Penting untuk Cegah Wabah, Ini Jenis Imunisasi Rutin yang Perlu Dilakukan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Imunisasi memiliki manfaat yang sangat besar, dan perlu dilakukan secara rutin. Imunisasi yang seharusnya dilakukan sejak bayi masih banyak yang diabaikan oleh masyarakat.
Menurut Plt. Dir. Pengelolaan Imunisasi, Kementerian Kesehatan , dr. Prima Yosephine, imunisasi adalah upaya menimbulkan atau meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit.
"Sehingga sekarang tidak hanya mengejar imunisasi dasar lengkap, tapi juga mengejar imunisasi rutin lengkap," ujar dr Prima dalam laman resmi Kemenkes, Selasa (12/4/2022).
Baca juga: Minyak Goreng Boleh Dikonsumsi tapi Catat! Ini Batas Maksimalnya per Hari
Pada kesempatan yang sama, dokter spesialis anak, dr. Arifianto, Sp.A(K), mengatakan, imunisasi kejar merupakan upaya memberikan imunisasi kepada individu dengan sebab tertinggal satu atau lebih dosis vaksin dari yang seharusnya diberikan.
Imunisasi menghasilkan respons imunologis walaupun masih di bawah ambang kadar proteksi, atau belum mencapai perlindungan untuk kurun waktu panjang.
Kendati demikian, dokter tetap perlu melanjutkan dan melengkapi imunisasi agar tercapai kadar perlindungan yang optimal.
"Ini penting terbukti dengan ketepatan waktu imunisasi sesuai jadwal tingkat kekebalan itu akan tercapai terhadap PD3I dan secara luas akan mencegah terjadinya wabah," tuutr dr Arifianto.
Adapun jenis imunisasi rutin lengkap terdiri dari:
1. Imunisasi Dasar Lengkap pada Bayi 0-11 bulan
- HB0 1 dosis
- BCG 1 dosis
- DPT-HB-Hib 3 dosis
- Polio tetes (OPV) 4 dosis
- Polio suntik (IPV) 1 dosis
- Campak Rubela 1 dosis
2. Imunisasi Lanjutan Baduta pada anak 18-24 bulan
- DPT-HB-Hib 1 dosis
- Campak Rubela 1 dosis
3. Imunisasi Lanjutan Anak SD/Sederajat pada Program Bulan Imunisasi Anak Sekolah
Baca juga: Begini Cerita Angelina Sondakh Bisa Hafal 15 Juz Al-Quran saat Dipenjara
- Campak Rubela dan DT pada anak kelas 1
- TD pada anak kelas 2 dan 5
Lihat Juga: Benarkah Kandungan Maltodextrin dalam Susu Formula Sebabkan Diabetes dan Gagal Ginjal pada Anak?
Menurut Plt. Dir. Pengelolaan Imunisasi, Kementerian Kesehatan , dr. Prima Yosephine, imunisasi adalah upaya menimbulkan atau meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit.
"Sehingga sekarang tidak hanya mengejar imunisasi dasar lengkap, tapi juga mengejar imunisasi rutin lengkap," ujar dr Prima dalam laman resmi Kemenkes, Selasa (12/4/2022).
Baca juga: Minyak Goreng Boleh Dikonsumsi tapi Catat! Ini Batas Maksimalnya per Hari
Pada kesempatan yang sama, dokter spesialis anak, dr. Arifianto, Sp.A(K), mengatakan, imunisasi kejar merupakan upaya memberikan imunisasi kepada individu dengan sebab tertinggal satu atau lebih dosis vaksin dari yang seharusnya diberikan.
Imunisasi menghasilkan respons imunologis walaupun masih di bawah ambang kadar proteksi, atau belum mencapai perlindungan untuk kurun waktu panjang.
Kendati demikian, dokter tetap perlu melanjutkan dan melengkapi imunisasi agar tercapai kadar perlindungan yang optimal.
"Ini penting terbukti dengan ketepatan waktu imunisasi sesuai jadwal tingkat kekebalan itu akan tercapai terhadap PD3I dan secara luas akan mencegah terjadinya wabah," tuutr dr Arifianto.
Adapun jenis imunisasi rutin lengkap terdiri dari:
1. Imunisasi Dasar Lengkap pada Bayi 0-11 bulan
- HB0 1 dosis
- BCG 1 dosis
- DPT-HB-Hib 3 dosis
- Polio tetes (OPV) 4 dosis
- Polio suntik (IPV) 1 dosis
- Campak Rubela 1 dosis
2. Imunisasi Lanjutan Baduta pada anak 18-24 bulan
- DPT-HB-Hib 1 dosis
- Campak Rubela 1 dosis
3. Imunisasi Lanjutan Anak SD/Sederajat pada Program Bulan Imunisasi Anak Sekolah
Baca juga: Begini Cerita Angelina Sondakh Bisa Hafal 15 Juz Al-Quran saat Dipenjara
- Campak Rubela dan DT pada anak kelas 1
- TD pada anak kelas 2 dan 5
Lihat Juga: Benarkah Kandungan Maltodextrin dalam Susu Formula Sebabkan Diabetes dan Gagal Ginjal pada Anak?
(nug)