Ingin Sukses Jadi Content Creator? Ini Tips dari Stefani Gabriela
loading...
A
A
A
JAKARTA - Buat Buddies yang hobi banget bermedia sosial, pasti sudah kenal dengan Stefani Gabriela, content creator asal Surabaya yang hobi banget sharing seputar kecantikan, lifestyle, dan isu-isu terkini. Perempuan asal Surabaya ini punya beberapa kiat yang bisa kamu tiru untuk jadi content creator.
Bagi Stefani memulai langkah menjadi content creator cukup sederhana. Tahap pertama, kamu harus percaya diri untuk memulai dan jangan terlalu overthinking.
“Mulai aja, enggak usah pikirin anggapan orang. Kadang kerepotan itu cuma di pikiran kita saja. Sebenarnya butuh mulai saja dulu, terus nanti pasar akan merespon kok. Dan selama kita pede, kita yakin apa yang kita share itu benar, kita enggak perlu takut,” ujarnya bersemangat.
Begitu pula soal peralatan teknis untuk membuat content di media sosial, cukup dimulai dengan peralatan yang sederhana. Stefani mengaku dulu mulai membuat content dengan alat sederhana, yaitu kamera ponsel saja. Intinya untuk yang masih pemula buatlah content dengan peralatan yang sudah dimiliki. Nanti boleh meng-update peralatan yang dimiliki seiring waktu.
“Waktu aku mulai jadi content creator, dulu teknologi hp belum mumpuni, tapi aku usaha manfaatkan semaksimal mungkin. Apalagi kalau sekarang kan hp atau smartphone udah bagus gitu, pasti bisa” kata Stefani.
Tidak kalah penting buat Stefani, jangan memaksakan diri kalau sudah lelah membuat content. Istirahatlah jika memang sedang jenuh. Itulah kunci supaya bisa konsisten menjadi content creator. Stefani tak memungkiri kalau ia kadang burn out dengan pekerjaanya, mengambil jeda dapat mengembalikan semangatnya membuat content.
“Tips ini aku dapat dari Mbak Vina, salah seorang content creator. Kita itu harus work life balance, sekali-sekali perlu healing untuk mengimbagi kesibukan membuat content. Kita harus kasih reward buat diri kita. Keseimbangan kerja dan istirahat atau hiburan membuat aku konsisten,” jelasnya.
Hal terakhir yang harus digarisbawahi dalam membuat content adalah ketahui apa motivasi mu. Menurut Stefani, motivasi yang positif akan membuat kita bertahan sebagai content creator. Jika kita membuat content hanya sekadar untuk terkenal, pasti akan cepat bosan menjalaninya. “Aku membuat content dengan motivasi edukasi masyarakat. Dengan begitu, aku bisa menjalaninya dengan tulus dan konsisten,” tutup Stefani.
Lihat Juga: Australia Nekad Larang Media Sosial untuk Anak di Bawah 16 Tahun, Langkah Positif atau Salah Arah?
Bagi Stefani memulai langkah menjadi content creator cukup sederhana. Tahap pertama, kamu harus percaya diri untuk memulai dan jangan terlalu overthinking.
“Mulai aja, enggak usah pikirin anggapan orang. Kadang kerepotan itu cuma di pikiran kita saja. Sebenarnya butuh mulai saja dulu, terus nanti pasar akan merespon kok. Dan selama kita pede, kita yakin apa yang kita share itu benar, kita enggak perlu takut,” ujarnya bersemangat.
Begitu pula soal peralatan teknis untuk membuat content di media sosial, cukup dimulai dengan peralatan yang sederhana. Stefani mengaku dulu mulai membuat content dengan alat sederhana, yaitu kamera ponsel saja. Intinya untuk yang masih pemula buatlah content dengan peralatan yang sudah dimiliki. Nanti boleh meng-update peralatan yang dimiliki seiring waktu.
“Waktu aku mulai jadi content creator, dulu teknologi hp belum mumpuni, tapi aku usaha manfaatkan semaksimal mungkin. Apalagi kalau sekarang kan hp atau smartphone udah bagus gitu, pasti bisa” kata Stefani.
Tidak kalah penting buat Stefani, jangan memaksakan diri kalau sudah lelah membuat content. Istirahatlah jika memang sedang jenuh. Itulah kunci supaya bisa konsisten menjadi content creator. Stefani tak memungkiri kalau ia kadang burn out dengan pekerjaanya, mengambil jeda dapat mengembalikan semangatnya membuat content.
“Tips ini aku dapat dari Mbak Vina, salah seorang content creator. Kita itu harus work life balance, sekali-sekali perlu healing untuk mengimbagi kesibukan membuat content. Kita harus kasih reward buat diri kita. Keseimbangan kerja dan istirahat atau hiburan membuat aku konsisten,” jelasnya.
Hal terakhir yang harus digarisbawahi dalam membuat content adalah ketahui apa motivasi mu. Menurut Stefani, motivasi yang positif akan membuat kita bertahan sebagai content creator. Jika kita membuat content hanya sekadar untuk terkenal, pasti akan cepat bosan menjalaninya. “Aku membuat content dengan motivasi edukasi masyarakat. Dengan begitu, aku bisa menjalaninya dengan tulus dan konsisten,” tutup Stefani.
Lihat Juga: Australia Nekad Larang Media Sosial untuk Anak di Bawah 16 Tahun, Langkah Positif atau Salah Arah?
(wur)