5 Negara dengan Tingkat Kejahatan Tertinggi di Dunia, Nomor 2 Dekat Indonesia

Kamis, 07 April 2022 - 06:05 WIB
loading...
A A A
Papua Nugini memiliki indeks kejahatan 80,79. Di Papua Nugini, kejahatan, terutama kejahatan dengan kekerasan, dipicu oleh perubahan sosial, ekonomi, dan politik yang cepat. Geng Raskol terlibat dalam kegiatan kriminal skala kecil dan besar dan sebagian besar terdiri dari anggota dengan pendidikan rendah dan sedikit kesempatan kerja.

Kejahatan terorganisir berupa korupsi juga banyak terjadi di kota-kota besar dan berkontribusi besar terhadap tingginya angka kejahatan. Selain itu, geografi Papua Nugini membuatnya menarik untuk perdagangan narkoba dan manusia.


3. Afrika Selatan

5 Negara dengan Tingkat Kejahatan Tertinggi di Dunia, Nomor 2 Dekat Indonesia


Afrika Selatan memiliki tingkat kejahatan tertinggi ketiga di dunia. Negara ini memiliki tingkat penyerangan, pemerkosaan, pembunuhan, dan kejahatan kekerasan lainnya yang sangat tinggi. Ini telah dikaitkan dengan beberapa faktor, termasuk tingkat kemiskinan yang tinggi, ketidaksetaraan, pengangguran, dan pengucilan sosial, dan normalisasi kekerasan.

Selain itu, Afrika Selatan memiliki salah satu tingkat pemerkosaan tertinggi di dunia. Lebih dari satu dari empat pria yang disurvei oleh South African Medical Research Council mengaku melakukan pemerkosaan.

4. Afghanistan

5 Negara dengan Tingkat Kejahatan Tertinggi di Dunia, Nomor 2 Dekat Indonesia


Afghanistan memiliki tingkat kejahatan tertinggi keempat. Kejahatan hadir dalam berbagai bentuk, termasuk korupsi, pembunuhan, perdagangan narkoba, penculikan, dan pencucian uang. Afghanistan memasok 85 persen dari opium ilegal dunia pada 2020. Taliban, yang mendapatkan kembali kendali atas negara itu pada 2021, telah berjanji untuk membasmi industri opium.

Namun, itu adalah bagian penting dari ekonomi negara yang sedang berjuang sehingga akan sulit untuk menghilangkan. Pengangguran yang meluas menambah bahan bakar tambahan untuk banyak kejahatan di Afganistan, seperti perampokan dan penyerangan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1394 seconds (0.1#10.140)