4 Langkah Penting Penanganan Hepatitis Akut, Waspada Sebelum Terlambat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Penanganan penyakit hepatitis akut penting untuk diketahui. Pasalnya, jika terlambat mendapatkan penanganan medis, maka momentum dokter untuk menolong pasien sangat kecil.
Dokter Spesialis Anak Konsultan Gastro Hepatologi RSCM FK UI, Prof. Dr. dr. Hanifah Oswari, Sp. A, mengatakan hepatitis akut bisa ditangani dengan empat langkah. Pertama adalah mewaspadai gejala awal seperti diare, mual, muntah, sakit perut dan disertai demam ringan.
Kedua, jika muncul gejala awal jangan panik. Hanifah menyarankan untuk segera membawa anak ke puskesmas dan rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan lanjutan. Ketiga, jangan menunggu muncul gejala lanjutan.
"Seperti kulit dan mata kering, agar tidak terlambat," kata Hanifah melalui siaran resminya dikutip Jumat (6/4/2022).
Penanganan selanjutnya adalah segera bawa buah hati Anda ke rumah sakit dengan fasilitas ICU anak jika terjadi penurunan kesadaran. Di sisi lain, hepatitis akut yang sedang melanda dunia diduga telah masuk ke Indonesia setelah tiga anak dilaporkan meninggal dunia akibat terinfeksi penyakit misterius ini.
Kementerian Kesehatan sampai saat ini masih melakukan investigasi melalui pemeriksaan panel virus lengkap dan penyelidikan epidemiologi untuk mengetahui lebih lanjut penyebab dari penyakit ini. Meski demikian, masih belum diketahui pasti penyebab penyakit hepatitis akut pada anak.
Namun, Hanifah menyebutkan bahwa dugaan awal disebabkan oleh adenovirus, SARS CoV-2, virus ABV. Virus tersebut utamanya menyerang saluran cerna dan saluran pernafasan.
"Kami mengimbau masyarakat untuk waspada dan kenali gejala-gejala awal hepatitis akut. Jika muncul gejala jangan panik dan segara bawa pasien ke puskesmas atau rumah sakit terdekat untuk memperoleh pertolongan. Jangan sampai menunggu gejala lanjutan muncul," tandasnya.
Dokter Spesialis Anak Konsultan Gastro Hepatologi RSCM FK UI, Prof. Dr. dr. Hanifah Oswari, Sp. A, mengatakan hepatitis akut bisa ditangani dengan empat langkah. Pertama adalah mewaspadai gejala awal seperti diare, mual, muntah, sakit perut dan disertai demam ringan.
Kedua, jika muncul gejala awal jangan panik. Hanifah menyarankan untuk segera membawa anak ke puskesmas dan rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan lanjutan. Ketiga, jangan menunggu muncul gejala lanjutan.
"Seperti kulit dan mata kering, agar tidak terlambat," kata Hanifah melalui siaran resminya dikutip Jumat (6/4/2022).
Penanganan selanjutnya adalah segera bawa buah hati Anda ke rumah sakit dengan fasilitas ICU anak jika terjadi penurunan kesadaran. Di sisi lain, hepatitis akut yang sedang melanda dunia diduga telah masuk ke Indonesia setelah tiga anak dilaporkan meninggal dunia akibat terinfeksi penyakit misterius ini.
Kementerian Kesehatan sampai saat ini masih melakukan investigasi melalui pemeriksaan panel virus lengkap dan penyelidikan epidemiologi untuk mengetahui lebih lanjut penyebab dari penyakit ini. Meski demikian, masih belum diketahui pasti penyebab penyakit hepatitis akut pada anak.
Namun, Hanifah menyebutkan bahwa dugaan awal disebabkan oleh adenovirus, SARS CoV-2, virus ABV. Virus tersebut utamanya menyerang saluran cerna dan saluran pernafasan.
"Kami mengimbau masyarakat untuk waspada dan kenali gejala-gejala awal hepatitis akut. Jika muncul gejala jangan panik dan segara bawa pasien ke puskesmas atau rumah sakit terdekat untuk memperoleh pertolongan. Jangan sampai menunggu gejala lanjutan muncul," tandasnya.
(dra)