pada human-centered society yang berbasis teknologi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia pelaku parekraf di Indonesia.
Selain itu, Kemenparekraf juga secara konsisten melakukan program onboarding dan pendampingan usaha masuk ke platform digital, serta pelatihan manajemen bisnis, fasilitasi akses permodalan, pemasaran, events, dan fasilitasi perlindungan HKI.
"Masih banyak pekerjaan yang perlu kita lakukan untuk memperkuat ekosistem ekonomi digital bangsa kita. Mari, sebagai generasi muda penerus bangsa, terus tingkatkan wawasan, pengalaman dan networking, dan suatu saat bersama-sama kita membangun Tanah Air tercinta kita," seru Angela, memungkasi.
Lihat Juga: Angela Tanoesoedibjo Apresiasi Penyelenggaraan WITF 2024, Pameran Pariwisata B2B Inbound Perdana
(tsa)